Bukit Lawang Orangutan Trail, Pariwisata Olahraga di Gunung Leuser
Bukit Lawang Orangutan Trail 2023 di Kabupaten Langkat yang menyusuri Taman Nasional Gunung Leuser menjadi pariwisata olahraga baru di Sumut. Ajang itu disiapkan menjadi salah satu seri Kejuaraan Dunia Lari Trail.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
LANGKAT, KOMPAS — Bukit Lawang Orangutan Trail 2023 di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diikuti 750 peserta dari sejumlah daerah di Indonesia dan dari 14 negara. Ajang lari lintas alam yang menyusuri Taman Nasional Gunung Leuser itu menjadi pariwisata olahraga andalan Sumut. Bukit Lawang Orangutan Trail disiapkan menjadi salah satu seri Kejuaraan Dunia Lari Trail.
”Kami sangat mengapresiasi dan juga senang dengan Bukit Lawang Orangutan Trail 2023. Ini inisiasi sport tourism yang sangat bagus yang mengangkat destinasi pariwisata Bukit Lawang sekaligus mempromosikan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL),” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo di Kabupaten Langkat, Sabtu (27/5/2023).
Bukit Lawang Orangutan Trail 2023 dilepas dari garis start di Race Central Venue di Terminal Atas Bukit Lawang Sabtu pagi. Para pelari yang dibagi dalam tiga kategori jarak lomba dengan 16 kelompok umur itu menyusuri lintasan lari melewati hutan hujan tropis di Taman Nasional Gunung Leuser.
Para pelari melewati berbagai lintasan yang sangat bervariasi, mulai dari jalan beraspal, jalan tanah, melewati vegetasi hutan yang padat, hingga harus turun ke lintasan berbatu. Pelari juga harus turun ke badan sungai melintasi badan sungai. Di beberapa titik, pelari menyeberangi sungai dengan jembatan bambu yang sudah disediakan.
Lari lintas alam di daerah Bukit Lawang itu dibagi dalam tiga kategori jarak, yakni 7 kilometer, 25 kilometer, dan 50 kilometer. Mereka dibagi dalam 16 kategori umur dari 13 tahun sampai 45 tahun ke atas. Dito pun ikut menjajal lintasan kategori 7 kilometer.
Dito mengatakan, Bukit Lawang Orangutan Trail sudah dilakukan untuk yang kedua kalinya. Antusiasme peserta sangat tinggi mengikuti lari lintas alam itu. ”Ini menjadi daya tarik pariwisata olahraga baru di Bukit Lawang yang terkenal dengan orangutan Sumatera dan juga Tangkahan yang mempunyai gajah sumatera,” kata Dito.
Dito menyebut, para peserta cukup meminati ajang lari itu karena memberikan pengalaman baru melintasi TNGL yang merupakan habitat asli empat satwa kunci hutan hujan tropis Sumatera, yakni orangutan sumatera, gajah sumatera, harimau sumatera, dan badak sumatera. ”Lari trail ini akan mempromosikan TNGL ke dunia internasional,” katanya.
Ke depan, kata Dito, lomba ini disiapkan untuk menjadi salah satu seri Kejuaraan Dunia Lari Trail. Dengan demikian, Bukit Lawang Orangutan Trail bisa menjadi olahraga prestasi untuk menambah poin para atlet lari trail dalam negeri maupun luar negeri.
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah yang ikut juga menjajal lintasan 7 kilometer mengatakan, selama ini belum ada acara yang cukup besar untuk mendatangkan pengunjung ke Bukit Lawang. Sebagian besar pengunjung Bukit Lawang adalah turis asing yang tertarik pada orangutan, gajah, dan hutan hujan tropis di TNGL.
”Ini tahun kedua dilaksanakan Bukit Lawang Orangutan Trail dan telah meningkatkan pariwisata di daerah ini. Ke depan akan kami buat event lebih besar dengan penyelenggaraan yang lebih baik,” kata Musa.
Musa menyebut, jika menjadi bagian Kejuaraan Lari Trail Dunia, para atlet akan datang ke Bukit Lawang untuk mengumpulkan poin. ”Kami akan berkomunikasi dengan Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) dan Asosiasi Lari Trail Internasional (ITRA) untuk mendorong hal ini,” kata Musa.
Musa menyebut, Bukit Lawang disiapkan menjadi salah satu destinasi unggulan di Sumut selain Danau Toba dan Kepulauan Nias. Saat bertemu Presiden Joko Widodo, kata Musa, dirinya menyampaikan permohonan agar Presiden mengunjungi daerah itu.
Salah satu kekurangan Bukit Lawang sebagai destinasi pariwisata adalah akses jalan dari Medan yang kondisinya rusak. Kawasan yang hanya terpaut 90 kilometer di sisi barat Medan itu ditempuh 3,5 jam sampai 4 jam perjalanan dari Medan. Musa berharap, jalan provinsi ke daerah itu dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional.
Pelaksana Tugas Bupati Langkat Syah Afandin mengatakan, pariwisata di Bukit Lawang meningkat pesat setelah dua tahun dilaksanakan Bukit Lawang Orangutan Trail. Ajang itu mempromosikan kawasan wisata itu ke dunia internasional.