Batik Surakarta Bakal Digoreskan di Hyundai Ioniq 5
Batik asal Surakarta akan dikolaborasikan dalam sebuah produk mobil listrik dari Korea Selatan. Jalinan kerja sama itu menjadi upaya untuk menguatkan hubungan bilateral dua negara.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS —Batik asal Surakarta akan berkolaborasi dengan Hyudai, produsen mobil dari Korea Selatan. Jalinan kerja sama itu menjadi upaya menguatkan hubungan bilateral Indonesia-Korsel.
Rencana itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Korsel Gandhi Sulistiyanto dalam konferensi pers daring dari Seoul, Rabu (7/6/2023). Kolaborasi dengan mobil listrik itu akan diberi nama ”Batik of Ioniq 5”.
”Hari ini, saya senang dan bangga memberitahukan batik dibawa ke dalam bentuk baru. Indonesia dikenal akan batiknya, sedangkan Korea atas industri otomotifnya, termasuk mobil listrik. Kami coba fasilitasi kolaborasi antara industri kreatif dan otomotif dengan lahirnya mobil listrik berdesain batik,” kata Gandhi.
Gandhi menyampaikan, kolaborasi itu juga dilakukan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korsel. Diharapkannya, hubungan kedua negara bisa selalu terjaga erat.
Gandhi meyakini, batik sebagai tekstil tradisional asal Indonesia bakal semakin teguh pula di mata publik internasional. Apalagi, batik telah dimasukkan ke dalam warisan budaya tak benda dari Indonesia oleh UNESCO pada 2009.
”Saya dengar, batik dimulai dari Kota Surakarta. Maka, kami memilih Surakarta sebagai salah satu partner kerja sama dengan Hyundai untuk membuat ’Batik of Ioniq 5’ ini,” kata Gandhi.
Saat ini, ungkap Gandhi, pembahasan mengenai desain produk tengah didalami. Ia turut mengajak Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, yang juga sedang berkunjung ke Korea, untuk menyaksikan presentasi perihal penyusunan desain itu.
Gandhi belum bisa membocorkan tipe batik yang kelak bakal terpampang pada mobil listrik. Purwarupanya baru bisa disaksikan pada pameran mobil di Jakarta, 10 Agustus 2023.
”Tolong sabar tunggu sampai Agustus nanti,” ucap Gandhi.
Gandhi menuturkan, mobil listrik kolaborasi itu juga termasuk sebagai edisi khusus. Hyundai hanya akan memproduksinya dalam jumlah terbatas. Edisi khusus itu cuma bakal diedarkan di Indonesia.
”Ke depan, jika memang bisa diterima pasar, mungkin kami akan mempertimbangkan untuk memproduksinya secara massal. Namun, ini belum diputuskan,” kata Gandhi.
Gibran pernah sedikit membocorkan soal rencana kerja sama tersebut. Ketika itu, ia mengungkapkan akan melancong ke Korsel dalam rangka peringatan hubungan bilateral 50 tahun antara Indonesia dan Korea Selatan. Ia turut menyampaikan, bakal melakukan kerja sama dengan Hyundai.
”Ini tidak ada hubungannya dengan pengadaan (mobil listrik). Ini soal cara kita mempromosikan batik di tingkat internasional,” kata Gibran.