Sebanyak 24 Pantai di Bali Selatan Rawan Terdampak Banjir
Sejumlah pantai di Bali selatan berpeluang terdampak banjir pesisir. Kesiagaan personel keamanan dan mitigasi bencana di Bali ditingkatkan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·1 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Warga dan pelaku wisata di pesisir Bali selatan diminta ikut mewaspadai potensi bencana alam, Rabu (5/7/2023) sampai Sabtu (8/7/2023). Bencana banjir hingga rob rawan terjadi di sedikitnya 24 pantai, mulai dari Tabanan, Badung, Kota Denpasar, sampai Gianyar, dan Klungkung.
Data Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Badung menyebutkan, banjir pesisir terjadi akibat fenomena fase bulan purnama (full moon) pada Senin (3/7/2023). Fenomena itu hampir bersamaan dengan jarak terpendek bulan ke bumi (perigee) pada Selasa (4/7/2023).
Menyikapi itu, Kepala Polsek Kawasan Benoa Komisaris Tri Joko Widiyanto menyatakan, menggelar apel kesiapsiagaan di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar. Di sana, terdapat pusat aktivitas dan permukiman.
Sementara itu, Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Bambang Yugo Pamungkas mengingatkan potensi bencana alam. Tidak hanya personel, peralatan dan koordinasi antarinstansi juga harus segera disiapkan.
”Kita harus menyiapkan diri mengantisipasi bencana dan menyiapkan langkah-langkah darurat serta penanganan pascabencana,” kata Bambang.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin menyatakan, informasi potensi bencana sudah disosialisasikan. BPBD Bali juga menyebarkan informasi itu melalui kanal media sosial.
”Sebagian Bali masih mengalami hujan meskipun sudah dinyatakan memasuki musim kemarau. Kondisi itu, kata dia, rawan memicu cuaca ekstrem,” katanya.