Mentan Sebut Stok Hewan Kurban Surplus, Pengawasan Kesehatan Dilakukan
Pemerintah menyatakan stok hewan kurban mengalami surplus sehingga kebutuhan pada Idul Adha bisa terpenuhi. Pengawasan kesehatan dilakukan untuk memastikan hewan kurban bebas penyakit.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok hewan kurban di Indonesia mengalami surplus jika dibandingkan dengan kebutuhan pada hari raya Idul Adha tahun ini. Pengawasan ketat juga dilakukan untuk memastikan hewan kurban bebas dari penyakit.
Demikian dikatakan Syahrul saat meninjau peternakan hewan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (21/6/2023) malam. Dia menyebut, ketersediaan hewan kurban secara nasional tahun ini mencapai 3,2 juta ekor.
Adapun kebutuhan hewan kurban terdiri dari sapi sebanyak 650.282 ekor, kerbau 16.327 ekor, kambing 743.672 ekor, dan domba 332.770 ekor.
”Untuk seluruh Indonesia kita mempersiapkan hewan kurban 3,2 juta ekor. Dari deteksi serta laporan yang ada, semua on the track, ketersedian dalam pantauan,” kata Syahrul.
Syahrul menyatakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian telah membentuk gugus tugas untuk memantau ketersediaan dan kesehatan hewan kurban. Gugus tugas itu melakukan pengecekan data ketersediaan hewan kurban secara berkala.
Syahrul menambahkan, Kementerian Pertanian juga melakukan pengawasan agar ternak yang dijadikan hewan kurban benar-benar sesuai dengan syarat dan standar yang sudah ditetapkan. Dia pun mengajak para gubernur, bupati, dan wali kota untuk ikut mengawasi hewan kurban di daerah masing-masing.
”Salah satu yang kita cek, yang bisa diperdagangkan adalah hewan yang sudah memiliki eartag sebagai tanda sudah divaksin,” tutur Syahrul.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah menyatakan, tim pemantau hewan kurban telah diterjunkan ke berbagai daerah. ”Perlu kehati-hatian dalam pemantauan hewan kurban di lapangan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan Nurlina Saking mengatakan, stok hewan kurban di provinsi itu mengalami surplus karena jumlahnya lebih banyak daripada kebutuhan. Saat ini, stok yang ada meliputi 75.289 ekor sapi, 2.406 ekor kerbau, dan 33.279 ekor kambing.
Adapun proyeksi kebutuhan hewan kurban di Sulsel tahun 2023 adalah 46.243 ekor sapi, 96 ekor kerbau, dan 6.060 ekor kambing. ”Untuk persiapan penyelenggaraan kurban, pada 20 Juni kemarin kami telah melepas tim terpadu pemeriksaan hewan kurban di 24 kabupaten dan kota,” kata Nurlina.
Nurlina menambahkan, tim tersebut berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Sulsel untuk melakukan pegecekan bersama di lapangan guna memastikan kesehatan hewan kurban. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan 50 dewan mesjid untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan hewan kurban secara terpadu.
Yang bisa diperdagangkan adalah hewan yang sudah memiliki eartag sebagai tanda sudah divaksin.