Musim Liburan Sekolah, Kunjungan ke Candi Borobudur Meningkat
Selama masa liburan sekolah, jumlah wisatawan di Candi Borobudur meningkat. Selain yang berjalan-jalan di pelataran, peningkatan minat juga terjadi pada jumlah wisatawan yang naik ke bangunan candi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Memasuki masa liburan sekolah, jumlah wisatawan ke Taman Wisata Candi Borobudur meningkat. Tidak hanya sebatas kunjungan ke pelataran atau zona II candi, peningkatan animo berwisata juga terpantau terjadi pada akses kunjungan ke bangunan Candi Borobudur.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, jumlah wisatawan yang naik ke bangunan candi masih dibatasi kuota 1.200 orang per hari. Namun, tingginya minat berkunjung membuat akses kunjungan ke bangunan candi sering kali ditutup lebih cepat dari biasanya.
”Biasanya akses kunjungan masih terbuka hingga pukul 15.30. Namun, pada masa liburan sekolah ini, kuota kunjungan ke bangunan candi terpenuhi lebih cepat sehingga akses berkunjung terpaksa sering kali sudah ditutup pada pukul 13.00 atau pukul 14.00,” ujarnya, Sabtu (1/7/2023).
Pada pagi hari wisatawan yang berkunjung ke bangunan candi didominasi wisatawan mancanegara. Sementara pada siang hingga sore hari, biasanya didominasi wisatawan domestik.
Pada musim liburan kali ini, menurut Jamaludin, diprediksi terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing. Peningkatan diprediksi cukup signifikan, berkisar 30-70 persen per hari.
Pada kondisi normal, jumlah wisatawan di Candi Borobudur biasanya berkisar 3.000-3.500 orang per hari. Adapun di musim liburan sekolah ini, jumlah wisatawan diprediksi meningkat menjadi 4.000-6.000 orang per hari.
Pada akhir pekan, pada masa biasa di luar liburan, jumlah wisatawan biasanya berkisar 7.000-8.000 orang per hari. Namun, pada hari Sabtu dan Minggu pekan lalu, jumlah pengunjung meningkat mencapai sekitar 10.000 orang per hari.
Pada musim liburan kali ini diprediksi terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun asing. Peningkatan diprediksi cukup signifikan, berkisar 30-70 persen per hari.
Selain karena masa ini menjadi musim liburan sekolah, peningkatan angka kunjungan ini diperkirakan terjadi karena bulan Juni-Agustus biasanya menjadi masa liburan bagi wisatawan asing. Jumlah wisatawan yang datang ke Candi Borobudur selama masa liburan 23 Juni hingga 20 Juli 2023 diprediksi mencapai 174.000 orang.
Di masa liburan sekolah ini, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko juga menggelar beragam aktivitas bagi anak-anak, yang dikemas dalam program liburan bertajuk Kumpul Bocah. Di Taman Wisata Candi Borobudur, paket Kumpul Bocah bertema ”Memasuki Dunia Jataka” ini berisi beragam kegiatan pelatihan membuat batik, ecoprint, wayang, dan kegiatan melukis topeng serta payung kertas. Lokasi kegiatan dari paket liburan ini berada di area Museum Kapal Samuderaraksa.
Jamaludin mengatakan, semua kegiatan yang ditawarkan tersebut adalah aktivitas berbayar berkisar Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per orang. Sejak awal penyelenggaraan, beragam kegiatan ini cukup menarik minat wisatawan, termasuk pengunjung anak-anak dari luar negeri.
Indri (36), pengunjung asal Bandung, Jawa Barat, yang datang bersama dua anaknya, menyukai inovasi penyediaan paket liburan tersebut. Hal itu bisa menjadi alternatif kegiatan bagi wisatawan yang tidak naik ke candi seperti mereka.
Dua anaknya pun diakuinya sangat menyukai kegiatan-kegiatan tersebut. ”Begitu datang dan melihat keramaian di lokasi, mereka pun langsung berhambur memilih dua kegiatan yang berbeda, sesuai minat mereka masing-masing,” ujarnya.
Belakangan, Indri pun tertarik untuk ikut serta. Dia kemudian intens memukul-mukulkan daun pada kain untuk membuat cetakan ecoprint.
Dafrosa Purba (65), pengunjung dari Pematang Siantar, Sumatera Utara, mengatakan, semula dirinya dan keluarga ingin sekadar berjalan-jalan menikmati pemandangan Candi Borobudur di kawasan zona II Candi Borobudur. Namun, setelah mengetahui adanya paket khusus liburan tersebut, dia pun ingin melibatkan dua cucunya untuk ikut serta.
”Aktivitas bermain, berkarya, membuat sesuatu semacam ini, jauh lebih baik daripada membiarkan mereka mengisi liburan dengan bermain gadget,” ujarnya.