Capaian volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS di Kalimantan Selatan masih tertinggal dibandingkan capaian volume transaksi QRIS di tingkat regional Kalimantan dan tingkat nasional.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS sebagai sarana bertransaksi secara digital di Kalimantan Selatan masih rendah. Capaian volume transaksi QRIS di Kalimantan Selatan masih tertinggal dibandingkan volume transaksi QRIS, baik di tingkat regional Kalimantan maupun tingkat nasional.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Bimo Epyanto mengatakan, Bank Indonesia (BI) mempunyai target 45 juta pengguna QRIS secara nasional hingga akhir tahun 2023. Selain itu, BI juga mencanangkan target volume transaksi sebesar 1 miliar transaksi dan 70.000 volume transaksi QRIS antarnegara.
Khusus di Kalsel, hingga akhir tahun 2023, BI Kalsel menargetkan penambahan pengguna QRIS baru sebanyak 290.572 pengguna dan volume transaksi sebanyak 6.948.586 transaksi. Hingga April 2023, realisasi penambahan pengguna QRIS baru di Kalsel mencapai 35,21 persen dari target. Adapun volume transaksi QRIS mencapai 39,73 persen dari target.
”Realisasi penambahan pengguna QRIS baru di Kalsel lebih tinggi dibandingkan rerata realisasi penambahan pengguna QRIS baru di regional Kalimantan (32 persen) dan nasional (34 persen). Akan tetapi, dari sisi volume transaksi QRIS, capaian Kalsel masih tertinggal dibandingkan capaian regional dan nasional,” kata Bimo lewat siaran pers di Banjarmasin, Minggu (11/6/2023).
Bimo menyebutkan, volume transaksi penggunaan QRIS di tingkat regional Kalimantan sampai dengan April 2023 sudah 48,16 persen dari target, sedangkan di tingkat nasional telah mencapai 55,95 persen dari target. Oleh karena itu, adopsi dan penggunaan QRIS di Kalsel perlu terus diperluas dan diakselerasi.
Penggunaan QRIS sebagai sarana bertransaksi sangat praktis karena prosesnya cukup lewat gawai. Terlebih saat ini, hampir semua toko, kafe, warung makan, hingga pedagang di pasar terapung sudah menggunakan QRIS. (Wawan)
Untuk mempercepat akselerasi pembayaran digital lewat QRIS, BI Kalsel menggelar kegiatan Merchant Gathering dan Lomba QRIS Racing selama dua hari, 10-11 Juni 2023 di Duta Mall Banjarmasin. Dalam kegiatan tersebut, BI Kalsel menggandeng dua penyedia jasa pembayaran, yakni Bank Central Asia (BCA) dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Menurut Bimo, tujuan kegiatan Merchant Gathering dan Lomba QRIS Racing adalah memperluas adopsi dan penggunaan QRIS sebagai sarana transaksi yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal bagi warga Kalsel. BCA dan BSI digandeng karena mempunyai basis dan potensi merchant (pedagang) QRIS cukup besar di Kalsel.
”Kami berharap kegiatan ini akan membantu pencapaian target pengguna dan transaksi QRIS di Kalsel, meningkatkan pemahaman masyarakat, dan memberikan apresiasi kepada merchant yang telah mengampanyekan QRIS,” tuturnya.
Kepala Kantor Cabang Utama BCA Banjarmasin Cecep Sopwan Hadi mengatakan, BCA menghadirkan tidak kurang dari 75 merchant ritel utama QRIS yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan dalam kegiatan yang berlangsung di pusat perbelanjaan terbesar di Banjarmasin.
”Lewat Merchant Gathering dan Lomba QRIS Racing ini, kami optimistis penggunaan QRIS oleh warga Kalsel akan semakin meningkat, terutama untuk transaksi bisnis ritel, sehingga membantu memperkuat pertumbuhan ekonomi Kalsel pascapandemi,” ujarnya.
Menurut Sekretaris Perusahaan BSI Gunawan Arief Hartoyo, BSI terus meningkatkan interaksi dan transaksi nasabah melalui QRIS lewat fitur di BSI Mobile. Terlebih untuk saat ini, BSI sudah mempunyai lebih dari 177.000 merchant QRIS di seluruh Indonesia.
”Semua itu bisa diakses nasabah untuk kemudahan bertransaksi di merchant makanan dan minuman, fashion, pariwisata, serta zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf), dan lainnya,” ujarnya.
Wawan (31), warga Banjarmasin, mengatakan, penggunaan QRIS sebagai sarana bertransaksi sangat praktis karena prosesnya cukup lewat gawai. Terlebih saat ini, hampir semua toko, kafe, warung makan, hingga pedagang di pasar terapung sudah menggunakan QRIS. ”Sekarang ini, tidak masalah tidak ada uang di dompet, asalkan ada uang di rekening (bank) dan dompet digital,” katanya.