Remaja Tenggelam di Cilacap Ditemukan Meninggal, Korban di Kebumen Masih Dicari
Satu korban tenggelam di Cilacap telah ditemukan. Tim SAR Gabungan masih mencari korban tenggelam di Kebumen.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Ombak pantai selatan Jawa kembali menelan korban. Pada Sabtu (6/5/2023), di Pantai Bunton (sebelumnya tertulis Buton), Kabupaten Cilacap, seorang remaja bernama Jendi Pratama (15) tenggelam terseret ombak saat berenang. Kemudian di Pantai Gili Anyar, Kabupaten Kebumen, seorang remaja bernama Andika (14) terseret ombak saat mandi di laut. Tim SAR Gabungan dapat menemukan Jendi Pratama pada Minggu (7/5/2023) siang, sedangkan pencarian di Kebumen masih berlanjut.
”Korban (Jendi) dapat diketemukan di sekitar lokasi, tepatnya 150 meter arah barat. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi mengapung di pinggiran pantai,” kata Komandan Operasi SAR Pantai Bunton Basarnas Cilacap Supriadi, Minggu.
Supriadi mengatakan, korban ditemukan pada pukul 11.05 WIB. Lalu dibawa ke Puskesmas Adipala 1 untuk proses visum dan kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap Adah Sudarsa menyampaikan, korban berenang dengan empat temannya di area Pantai Bunton pada Sabtu (6/5/2023) pukul 15.30 WIB. ”Keempat temannya dapat selamat berenang ke pesisir pantai, tapi survivor terseret arus dan tenggelam,” kata Adah.
Adah menyampaikan, diketahui survivor bernama Jendi Pratama (15) beralamat di Jalan Limbung Jati RT 005 RW 006, Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Selain di Cilacap, lanjut Adah, Basarnas Cilacap juga menerima laporan adanya kondisi membahayakan manusia, yaitu empat remaja terseret arus ombak dan tenggelam di Pantai Gili Anyar, Desa Sidoharjo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Karakteristik arus laut pada pantai berombak yang landai biasanya terdapat rip currents atau arus retas, juga disebut arus balik yang cukup berbahaya bagi orang.
Dari keterangan yang diterima, kata Adah, kronologi kejadian bermula pada Sabtu sekitar pukul 15.30 WIB, empat remaja itu sedang berenang di Pantai Gili Anyar. Pada saat sedang mandi di laut, keempatnya terseret arus ombak di lokasi palung (disebut juga boleran), dua remaja atas nama Abdul Gani dan Muhamad Fatih dapat menyelamatkan diri hingga ke tepi pantai, seorang lagi bernama Irsan Hakim dapat diselamatkan warga sekitar, sementara satu remaja lainnya bernama Andika tidak dapat terselamatkan dan belum diketemukan hingga Minggu sore.
Andika (14) berasal dari Desa Podoluhur, RT 002 RW 003 Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. ”Mendapatkan informasi tersebut, kami selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kebumen dan memberangkatkan satu tim penyelamat dari Unit Siaga SAR (USS) Banyumas menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dengan dilengkapi peralatan SAR di air,” katanya.
Terseretnya pengunjung di pantai selatan Jawa baru-baru ini juga terjadi di Kebumen. Dari catatan Kompas.id (26/4/23), pada Minggu (23/4/2023), Wahyu (17), warga Bonorowo, Kebumen, terseret di Pantai Lembupurwo. Kemudian, Senin (24/4/2023), Risky Pratama (18) warga Buluspesantren, Kebumen, terseret ombak di Pantai Setrojenar. Selasa (25/4/2023), Adi Waluyo (55), warga Madukara, Banjarnegara, terseret ombak di Pantai Mliwis.
Dosen Biologi Laut Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Romanus Edy Prabowo, mengingatkan, karakteristik arus laut pada pantai berombak yang landai biasanya terdapat rip currents atau arus retas, juga disebut arus balik yang cukup berbahaya bagi orang.
”Pada pantai yang lebar, ombak terus mendorong air ke pantai karena ada dorongan angin dari perairan ke pesisir. Kemudian pasti ada air yang balik. Yang balik ini, kalau pantainya rata, itu pasti pergi-pulangnya (arus ombak) relatif sama, tetapi karena pada daerah tertentu ada kontur yang lebih rendah atau lebih dalam sehingga air baliknya memilih di situ,” papar Romanus (Kompas.id, 29/4/2023).