Ombak Pantai Pangandaran Kembali Telan Korban, Tiga Anak Tewas
Ombak di pantai Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kembali menelan korban jiwa. Akhir pekan ini, tiga anak meninggal setelah terseret ombak di Pantai Cikembulan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
PANGANDARAN, KOMPAS — Ombak di pantai Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kembali menelan korban jiwa. Akhir pekan ini, tiga anak tewas setelah terseret ombak di Pantai Cikembulan. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah peristiwa tersebut.
Petaka itu terjadi pada Jumat (2/6/2023) sore di Pantai Cikembulan, Sidamulih, sekitar 1 kilometer dari destinasi wisata Kampung Turis. Peristiwa itu bermula ketika Dika (12), Dani (12), dan Eksel Naika (12) dari Desa Wonoharjo bermain bola di bibir pantai.
Akan tetapi, bola itu mengarah ke pantai dan hanyut bersama ombak. Ketiga anak tersebut kemudian mencoba mengambil bolanya. ”Naas, mereka ikut terseret arus,” ucap Komandan Tim Rescue Unit Siaga SAR Pangandaran Edwin dalam keterangan tertulisnya.
Kedua korban, yakni Dika dan Dani, dievakuasi penjaga pantai dalam keadaan meninggal. Adapun Eksel baru ditemukan pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 14.30.
”Korban dalam kondisi meninggal dengan jarak penemuan sejauh 5 kilometer dari titik terakhir yang diketahui,” ujarnya.
Petugas lalu membawa jasad korban ke Rumah Sakit Pandega Pangandaran. Sebelumnya, tim SAR gabungan mencari korban dengan membagi tim ke dua lokasi. Satu tim menyisir Pantai Cikembulan sejauh 3 km menuju arah barat, sedangkan tim lainnya memakai perahu nelayan.
Selain petugas dari Unit Siaga SAR Pangandaran, tim juga berisi personel Satpolair Polres Pangandaran, TNI Angkatan Laut, balawista hingga nelayan setempat. Dengan ditemukannya korban ketiga, operasi pencarian oleh tim gabungan yang dimulai sejak Jumat akhirnya ditutup.
Kasus korban terseret ombak di Pantai Pangandaran bukan kali ini saja. Akhir Maret lalu, dua warga, yakni Rafael (17) dan Iwan (28), tewas terbawa arus saat berenang di dekat Pos 5 Pantai Barat Pangandaran. Mereka ditemukan nelayan setempat setelah hilang tiga hari.
Sebelumnya, awal Januari lalu, Sariman (48), seorang nelayan, ditemukan meninggal di perairan Pantai Barat Pangandaran atau sekitar 37 km dari lokasi terakhir yang diketahui. Warga Desa Legokjawa itu dinyatakan hilang sekitar empat hari setelah menangkap lobster di perairan.
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengimbau warga dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di dekat pantai. Apalagi, beberapa titik di Pantai Pangandaran terlarang untuk berenang. ”Jika beraktivitas di tempat yang mengandung risiko harus hati-hati,” ucapnya.