Kebakaran Kapal di Samudra Hindia, 11 Orang Masih Dicari
Sebuah kapal perikanan terbakar di perairan Samudra Hindia, Selasa (15/5/2023) malam. Sebelas orang yang hilang dalam peristiwa itu masih dicari.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
DOK POLRESTA CILACAP
Anggota Kepolisian Air dan Udara Polresta Cilacap, Jawa Tengah, sedang mencari 11 korban kapal terbakar di perairan Samudra Hindia, Jumat (19/5/2023). Pencarian dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, TNI, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
CILACAP, KOMPAS — Kapal motor Serba Prima 8 yang bertolak dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Jawa Tengah, terbakar di perairan Samudra Hindia, Selasa (16/5/2023) malam. Dua orang selamat dalam kejadian tersebut. Adapun 11 orang lain yang berada di di kapal itu masih terus dicari.
Kapal perikanan berukuran 59 gros ton itu bertolak dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap pada 5 April 2023. Saat berangkat, kapal itu mengangkut 14 orang. Setelah beberapa hari berlayar, salah seorang di antara mereka kembali pulang ke Cilacap dengan menumpang kapal lain karena istrinya melahirkan.
Sebanyak 13 orang di kapal tersebut melanjutkan perjalanan pencarian ikan di perairan Samudra Hindia hingga pada akhirnya, Selasa sekitar pukul 23.15, kapal itu terbakar. Para awak buah kapal yang sedang tidur tidak menyadari api menyala di sekitar knalpot atas kapal. Setelah terbangun, mereka berupaya memadamkan api, tetapi upaya itu tak kunjung berhasil.
DOK POLRESTA CILACAP
Kapal motor Serba Prima 8 yang terbakar di perairan Samudra Hindia, Jumat (19/5/2023). Dalam kejadian itu, dua orang selamat dan 11 lainnya masih dalam pencarian.
”Karena api sudah membesar, semua orang yang berada di kapal itu melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung. Setelah api mulai agak padam, sekira Rabu (17/5/2023) pukul 04.00, ada dua orang yang berinisiatif berenang mengejar kapal Serba Prima 8 dan naik ke atasnya. Sementara itu, 11 lainnya masih berpegangan parasut,” kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Kepolisian Resor Kota Cilacap Ajun Komisaris Huda Syafii saat dihubungi, Jumat (19/5/2023).
Dua orang yang naik ke atas bangkai kapal adalah Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (36). Dua warga Kabupaten Pemalang, Jateng, itu diselamatkan oleh orang-orang di Kapal Motor Hasil Selalu 2 yang sedang melintas. KM Hasil Selalu 2 kemudian menuju ke Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap dan bersandar pada Jumat sekitar pukul 02.35.
Menurut Huda, dua orang yang selamat itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Sementara 11 orang lainnya masih terus dicari oleh tim gabungan dari kepolisian, TNI, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Sebelas orang itu adalah Andri Budi Nugroho, Arifudin, Dimas Andi, Dodi Irawan, Masiman, Prima Ayatuloh, Selamet Mas Dedi, Sutikno, Suwandi, Teguh Santoso, dan Wamoto.
Menurut informasi, sebagian korban berasal dari Pemalang. Kalau tidak salah, ada sekitar delapan orang (dari Pemalang).
”Kami juga melakukan kontak radio dengan kapal-kapal yang berada di sekitar lokasi kebakaran untuk membantu melakukan pencarian korban. Saat kebakaran terjadi, angin sedang bertiup dari timur ke barat. Sementara itu, arus laut bergerak dari barat ke timur. Hal itu membuat kapal yang terbakar larat ke barat, sedangkan parasut ke timur,” kata Huda.
Ketua HNSI Jateng Riswanto mengatakan sudah mendengar kabar terkait adanya kapal yang terbakar di Samudra Hindia. Kendati demikian, Riswanto belum bisa menyampaikan banyak informasi karena pihaknya juga masih menunggu kelanjutan kabar dari kepolisian.
”Menurut informasi, sebagian korban berasal dari Pemalang. Kalau tidak salah, ada sekitar delapan orang (dari Pemalang). Sementara ini, kami masih terus berkoordinasi dengan HNSI Kabupaten Pemalang. Jika ada informasi tambahan, akan kami sampaikan secepatnya,” tutur Riswanto.