Kementerian Perindustrian Targetkan Latih 26.050 Pekerja Industri
Kementerian Perindustrian memfasilitasi pelatihan vokasi industri dengan sistem ”3 in 1” untuk mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri. SDM berkompeten dibutuhkan dunia industri.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Masrokhan (keempat, kanan) berfoto bersama seusai acara pembukaan Rakor Program dan Kegiatan Balai Diklat Industri Seluruh Indonesia di Bali, Kamis (25/5/2023).
BADUNG, KOMPAS — Kementerian Perindustrian memfasilitasi program pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi dengan sistem pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan atau sistem 3 in 1 untuk mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri. Tahun ini ditargetkan 26.050 orang mengikuti pelatihan tersebut.
Program ini dilangsungkan di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Industri yang dimiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian. Ada tujuh kota di Indonesia yang memiliki fasilitas tersebut, yakni Medan, Padang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
Dari target peserta 26.050 orang tahun ini, hingga akhir April 2023 jumlah peserta pelatihan sudah 7.297 orang. Jumlah itu mencakup 28,01 persen dari target. Hal itu dilaporkan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri BPSDMI Kementerian Perindustrian Arnes Lukman dalam pembukaan acara Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan Balai Diklat Industri Seluruh Indonesia di Kuta, Bali, Kamis (25/5/2023) sore.
Arnes mengatakan, pencapaian target terus dilanjutkan dan diharapkan dapat mencapai 50 persen sampai semester I-2023. Selain melanjutkan program agar target tercapai, menurut dia, pelaksanaan program juga dievaluasi agar kualitas peserta program pelatihan tetap terjaga dan hasilnya mendukung upaya peningkatan sumber daya manusia yang diharapkan industri.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Suasana Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan Balai Diklat Industri Seluruh Indonesia di Kuta, Bali, Kamis (25/5/2023).
Sebelum membuka rakor, Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian Masrokhan mengatakan, pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 menjawab kebutuhan industri dan mendukung upaya peningkatan produktivitas dan daya saing industri. Menurut dia, pembangunan industri membutuhkan sinergi dan peran aktif dari pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra industri, asosiasi, dan masyarakat.
Pemerintah mendorong pertumbuhan industri nasional. Terdapat tiga pilar yang mendukung pertumbuhan industri nasional, yaitu investasi, penguasaan teknologi, dan sumber daya manusia berkualitas.
Program pelatihan vokasi industri dengan sistem 3 in 1, menurut Masrokhan, juga menjadi implementasi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
Sektor industri, terutama industri manufaktur, menjadi motor penggerak utama pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dari catatan Kementerian Perindustrian, kontribusi sektor industri manufaktur mencapai 16,77 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan I-2023.
Selain berkontribusi terhadap PDB, industri manufaktur yang tergolong padat karya juga berperan dalam mengatasi pengangguran. Hal itu berarti sekaligus menjaga ketahanan ekonomi nasional.
Masrokhan mengatakan, program ini menerapkan pola pendidikan dan pelatihan yang bertujuan memberikan pembekalan keterampilan dasar (skilling), peningkatan keterampilan (upskilling), dan pembaruan keterampilan (reskilling). ”Kelebihan sistem 3 in 1 ini tidak hanya memberikan pelatihan intensif dan sertifikasi kompetensi, tetapi juga penempatan ke dunia kerja setelah mengikuti pelatihan,” katanya.
Pembukaan Rakor Program dan Kegiatan Balai Diklat Industri Seluruh Indonesia juga dihadiri Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian Bayu Fajar Nugroho dan Sekretaris BPSDMI Kementerian Perindustrian Dadi Marhadi serta diikuti pimpinan Balai Diklat Industri dan satuan kerja di lingkungan Balai Diklat Industri seluruh Indonesia.