Operasi SAR 11 Korban Kebakaran Kapal di Perairan Samudra Hindia Dihentikan
Sebelas korban dalam kebakaran Kapal Motor Serba Prima 8 di perairan Samudra Hindia belum ditemukan hingga Jumat (26/5/2023). Operasi pencarian dan pertolongan dihentikan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
DOK POLRESTA CILACAP
Penampakan Kapal Motor Serba Prima 8 yang terbakar di perairan Samudra Hindia, Jumat (19/5/2023). Dalam kejadian itu, dua orang selamat dan sebelas lainnya masih dalam pencarian.
SEMARANG, KOMPAS — Operasi pencarian dan pertolongan terhadap 11 orang yang menjadi korban dalam kebakaran Kapal Motor Serba Prima 8 di perairan Samudra Hindia dihentikan pada Jumat (26/5/2023). Kendati demikian, kapal-kapal perikanan yang berada di sekitar lokasi kejadian akan tetap berupaya melanjutkan pencarian sembari mencari ikan.
KM Serba Prima 8 yang merupakan kapal perikanan dengan ukuran 59 gros ton mengalami musibah kebakaran di perairan Samudra Hindia pada Selasa (16/5/2023) malam. Akibat kejadian itu, dua orang selamat dan sebelas lainnya hilang.
Korban hilang mulai dicari dalam operasi SAR gabungan yang dilakukan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Direktorat Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Resor Kota Cilacap, TNI Angkatan Laut, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), serta sukarelawan pada Jumat (19/5/2023).
Hingga Jumat (26/5/2023) malam, sebelas korban yang masih hilang belum ditemukan. Sebelas korban itu adalah Andri Budi Nugroho, Arifudin, Dimas Andi, Dodi Irawan, Masiman, Prima Ayatuloh, Selamet Mas Dedi, Sutikno, Suwandi, Teguh Santoso, dan Wamoto.
DOK POLRESTA CILACAP
Anggota Kepolisian Air dan Udara Polresta Cilacap, Jawa Tengah, sedang mencari sebelas korban kapal terbakar di perairan Samudra Hindia, Jumat (19/5/2023). Pencarian dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, TNI, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
”Setelah tujuh hari berjalan, operasi SAR diputuskan ditutup pada hari ini. Namun, apabila ada perkembangan penemuan, akan dilaksanakan kegiatan SAR selanjutnya,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah M Iqbal Alqudusy di Semarang, Jumat malam.
Minta bantuan Australia
Kendati operasi SAR sudah ditutup, upaya lain tetap akan dilakukan. Menurut Iqbal, Basarnas telah meminta bantuan kepada SAR Australia di Pulau Christmas untuk turut membantu pencarian korban.
Sementara itu, HNSI Jateng juga telah berkoordinasi dengan 20 kapal perikanan yang beraktivitas di sekitar tempat kejadian untuk turut membantu mencari korban. Masa pencarian oleh kapal-kapal perikanan tersebut akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
Masa pencarian oleh kapal-kapal perikanan tersebut akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
Dalam waktu dekat, HNSI Jateng akan menggelar pertemuan antara pengurus KM Serba Prima 8, keluarga korban, HNSI Pemalang, dan perangkat desa di Gedung Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI Cilacap. Pertemuan itu untuk membahas rencana tindak lanjut musibah kebakaran kapal.
TOTO SIHONO
Ilustrasi
Sebelumnya, HNSI Jateng telah mendampingi dua korban selamat dalam peristiwa itu, yakni Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (36). Dua orang yang sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap itu kini sudah dalam kondisi sehat.
Hasim dan Hari selamat karena memilih naik ke atas bangkai kapal untuk mencari bantuan kepada kapal yang melintas. Setelah beberapa jam terombang-ambing di lautan, dua orang itu diselamatkan oleh Kapal Motor Hasil Selalu 2. KM Hasil Selalu 2 kemudian membawa Hasim dan Hari menuju ke Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (Kompas.id, 19/5/2023).
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Kepolisian Resor Kota Cilacap Ajun Komisaris Huda Syafii menuturkan, peristiwa itu bermula saat 13 awak kapal KM Serba Prima 8 yang sedang tidur dikagetkan dengan munculnya api dari bagian knalpot bagian atas kapal. Mereka sudah berupaya memadamkan api, tetapi api tak kunjung padam.
DOK HNSI TEGAL
Suasana kebakaran kapal perikanan di dermaga Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Sedikitnya 17 kapal terbakar dalam kejadian itu.
”Karena api sudah membesar, semua orang yang berada di kapal itu melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung. Setelah api mulai agak padam, ada dua orang yang berinisiatif berenang mengejar bangkai KM Serba Prima 8 dan naik ke atasnya untuk mencari pertolongan. Sementara itu, 11 lainnya masih berpegangan parasut,” ujar Huda.
Jaminan
Ketua HNSI Jateng Riswanto mengatakan, enam dari sebelas korban hilang merupakan warga Kabupaten Pemalang. Adapun sisanya berasal dari wilayah lain, seperti di Cilacap dan sekitarnya.
”Dari hasil koordinasi kami dengan HNSI Pemalang diketahui, para korban dari Pemalang sudah diikutsertakan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Ini penting untuk membantu meringankan beban keluarga korban,” ujar Riswanto.
Menurut Riswanto, program jaminan sangat penting bagi pemilik kapal ataupun pekerja perikanan. Dengan mengikuti program tersebut, mereka akan mendapatkan akses perlindungan jika mengalami kecelakaan kerja. Para peserta jaminan akan mendapatkan bantuan biaya perawatan medis hingga santunan kematian.