Satu Meninggal, Enam Luka, dan Puluhan Bangunan Rusak Setelah Gempa di Selatan DIY
Satu orang dilaporkan meninggal, enam orang luka, dan puluhan bangunan rusak setelah terjadinya gempa Magnitudo 6 di selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (30/6/2023) malam. Data dampak gempa terus diperbarui.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS – Data dampak gempa dengan Magnitudo 6 di selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6/2023) malam, masih terus diperbarui. Berdasarkan data sementara, satu orang dilaporkan meninggal, enam orang luka, dan puluhan bangunan rusak setelah terjadinya gempa tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, DIY, Agus Yuli Hermawan, Jumat malam, mengatakan, ada enam orang luka dan satu orang meninggal dunia di Bantul setelah terjadinya gempa tersebut. Berdasar laporan yang diterima, satu orang meninggal itu karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa.
Agus menambahkan, hingga Jumat pukul 22.00, kerusakan bangunan dilaporkan terjadi di 31 titik di Kabupaten Bantul. Sebagian besar bangunan yang rusak itu adalah rumah warga. Bentuk kerusakannya mulai dari genting melorot, tembok retak, hingga atap roboh.
Lokasi bangunan yang mengalami kerusakan kebanyakan berada di wilayah selatan Bantul, seperti Kecamatan Sanden, Kecamatan Pundong, Kecamatan Pajangan, Kecamatan Kretek, dan lain-lain. “Pencatatan terus berlangsung. Ada yang rumah rusak, pagar roboh, dan lain-lain,” ujar Agus.
Sejauh ini, kata Agus, suasana juga cukup kondusif setelah terjadinya gempa bumi tersebut. Pasalnya, tidak terjadi pemadaman listrik meski didapati laporan kerusakan sejumlah bangunan. Saluran komunikasi pun masih tersambung.
Untuk itu, koordinasi dengan berbagai pihak juga bisa dilakukan secara lancar. Adapun pendataan kerusakan dan korban masih menjadi fokus penanganan BPBD Bantul.
Pencatatan terus berlangsung. Ada yang rumah rusak, pagar roboh, dan lain-lain
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun BPBD DIY, hingga Jumat pukul 21.30, sedikitnya ada 33 bangunan yang mengalami kerusakan. Jenis bangunan yang rusak itu bermacam-macam, terdiri dari rumah, fasilitas pemerintah, tempat ibadah, fasilitas pendidikan, hingga kadang ternak.
Adapun laporan kerusakan itu berasal dari tiga daerah di DIY, yakni Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo.
Laporan kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Gunung Kidul. Di daerah itu, ada 28 titik terjadinya kerusakan bangunan. Secara terperinci, kerusakan rumah terdapat 19 unit, fasilitas pemerintah lima titik, tempat ibadah satu titik, tempat usaha satu titik, fasilitas pendidikan satu titik, dan kandang ternak satu titik.
“Kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak, diakibatkan oleh gempa,” kata Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD DIY Danang Samsurizal dalam keterangan tertulis.
Danang juga meminta masyarakat memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal masing-masing tahan dari guncangan gempa. Pengecekan kondisi kerusakan juga harus dilakukan sebelum kembali memasuki rumah. Itu mesti ditempuh agar tidak membahayakan keselamatan para warga.
Laporan kerusakan yang disiarkan BPBD DIY memang belum final. Perubahan data berpotensi masih terus terjadi. Pasalnya, segenap tim dari lembaga tersebut tengah melakukan pendataan. Untuk itu, selalu ada laporan baru yang masuk.