Ribuan Warga Antusias Ikuti Shalat Idul Adha Bersama Presiden Jokowi di Yogyakarta
Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H bersama keluarga dan ribuan warga di halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta, Kamis (29/6/2023). Seusai shalat, Presiden mengajak sejumlah warga berfoto.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat Idul Adha 1444 Hijriah bersama keluarga dan ribuan warga di halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (29/6/2023). Antusiasme warga untuk shalat bersama Presiden begitu besar. Beberapa warga pun diajak foto bersama Presiden.
Warga mulai berbondong-bondong tiba di Istana Kepresidenan Yogyakarta sejak pukul 05.30. Ketika itu, matahari bahkan belum terbit. Seiring hari yang kian terang, jumlah orang yang datang pun terus bertambah. Mereka masuk dari pintu gerbang timur Istana Kepresidenan Yogyakarta. Jumlah warga yang hadir diperkirakan ribuan orang.
Sebagian besar masyarakat terlihat datang bersama keluarganya. Masing-masing sudah membawa sajadah ataupun alas plastik guna mengikuti shalat Idul Adha. Hal ini karena area yang digunakan untuk shalat berupa jalan beraspal dan rerumputan.
Pada pukul 05.55, Presiden Jokowi tampak tiba di halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta. Presiden mengenakan kemeja putih dan sarung berwarna biru tua. Kepala Negara duduk di sisi selatan dari saf paling depan diapit dua saudara iparnya, yakni Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman dan kakak Ibu Negara Nyonya Iriana, Haryanto.
Anwar datang bersama istrinya, Idayati, yang juga adik kandung Presiden. Idayati mengikuti shalat di saf putri bersama Nyonya Iriana yang sudah tiba lebih dahulu.
Ibadah shalat Idul Adha kemudian dimulai sekitar pukul 06.30. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Perwakilan Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jauhar Mustofa. Jauhar menyampaikan khotbah dengan tema ”Semangat Berkurban dan Ketaatan Nabi Ismali AS”.
Dalam khotbahnya, Jauhar mengungkapkan, berkurban menjadi upaya meneladan sikap tawakal, tawadu, dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dengan sikap itu, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyembelih rasa ketamakan dalam diri mereka agar dosa-dosa yang selama ini dilakukan diampuni Allah.
Umat Islam pun hendaknya mencontoh sikap yang dimiliki oleh kedua nabi tersebut. Melalui ibadah kurban, segenap umat Islam diharapkan senantiasa bersyukur atas keberkahan yang diberikan Allah.
Jauhar menambahkan, semua pihak perlu mengingat perayaan Idul Adha pada 2022 yang diwarnai dengan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Penyakit itu merupakan ujian bagi umat Islam yang berencana berkurban, tetapi terhalang sejumlah aturan pembatasan. Oleh karena itu, kondisi yang membaik saat ini perlu disyukuri dengan cara semakin meningkatkan keimanan.
”Mari kita jadikan situasi yang lebih baik ini sebagai upaya meraih derajat ketakwaan yang lebih tinggi dari kita, umat Islam, kepada Allah SWT,” kata Jauhar.
Berfoto bersama warga
Ibadah shalat Idul Adha di halaman Istana Kepresidenan Yogyakarta selesai sekitar pukul 07.00. Seusai shalat, Presiden Jokowi menyalami orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk perwakilan pemerintah daerah yang hadir, seperti Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo.
Ketika bersalaman dengan Presiden Jokowi, Singgih mengatakan ditanya perihal kondisi kenyamanan dan keamanan di Kota Yogyakarta. Singgih pun menjawab kondisinya terkendali.
Singgih menjamin suasana tetap kondusif selama Presiden Jokowi berada di Yogyakarta. Kondisi yang sama bisa dinikmati wisatawan yang akan berlibur mengingat perayaan Idul Adha jatuh pada momen libur panjang akhir pekan.
Selain itu, Singgih turut berswafoto dengan Presiden. Ia mengungkapkan, hal itu menjadi momen swafoto pertamanya bersama Kepala Negara. ”Tidak hanya masyarakat, saya juga ingin selfie dong,” ucapnya seraya terkekeh.
Selepas shalat, banyak warga berusaha mendekati Presiden Jokowi. Namun, mereka dibatasi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengelilingi Kepala Negara. Agar bisa memotret Presiden, sejumlah warga pun mengangkat ponselnya tinggi-tinggi. Mereka berteriak meminta foto bersama Presiden.
Saat mendengar sapaan warga, Presiden balik melambaikan tangan dan mempersilakan satu per satu warga berfoto bersamanya. Pengamanan pun melunak. Setiap warga yang berhasil berfoto bersama tampak begitu gembira.
Mari kita jadikan situasi yang lebih baik ini sebagai upaya meraih derajat ketakwaan yang lebih tinggi dari kita, umat Islam, kepada Allah SWT.
Salah seorang di antara mereka ialah Yanuar (39), warga Kecamatan Jogokariyan, Kota Yogyakarta. Ia mengatakan datang sejak pukul 05.00 agar bisa mendapat kesempatan shalat Idul Adha bersama Presiden Jokowi. Upaya itu membuahkan hasil. Ia bisa duduk di saf keempat terdepan, tak jauh dari Presiden.
”Saya sangat bersyukur bisa berfoto bareng dengan Bapak Presiden. Saya terharu. Nanti fotonya mau saya cetak dan pajang di rumah,” tutur Yanuar yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek daring.