Mimpi Jemaah Lansia ke Tanah Suci melalui Kertajati
Bagi jemaah haji lansia dari utara Jawa Barat, impian untuk melengkapi rukun Islam itu terwujud dan lebih dekat. Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Kertajati menjadi salah satu jembatannya.

Sejumlah petugas berjaga di gerbang pemindai barang menuju gerbang keberangkatan luar negeri Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023).
Batasan usia haji yang dihapus di pengujung pandemi Covid-19 ini membuka kesempatan ribuan jemaah lanjut usia untuk ke Tanah Suci menjadi lebih luas. Bagi jemaah dari utara Jawa Barat, impian untuk melengkapi rukun Islam itu terwujud dan lebih dekat melalui Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Kertajati.
Kesiapan bandara terbesar di Jawa Barat ini terlihat pada Jumat (5/5/2023) sore. Puluhan awak media dan undangan hadir untuk mengamati bandara yang akan menjadi embarkasi haji pertama kali sejak dibuka pada 2018 itu.
Kemegahan terminal keberangkatan internasional di lantai tiga ini berpadu dengan ornamen-ornamen khas timur tengah. Namun, tidak ada calon penumpang pesawat yang menikmatinya. Hanya sejumlah petunjuk arah tampak di beberapa sudut bandara yang lengang.
Sore itu, tidak ada pesawat yang menempel di apron bandara. Hanya celotehan para undangan menggema di ruang-ruang bandara. Sejumlah petugas tampak berlalu di koridor menyiratkan bandara ini tetap beroperasi dalam sepi.
Meskipun masih belum dipadati penumpang, Bandara Kertajati tidak lama lagi bakal diramaikan rombongan haji tahun ini. Berdasarkan data Kementerian Agama, 8.848 jemaah dan 72 petugas akan bertolak ke Tanah Suci dari bandara ini.
Baca juga: Kembali Layani Umrah, Bandara Kertajati Disiapkan Jadi ”Hub” Penerbangan Internasional

Salah satu petugas melintasi area terminal penerbangan internasional BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Bandara ini akan melayani penerbangan haji di tahun ini dengan penerbangan 1 kloter per hari.
Ribuan jemaah tersebut berasal dari daerah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning), Subang serta Sumedang. Mereka terbagi atas 24 kloter dengan waktu keberangkatan 28 Mei-22 Juni 2023 dan pulang 9 Juli-2 Agustus 2023.
Executive General Manager BIJB Kertajati Nuril Huda menyebut, bandara telah siap digunakan untuk perjalanan haji di tahun ini. Sebagai embarkasi ke-14, Bandara ini telah mengantongi izin dengan penerbangan satu kloter per hari.
Perjalanan haji dari Kertajati menuju Tanah Suci bakal menggunakan pesawat Airbus A330-300. Pesawat akan mengantarkan 374 anggota jemaah dalam satu kloter, yang berangkat setiap pukul 21.00. Pesawat berkemampuan jelajah lintas benua ini memiliki panjang 63,6 meter dan bentang sayap hingga 60,3 meter.
Bandara Kertajati cukup mumpuni untuk menyambut pesawat berbadan lebar ini dengan landasan pacu yang membentang hingga 3.000 meter. Nuril menyebut, Bandara Kertajati bahkan mampu melayani 16 perjalanan dalam satu jam dengan kapasitas 5,8 juta penumpang per tahun.
”Kami juga meluruskan informasi terkait Bandara Kertajati yang ditutup. Kami masih beroperasi meskipun belum ada jadwal penerbangan reguler,” ujarnya.

Alat berat bersama pekerja membangun jalan di area Asrama Haji Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (6/5/2023). Fasilitas haji ini dipersiapkan untuk melayani jemaah haji dengan kapasitas jemaah 800 orang.
Setelah badai pandemi mulai reda, Bandara Kertajati siap menyambut penumpang dari mana saja. Nuril menyatakan, momen haji tahun ini menjadi penting bagi Bandara Kertajati karena bakal melayani ratusan jemaah.
Bahkan, Nuril menyatakan, Bandara Kertajati siap untuk melayani lebih banyak lagi jemaah haji di tahun-tahun mendatang. ”Kapasitas ini bisa bertambah. Contohnya, ruang tunggu di terminal keberangkatan internasional mencapai 700 tempat duduk. Ini lebih dari cukup untuk jemaah haji tahun ini, masih banyak ruang,” ujarnya.
Jemaah lansia
Kapasitas ruang tunggu yang luas ini dianggap mampu memberikan kenyamanan bagi para jemaah, terutama penumpang lanjut usia (lansia). Namun, masih banyak hal yang perlu diperhatikan saat membawa jemaah dengan pendampingan khusus tersebut.
Dari komposisi jemaah haji Jabar yang dijelaskan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jabar Ajam Mustajam, kelompok lansia melampaui 30 persen dari total peserta. Jemaah kelompok usia 61-70 tahun mencapai 9.895 orang dan kelompok 71-80 tahun sebanyak 3.358 peserta.
Bahkan, peserta yang berusia 81 tahun ke atas mencapai 598 orang. ”Bahkan, ada lima peserta haji yang berumur 100-105 tahun. Mereka kami tanyakan lagi, apakah tetap ingin naik haji dengan kondisi sepuh. Sejauh ini, niat mereka tetap bulat untuk ke Tanah Suci,” kata Ajam.
Kebulatan tekad para lansia memenuhi Rukun Islam yang kelima ini sempat terhambat badai pandemi. Covid-19 membatasi pergerakan orang-orang, terutama yang lansia karena memiliki kerentanan tinggi.

Salah satu petugas memeriksa barang peserta kunjungan BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Hal ini untuk menunjukkan kesiapan bandara tersebut dalam melayani perjalanan Haji 1444 H.
Di Jabar saja, korban jiwa akibat Covid-19 dari lansia mencapai ribuan orang. Berdasarkan data yang dihimpun Pemprov Jabar, hingga Senin (8/5/2023), sebanyak 1,12 juta warga Jabar terpapar Covid-19 dan 13.828 orang di antaranya meninggal.
Dari belasan ribu korban jiwa ini, 3.059 orang berasal dari kelompok usia 60-69 tahun, sementara yang di atas 70 tahun mencapai 1.879 orang. Kementerian Kesehatan pun memasukkan kelompok lansia sebagai masyarakat yang rentan terpapar karena umumnya daya tahan tubuh mereka tidak sekuat penduduk usia produktif.
Mobilitas lintas negara pun nyaris lumpuh akibat pandemi Covid-19. Sebagian besar negara membatasi perjalanannya, termasuk untuk urusan haji yang menarik pengunjung hingga jutaan jiwa ke Arab Saudi.
Dua tahun pertama pandemi, Kerajaan Arab Saudi membatasi kunjungan haji. Meskipun kunjungan haji dari Indonesia menuju Tanah Suci telah dibuka tahun 2022, pembatasan usia tetap diberlakukan dengan usia maksimal 65 tahun.
”Pembatasan ini membuat para lansia tertunda ke Tanah Suci. Saat haji 2023 ini sudah dibuka tanpa batasan umur, para jemaah dari lansia jadi lebih banyak. Apalagi, mereka yang berangkat tahun ini adalah pendaftar tahun 2013,” ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Saiful Mujab.

Seorang petugas memandu kendaraan keluar lokasi Asrama Haji Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (6/5/2023). Fasilitas ini dipersiapkan untuk menyambut musim Haji 1444 Hijriah dari keberangkatan Bandara Kertajati.
Persingkat jarak
Pelayanan haji untuk embarkasi Kertajati ini menggunakan Asrama Haji Indramayu. Fasilitas yang berjarak sekitar 46 kilometer dari Bandara Kertajati ini bisa menampung 800 anggota jemaah yang terbagi dalam 200 kamar.
Menurut Ajam, kapasitas asrama haji kedua di Jabar ini bakal bertambah seiring waktu. Pembangunan terus dilakukan karena diproyeksikan untuk menerima para jemaah yang berasal dari berbagai wilayah, terutama di Jabar.
Ajam menjelaskan, Asrama Haji Indramayu memiliki luas 8 hektar dengan rencana pembangunan empat menara. Satu menara terdiri dari 100 kamar kapasitas empat orang sehingga asrama ini mampu melayani 400 anggota jemaah haji.
”Sekarang sudah terbangun dua menara jadi bisa menampung 800 orang atau dua kloter. Di Bekasi bisa menampung 4 kloter. Jadi kapasitas asrama haji di Jabar jika ditotal bisa melayani 6 kloter dalam sehari,” ujarnya.
Asrama baru di utara Jabar ini pun memberikan kemudahan bagi para jemaah menuju Tanah Suci. Selama ini, prosesi persiapan haji di Jabar masih mengandalkan Asrama Haji Kota Bekasi. Bahkan, sebagian jemaah yang berasal dari kawasan Depok, Bogor, dan Bekasi menggunakan Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Salah satu petugas berjaga di pintu masuk terminal keberangkatan internasional BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Bandara ini menjadi salah satu embarkasi haji tahun ini dengan melayani lebih dari 8.000 jemaah dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang.
Kondisi ini menyulitkan para jemaah yang berasal dari kawasan Jabar bagian selatan yang terpaut jauh dari Kota Bekasi. Menurut Ajam, jarak tersebut bisa membuat para jemaah kelelahan, terutama para lansia.
Karena itu, Asrama Haji Indramayu tidak menutup kemungkinan untuk melayani jemaah haji di luar wilayah Ciayumajakuning. Bahkan, Ajam menyatakan, wilayah Jawa Tengah yang terdekat dengan Indramayu bisa saja menuju Tanah Suci dari embarkasi ini.
”Contohnya saja Pangandaran, itu jarak tempuh sampai Bekasi bisa enam jam. Kalau tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) beroperasi, jarak tempuh dari Pangandaran ke Indramayu hanya tiga jam lebih,” ujarnya.
Waktu tempuh yang dipangkas ini bisa mengurangi beban para jemaah, terutama para lansia. Ajam pun berharap Asrama Haji Indramayu bisa beroperasi untuk wilayah yang lebih luas lagi demi kenyamanan beribadah.
”Sesuai arahan pemerintah, mudah-mudahan fasilitas di Asrama Haji Indramayu dilengkapi dan bisa menampung wilayah lainnya sehingga pemberangkatan berdasarkan zonasi wilayah. Pada prinsipnya, kami siap memberangkatkan para jemaah,” ujarnya.
Komitmen pemerintah ini harus dibuktikan dengan musim haji 1444 H yang berjalan dengan baik dan tanpa kendala berarti, terutama dalam melayani jemaah lansia. Meski telah berusia senja, tekad mereka tetap menyala. Dari Kertajati, mereka siap melengkapi rukun Islam yang kelima menuju Tanah Suci.
Baca juga: Bandara Kertajati Segera Beroperasi, Layani Penerbangan Domestik hingga Umrah