Ungkapan ”Johnny Plate eee” mewakili ekspresi sedih, kaget, kecewa, dan marah. Proses hukum tengah berlangsung, biarlah kebenaran menemukan jalannya.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
Begitu beredar kabar penahanan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Marsel Lewuk (38) langsung mencari tayangannya di kanal Youtube melalui telepon genggamnya. Di akun Youtube salah satu televisi swasta nasional sedang ditanyang video siaran langsung berisi Johnny yang mengenakan rompi merah mudah digiring masuk mobil tahanan.
Dari rumahnya di Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (17/5/2023) siang itu, Marsel menyimak konferensi pers penahanan Johnny oleh pihak Kejaksaan Agung RI. Perasaan Marsel bercampur aduk.
”Rasa sedih, kaget, kecewa, marah, bercampur. Pak Jhonny Plate eee, kenapa bisa terjadi seperti itu,” ujar Marsel menanggapi status hukum yang dikenakan oleh penegak hukum kepada menteri dari Partai Nasional Demokrat itu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penyidik Kejaksaan Agung menetapkan Johnny sebagai tersangka dalam kasus pembangunan menara base transceiver station atau BTS 4G dan infrastruktur pendukung 1-5 Bakti Kemkominfo. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem itu diduga menyalahgunakan wewenangnya selaku Menkominfo.
”Harus kita cermati bersama dalam kasus ini, kita ingat, dana yang digulirkan dalam proyek ini Rp 10 triliun sekian dan kerugian keuangan negaranya Rp 8 triliun sekian. Ini bukan peristiwa pidana biasa,” kata Kuntadi, Direkrut Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kompas.id 17/5/2023).
Kendati belum pernah berdialog secara langsung dengan Johnny, Marsel merasa dirinya adalah bagian dari tokoh NTT itu. Marsel berasal dari etnis Tana Ai sama seperti leluhur Johnny. Tana Ai, sebutan untuk etnis di bagian timur Kabupaten Sikka.
Orangtua Johnny yang diketahui berasal dari Tana Ai memilih hijrah ke Manggarai. Johnny lahir di Manggarai. Sikka dan Manggarai sama-sama berada di Pulau Flores yang terpaut lebih kurang 400 kilometer.
Marsel merasa sedih lantaran Johnny yang notabene tokoh kebanggaan dari daerah itu bernasib tragis. Ia tersandung kasus korupsi. ”Kami tidak menyangka bisa terjadi seperti itu. Dia kan bukan orang baru. Dia juga, kan, termasuk sukses secara ekonomi dulu baru ke politik,” ucapnya.
Namun, di sisi lain Marcel mengaku kecewa. Tidak bermaksud mendahului keputusan pengadilan berkekuatan hukum tetap, Marsel menilai Johnny mengkhianati kepercayaan masyarakat. ”Seharusnya semakin tinggi jabatannya, semakin besar pula pengabdiannya kepada masyarakat, termasuk tidak melakukan korupsi,” katanya.
Johnny memulai karier politiknya melalui legislatif mewakili Daerah Pemilihan NTT 1. Tahun 2019 Johnny menjadi calon anggota legislatif dengan raihan suara terbanyak di daerah pemilihan itu. Mewakili Partai Nasdem, Johnny meraup 123.290 suara. Di tahun yang sama, Johnny dipercaya oleh Presiden Joko Widodo mengemban amanat sebagai Menkominfo.
Disapa Kraeng
Momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada pekan kedua Mei 2023 menjadi panggung bagi Johnny. Sebelum puncak acara KTT ASEAN berlangsung, ia sempat menggelar pertemuan dengan awak media di Labuan Bajo pada (2/5/2023) malam.
Pembawa acara dalam kesempatan itu memperkenalkan Johnny sebagai tuan rumah perhelatan tersebut. Johnny pun panggil dengan sapaan Kraeng yang berarti orangtua yang dihormati.
Kala itu, Johnny berharap agar momentum KTT ASEAN semakin memopulerkan Labuan Bajo yang telah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Obyek wisata yang menjadi ikon Labuan Bajo adalah komodo, reptil purba yang bertahan hingga saat ini.
Ini adalah bagian dari risiko politik. Beliau kurang hati-hati.
Kristo Blasin, salah satu tokoh dari Pulau Flores, berpendapat, Johnny merupakan tokoh bangsa yang sangat nasionalis. Ia pembelajar. Kendati bukan pekerja media, ia dianggap sangat menguasai bidang yang dipercayakan, yakni Menkominfo.
Bagi Kristo, masalah hukum yang mendera Johnny adalah musibah. ”Ini adalah bagian dari risiko politik. Beliau kurang hati-hati,” ujarnya.
Penetapan Johnny sebagai tersangka kasus korupsi bernilai fantastis menimbulkan reaksi beragam. Ungkapan ”Jhonny Plate eee” mewakili ekspresi sedih, kaget, kecewa, dan marah. Proses hukum tengah berlangsung, biarlah kebenaran menemukan jalannya.