Porseni MTs Se-Jateng Diharapkan Jadi Sarana Pendidikan Antikorupsi
Porseni Madrasah Tsanawiyah (MTs) Se-Jawa Tengah tak hanya menjadi ajang kompetisi. Gelaran itu juga diharapkan menanamkan nilai sportivitas dan kejujuran yang merupakan bagian dari pendidikan antikorupsi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 1.610 peserta bakal memeriahkan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Madrasah Tsanawiyah (MTs) se-Jawa Tengah. Selain menjadi ajang kompetisi, acara ini juga diharapkan bisa memberikan pelajaran tentang sportivitas dan kejujuran yang merupakan bagian dari pendidikan antikorupsi.
”Sportivitas bermakna sebuah awalan untuk belajar jujur pada diri sendiri. Hal kecil inilah yang kelak diharapkan dapat tertanam menjadi awalan penting untuk pelajaran antikorupsi,” ujar Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno di sela-sela pembukaan Porseni MTs Se-Jawa Tengah di Alun-alun drh Soepardi, Kabupaten Magelang, Jateng, Senin (15/5/2023).
Sumarno memaparkan, pendidikan antikorupsi merupakan sesuatu yang penting untuk ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Sebab, meskipun terkesan gampang untuk disampaikan di bangku sekolah, perilaku jujur sering kali sulit untuk dilakukan setelah dewasa. Kondisi inilah yang membuat korupsi menjadi perilaku yang sulit untuk dicegah.
Menurut Sumarno, tambahan muatan pendidikan antikorupsi itu diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas lulusan MTs di Jateng. Para lulusan itu diharapkan bisa menjadi generasi muda yang berkarakter dan tangguh.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng Musta’in Ahmad mengatakan, ajang Porseni MTs itu menjadi kesempatan bagi para siswa untuk menjalin persaudaraan, bergaul, dan berinteraksi dengan banyak orang.
”Ajang Porseni diharapkan tidak sekadar untuk berlomba mencari kemenangan, tapi juga dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mencari lebih banyak teman,” ujarnya.
Sportivitas bermakna sebuah awalan untuk belajar jujur pada diri sendiri. Hal kecil inilah yang kelak diharapkan dapat tertanam menjadi awalan penting untuk pelajaran antikorupsi.
Di Jateng, terdapat 129 MTs negeri dan 1.623 MTs swasta. Keseluruhan 1.823 MTs itu tengah mendidik 448.961 siswa. Jumlah sekolah dan siswa MTs tahun ini di Jateng meningkat sekitar 5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Dengan jumlah siswa yang terbilang cukup besar itu, Musta’in menuturkan, seluruh kegiatan yang digelar, termasuk Porseni, diharapkan bisa berkontribusi kualitas para siswa MTs.
Ketua Panitia Porseni MTs se-Jateng tahun 2023 M Aris Suparlan mengatakan, ajang ini diikuti 1.610 atlet dari 35 kontingen dari semua kabupaten/kota di provinsi itu. Para atlet itu didampingi lebih dari 2.000 orang lain yang terdiri dari tim ofisial, pendamping, dan kepala MTs.
Porseni MTs Se-Jateng tahun 2023 terdiri 11 lomba, yakni lima lomba olahraga dan enam lomba kesenian. Di antara enam lomba kesenian, Aris menyebut, tahun ini untuk pertama kalinya digelar lomba stand up comedy.
Lomba itu menjadi pengganti dari lomba pidato bahasa Indonesia yang sebelumnya biasa digelar. ”Lomba pidato bahasa Indonesia kami ganti karena lomba tersebut dianggap membosankan dan kurang menarik minat peserta,” tutur Aris.