”Start Up” Solusi Digital dari Generasi Milenial
Setiap persoalan sejatinya adalah peluang. Di tangan anak-anak muda, persoalan pemasaran yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Lampung dimanfaatkan sebagai peluang membangun ”start up”.
Ruangan berukuran 2,5 meter x 3 meter itu disulap menjadi studio untuk live Tiktok. Di sana, ada dua rak berisi beraneka macam produk makanan oleh-oleh khas Lampung. Keripik pisang, keripik singkong, kemplang, hingga sambal botolan siap dipromosikan.
Pada Jumat (16/6/2023), Putri Wulandari (19), mahasiswa jurusan Sistem Informasi Universitas Bandar Lampung, melakukan live Tiktok bersama empat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Semuanya ibu-ibu berusia 35-50 tahun.
Kali ini, Putri berperan sebagai pengambil gambar sekaligus admin akun Tiktok @oleholehlampung8. Setelah Putri memberi instruksi untuk mulai live dengan tangan, keempat emak-emak itu langsung meluncurkan jurus untuk merayu pembeli.
Mereka terlihat kompak menyapa penonton, dilanjutkan memperkenalkan produk makanan yang dipajang di rak. Mereka juga mengulas detail produk dan mengajak penonton untuk segera memesannya. ”Ayo cepetan dibeli mumpung ada diskon,” ucap Yuli Anita (36), salah satu pelaku UMKM yang ikut live Tiktok.
Putri menimpalinya dengan membacakan komentar dari salah satu penonton. ”Keren ibu-ibu, semangat,” ucap Putri disambut senyum sumringah dari empat emak-emak itu.
Bagi Yuli dan tiga temannya, ini adalah pengalaman pertama mereka melakukan live Tiktok. Selama ini, mereka sibuk di dapur mengerjakan berbagai pesanan makanan yang masuk. Usia yang tidak lagi muda membuat mereka juga gagap merambah dunia Tiktok untuk berjualan.
Putri yang merupakan generasi milenial menjadi jembatan untuk membantu memasarkan produk UMKM dengan cara-cara baru. Salah satunya adalah lewat live Tiktok.
Putri bersama 18 teman lainnya saat ini memang masih bekerja untuk membantu para pelaku UMKM di Lampung. Para mahasiswa yang berasal dari Universitas Bandar Lampung dan Institut Teknologi Sumatera itu baru saja meluncurkan perusahaan rintisan atau start up berbasis situs web bernama oleholehlampung.com. Platform ini diluncurkan sebagai solusi bagi UMKM dalam menghadapi berbagai tantangan dalam pemasaran digital.
Mereka juga membantu para pelaku UMKM mulai dari membuat merek dagang, mendesain kemasan, memfoto produk untuk pemasaran digital, hingga memasarkan produk lewat berbagai media sosial, antara lain Instagram dan live Tiktok. Anak-anak muda yang lebih dekat dengan teknologi digital ini mengambil alih tugas pemasaran.
Sejak bergabung pada Maret 2023, Putri bertugas sebagai konten kreator yang membuat konten-konten digital untuk promosi produk. Selain itu, ia juga rajin mengunjungi rumah produksi setiap UMKM untuk mengambil konten video. Putri dibantu beberapa temannya juga melakukan live Tiktok sebagai salah satu strategi pemasaran digital terkini.
Ani Reigiftina (20), selaku project leader oleholehlampung.com, mengatakan, saat ini ada sekitar 800 produk UMKM yang dipromosikan. Selain lewat situs web, tim juga secara rutin melakukan live Tiktok untuk meningkatkan penjualan.
”Strategi pemasaran lewat live Tiktok ini baru berjalan selama dua minggu. Kami pernah mendapat penjualan terbanyak saat live sekitar 50 item. Ini kami anggap cukup baik sebagai awal,” katanya.
Ani yang juga mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Universitas Bandar Lampung mengaku terkesan bisa berdiskusi dengan banyak pelaku UMKM dan mengetahui permasalahan mereka. Ia juga terlibat langsung dalam merancang platform yang sesuai untuk memasarkan produk UMKM.
Sementara itu, M Dimas Arya Danu (21), mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Sumatera, juga mengaku bangga bisa terlibat mengembangkan usaha rintisan tersebut. ”Senang bisa membantu memecahkan persoalan pelaku UMKM. Selama ini, mereka mengalami berbagai kendala untuk memasarkan produk secara digital karena tidak tahu ilmunya,” katanya.
Pemasaran daring
Chief Executive Officer oleholehlampung.com Robby Herdian membenarkan, banyak pelaku UMKM di Lampung sering mengalami kesulitan saat akan memasarkan produk secara daring. ”Ada yang sudah mencoba mengunggah produk di salah satu marketplace sejak tahun lalu, tapi tidak juga ada penjualan,” kata Robby.
Setelah ditelisik, persoalan yang membuat produk UMKM tak laku di lokapasar adalah tak ada kunjungan ke toko daring yang telah dibuat. Sebagian lagi tak laku karena produknya dijejer dengan produk serupa sehingga terdampak perang harga.
Robby menambahkan, mayoritas pelaku UMKM di Lampung juga berusia di atas 30 tahun. Sebagian besar masih fokus pada produksi dan minim kreativitas dalam pemasaran.
Untuk itulah, Robby yang juga pelaku UMKM bidang kuliner di Lampung menyampaikan berbagai persoalan itu kepada para mahasiswa yang kuliah di jurusan digital. Dari situ, mereka bergerak membantu pelaku UMKM untuk merancang hingga meluncurkan platform oleholehlampung.com.
Senang bisa membantu memecahkan persoalan pelaku UMKM.
Menurut dia, salah satu keunggulan platform tersebut adalah berfokus pada upaya peningkatan promosi dan penjualan produk UMKM secara digital. Setiap produk UMKM yang diunggah diberikan ratusan kata kunci yang sesuai agar terbaca di mesin pencarian Google. Dengan demikian, produk yang diunggah bisa berpeluang muncul di urutan pertama mesin pencarian Google.
Tak hanya itu, para generasi milenial itu juga bertugas melakukan promosi. Kedekatan mereka dengan teknologi digital membuat anak-anak muda ini lebih bisa menyusun strategi pemasaran digital. Mereka juga lebih luwes saat berkomunikasi dengan pembeli di dunia maya.
Baca juga: Toko Ritel Virtual Bantu Pengusaha UMKM
Harapannya, platform ini bisa membantu pelaku UMKM yang selama ini kesulitan melakukan pemasaran digital. Dengan adanya anak-anak muda ini, penjualan produk UMKM bisa meningkat. Pelaku UMKM juga tetap bisa fokus pada produksi tanpa mengkhawatirkan pemasaran produknya.
Chief Technology Officer Andy F Narendra menuturkan, platform oleholehlampung.com tetap menempatkan keamanan data sebagai prioritas utama. Platform ini menjaga kerahasiaan dan integritas data UMKM serta menjaga keamanan transaksi. Selain itu, platform ini juga memungkinkan pelaku UMKM untuk bisa memahami perilaku konsumen dan mengoptimalkan strategi pemasaran secara daring.
Saat ini, pihaknya bakal menjajaki kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Lampung untuk mendorong agar semakin banyak mahasiswa yang dilibatkan dalam pengembagan paltform tersebut. Dengan begitu, mahasiswa juga bisa mendapat pengalaman kerja secara nyata untuk membantu pelaku UMKM di Lampung.
Hal terpenting dari peluncuran usaha rintisan itu adalah semangat kolaborasi antara para pelaku UMKM dan generasi milenial di Lampung. Mereka membuktikan, setiap permasalahan bisa menjadi peluang untuk menciptakan inovasi.
Baca juga: Bantu UMKM, Mahasiswa di Lampung Luncurkan Start Up