Indonesia memiliki target empat emas di SEA Games kali ini. Lebih banyak dari tahun lalu. Sayangnya, sampai tersisa empat pertandingan, Indonesia baru bisa dapat satu emas. Pelampiasan dendam tahun lalu pun tertunda.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS — Pelampiasan atlet wushu disiplin taolu Indonesia di ajang SEA Games Kamboja 2023 masih belum terbayar. Pada sembilan nomor yang sudah diperlombakan, tim Indonesia baru mendapatkan satu emas, tiga perak, dan satu perunggu. Muhammad Daffa Golden Boy yang tidak diunggulkan justru meraih emas di nomor senjata tombak dan pedang atau jiangshu-qiangshu putra.
Indonesia mengirimkan 14 atlet wushu di SEA Games Kamboja 2023. Rinciannya, sembilan orang merupakan atlet taolu (peragaan jurus) dan sisanya merupakan atlet sanda (tarung). Atlet taolu berlomba pada 13 nomor.
Daffa bermain nyaris tanpa kesalahan di nomor gabungan jiangshu-qiangshu di Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (11/5/2023). Daffa mendapatkan poin terbaik dengan nilai tombak 9,76 poin dan 9,65 poin untuk pedang. Ia mengungguli lawan mainnya asal Malaysia, Vincent Wong, dengan nilai 9,63 poin untuk tombak dan 9,47 poin untuk pedang. Adapun perunggu diraih atlet taolu asal Filipina, Gainsan Sandrex, dengan nilai tombak 9,69 poin dan nilai pedang 9,33 poin.
Saat ditemui usai lomba, Daffa pun terkejut dengan hasil itu. Pada SEA Games Malaysia 2017, Daffa hanya mendapatkan medali perunggu pada nomor yang sama. Adapun pada SEA Games Filipina 2019, dia tak dapat medali dan pada SEA Games Vietnam 2021 nomor tersebut tidak diperlombakan.
Menurut Daffa, medali emas pertama yang ia dapat ini bukan tanpa usaha. Ia telah melakukan latihan dan mengikuti berbagai turnamen di luar negeri sebelum berangkat ke Kamboja. ”Penampilan tadi adalah penampilan yang selama ini saya latih. Jadi, sesuai dengan saat latihan,” ungkapnya.
Meski bukan unggulan, Daffa menyelamatkan wajah Wushu karena sejak bertanding dua hari sebelumnya belum ada emas yang didapat dari nomor-nomor unggulan. Daffa merasa bangga atas pencapaiannya itu dan bakal terus berlatih untuk bisa mempertahankan emas dan bahkan menambahnya di level yang lebih tinggi.
”Medali ini untuk keluarga dan semua pengurus Wushu Indonesia, saya harap wushu bisa lebih banyak lagi dapat medali ke depannya,” kata Daffa.
Di hari yang sama, beberapa atlet taolu andalan Indonesia yang diharapkan bisa membawa pulang medali emas hanya mampu meraih medali perak. Edgar Xavier Marvelo, Harris Horatius, dan Seraf Naro Siregar justru tidak mendapatkan medali di nomor duilian putra.
Edgar merupakan atlet wushu andalan Indonesia di nomor changquan atau tangan kosong. Namun, di SEA Games Vietnam, Edgar gagal mempersembahkan medali emas. Padahal, saat berlaga di Hanoi, Edgar berstatus juara dunia nomor changquan di Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di China. Oleh sebab itu, Edgar difavoritkan untuk meraih emas di Hanoi.
Penampilan tadi adalah penampilan yang selama ini saya latih.
Di Kamboja, Edgar bermain pada nomor gabungan daoshu-gunshu putra dan hanya meraih medali perak. Edgar meraih nilai daoshu 9,68 poin dan gunshu 9,69 poin. Begitu juga Seraf Naro Siregar meraih perunggu di nomor yang sama. Medali emas direbut atlet Singapura Jowen Si Wei Lim dengan nilai 9,71 poin dan 9,67 poin.
”Ya, nilai yang didapat lawan memang terlalu mencolok. Namun, sudahlah. Mungkin itu bukan rezeki saya,” kata Edgar usai pertandingan.
Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia Ngatino mengungkapkan kekecewaannya pada juri penilai. Menurutnya, Edgar bisa meraih emas karena penampilannya lebih baik dari atlet dari Singapura. ”Harusnya Edgar meraih emas. Nilai yang diberikan kepada atlet Singapura untuk nomor Gunshu itu terlalu mencolok,” kata Sekjen PB WI Ngatino.
Atlet Wushu dibebani empat emas pada SEA Games Kamboja 2023. Target itu kini hampir sulit diraih oleh para atlet meski masih menyisakan empat nomor perlombaan dari total 13 nomor yang diperlombakan untuk taolu.
Dengan hasil ini, timnas wushu Indonesia sudah memasok 1 emas, 3 perak, dan 1 perunggu bagi kontingen Indonesia. ”Masih ada pertandingan nomor taolu besok. Mudah-mudahan kita bisa menambah medali emas,” kata Manajer Timnas Wushu Indonesia Iwan Kwok.
Pencapaian yang tertunda di Vietnam pun kian sulit digapai. Mereka harus bisa bertanding dengan tanpa memikirkan kecurangan dan kesalahan teknis tim juri.