Tanggapi Survei Litbang ”Kompas”, Anies Nyatakan Masih Ada Waktu Delapan Bulan
Anies Baswedan menanggapi hasil survei Litbang ”Kompas” terkait elektabilitas tiga calon presiden.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Anies Baswedan, yang digadang jadi salah satu calon presiden pada 2024, mengatakan bahwa masih ada waktu delapan bulan untuk mempersiapkan pemilu tahun depan. Hal itu ia katakan menanggapi hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas terkait elektabilitas ketiga calon presiden, termasuk dirinya.
Anies ditemui di sela-sela Istighosah Kubro dalam rangka mendoakan keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Acara itu digelar di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Rabu (24/5/2023) sore.
Di tempat itu, Anies bersilaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat. Mengenakan baju koko warna putih dan kain sarung, Anies yang datang sekitar pukul 15.00 disambut hangat oleh ribuan Muslim yang hadir.
”Pilpres bulan Februari (2024). Masih ada delapan bulan lagi. Perjalanan masih panjang, delapan bulan. Banyak hal bisa terjadi dan kalau teman-teman memantau, selalu yang namanya survei berbulan-bulan sebelum pelaksanaan (pemilu), (hasilnya) masih fluktuatif,” katanya.
Meski begitu, dia menilai hasil survei ini bisa menjadi bahan sekaligus umpan balik bagi setiap calon untuk menata rencana, strategi, dan lainnya. Dia pun mengakui intensitas survei saat ini tinggi sekali. Ini menunjukkan besarnya perhatian terhadap elektabilitas calon.
”Kalau pemilu bulan depan intensitas survei tinggi memang biasa. Namun, pemilu masih delapan bulanm tetapi surveinya luar biasa. Rasanya tiap satu-dua minggu ada survei-survei, jadi menggambarkan betapa perhatian tinggi, tetapi dinamikanya masih sangat fluktuatif,” katanya.
Anies pun mengungkapkan rasa optimistismenya bisa naik dari sisi elektabilitas. Optimisme itu didasarkan pada banyaknya aspirasi, keinginan tentang perubahan, dan aspirasi tentang menomorsatukan keadilan yang bergaung di mana-mana. Namun, rasa optimisme itu juga mesti dibarengi dengan usaha.
”Jadi, kami optimistis. Tentu harus berusaha, tidak mungkin hanya dengan optimisme. Usaha itu dijalankan dan saya pernah menceritakan ketika Pilkada DKI belum ada survei yang menunjukkan kita nomor 1. Nomor 2 pun satu-dua. Dan, litbang yang sama menempatkan kami nomor 3 jauh sekali. Ketika hasil pilkada ternyata hasilnya berbeda,” ucapnya.
Seperti diketahui, hasil survei terbaru Litbang Kompas menyatakan Anies berada di posisi ketiga dengan angka 13,6 persen, di bawah Prabowo Subianto (24,5 persen) dan Ganjar Pranowo (22,8 persen). Survei dilakukan 29 April sampai 10 Mei 2023.
Adapun saat memberikan sambutan di depan jemaah Istighosah Kubro, Anies kembali menyatakan komitmen mengusung perubahan, yakni mengembalikan keadilan di republik ini. Bagaimana membuat semuanya menjadi berkeadilan, bukan hanya sebatas di perkataan, melainkan juga dilaksanakan.
Sementara itu, anggota DPRD Jatim dari PKS, Dwi Hadi Cahyono, mengatakan, Anies menginjakkan kaki di Turen yang memiliki Prasati Turryan (292 Masehi). Prasasti ini menyatakan pemberian tanah perdikan oleh Mpu Sindok, penguasa Medang.
Dari situ terkandung pesan, jika berkuasa nanti, Anies harus memberikan kekuasaan kepada rakyat. Anies juga mesti menegakkan kedaulatan pangan, khususnya terhadap petani di Jatim yang selama ini menjadi lumbung pangan nasional.