Gubernur Sumsel Beri Sinyal Palembang Bakal Jadi Tempat Penyelenggaraan Piala Dunia U-17
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memberikan kisi-kisi bahwa Sumsel akan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Persiapan dilakukan, termasuk mengevaluasi kondisi Stadion Gelora Sriwijaya.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memberikan kisi-kisi bahwa Sumsel akan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Sejumlah persiapan sudah dilakukan, termasuk mengevaluasi kondisi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Kabar ini disampaikan Herman, Selasa (27/6/2023), di Palembang. ”Saya sudah dihubungi Pak Erick Thohir kalau Indonesia jadi tuan rumah (Piala Dunia U-17). Insya Allah, Sumsel jadi salah satu tempat penyelenggaraannya,” ujar Herman dengan wajah semringah.
Kabar ini menjadi angin segar setelah Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencabut hak Indonesia menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 lantaran adanya penolakan terhadap kehadiran Israel. Pencabutan itu berdampak dibatalkannya Stadion Gelora Sriwijaya di Palembang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia.
Manajer Operasional Jakabaring Sport City (JSC) Afriandi Gunawan, di Palembang, menyambut baik kabar tersebut. Menurut dia, keberadaan Piala Dunia U-17 akan mendongkrak tingkat kunjungan di JSC dan daerah sekitarnya, termasuk pariwisata di Palembang.
Dari sisi kesiapan, Afriandi mengatakan, JSC telah siap jika memang ditunjuk menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Sebab, renovasi besar-besaran di lapangan pertandingan dan lapangan latihan sudah dilakukan sebagai persiapan jelang Piala Dunia U-20 lalu.
Sejumlah perubahan besar tampak terlihat di Stadion Gelora Sriwijaya. Mulai dari corak warna stadion yang tampak sangat estetik dan elegan dengan sejumlah perubahan. Beragam fasilitas baru disuguhkan.
Dari hanya bermodal lampu sorot di atas atap tribune barat-timur, stadion kini memiliki sumber pencahayaan dari setiap ujung atas empat tiang baja di empat sudut stadion. Papan skor digital yang usang diganti dengan ukuran lebih besar serta berteknologi mutakhir.
Tinggal menunggu kabar karena memang Indonesia sudah ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. (Afriandi)
Tempat duduk pemain cadangan dan ofisial di pinggir lapangan tidak lagi menggunakan kursi plastik, tetapi kursi busa bercorak merah-putih. Disiapkan pula ruang ganti yang mewah layaknya stadion-stadion di Eropa. Tersedia juga ruang transit dan ruangan khusus atau royal box untuk tamu penting.
Adapun lapangan menggunakan rumput jenis Zoysia japonica dari Jepang yang dijahit dengan rumput sintetis. Rumput selalu dijaga kerataan permukaannya sehingga terbentang hijau bak permadani dengan pola kotak-kotak.
Sejumlah perubahan itu dilengkapi sentuhan lokal berupa motif songket khas Palembang yang menghiasi eksterior dan interior stadion, terutama di bagian dinding, pilar, dan pintu tribune barat atau utama. Modal untuk merombak stadion itu tidaklah sedikit.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat menggelontorkan dana APBN Rp 155,196 miliar dan APBD Sumsel sebesar Rp 30 miliar. Dana itu juga termasuk renovasi empat lapangan latihan, yakni lapangan atletik, sofbol, panahan, dan Stadion Bumi Sriwijaya yang terletak sekitar 10 kilometer dari JSC.
Dengan kemegahan itu, Afriandi meyakini Sumsel telah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia. ”Tinggal menunggu kabar karena memang Indonesia sudah ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah piala dunia U-17,” ungkapnya.
Menurut dia, keberadaan piala dunia bisa mendongkrak tingkat kunjungan di JSC yang biasanya di hari normal 2.000 orang per hari bisa mencapai 10.000 orang per hari.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Sumatera Selatan Basyarudin Akhmad mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan Stadion Gelora Sriwijaya untuk perhelatan Piala Dunia U-20. Beragam langkah membenahi stadion tersebut bahkan sudah dilakukan sejak 2019.
”Terkait penggunaan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring sebagai tuan rumah, kami akan berkoordinasi terlebih dahulu,” ungkap Basyarudin.
Basyarudin menerangkan, beragam evaluasi akan dilakukan untuk memastikan Stadion Gelora Sriwijaya siap ditunjuk sebagai tuan rumah. Pihaknya tidak ragu dengan persiapan matang yang telah dilakukan jauh hari sebelum Indonesia ditunjuk kembali. ”Tim dari pusat pasti akan melakukan evaluasi untuk melihat apa-apa saja yang masih perlu dipenuhi,” ujarnya.
Setelah dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 Maret 2023, Basyarudin mengatakan, Kementerian PUPR bersama pengelola terus melakukan perawatan terhadap GSJ meski tidak ada pertandingan.
”Perawatan stadion terus dijalankan oleh pihak JSC dan Kementerian PUPR agar siap digunakan kapan saja,” katanya.