Ombak Pantai Selatan Jawa Kembali Telan Korban, Dua Remaja Tenggelam
Dua remaja di Kebumen dan Cilacap terseret ombak dan tenggelam saat berenang di pantai. Tim Basarnas masih berupaya mencari.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS – Ombak pantai selatan Jawa kembali menelan korban. Pada Sabtu (6/5/2023) di Pantai Buton, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, seorang remaja bernama Jendi Pratama (15) tenggelam terseret ombak saat berenang. Di lokasi lain di Pantai Gili Anyar, Kabupaten Kebumen, seorang remaja bernama Andika (14) juga terseret ombak saat mandi di laut. Tim Basarnas masih berupaya melakukan pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap Adah Sudarsa, dalam keterangan pers, Sabtu malam, mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterima pada Sabtu pukul 15.30, Jendi sedang berenang bersama empat temannya di area Pantai Buton.
”Keempatnya dapat selamat hingga ke pesisir pantai, tapi Jendi terseret arus dan tenggelam,” katanya.
Adah menyampaikan, Jendi beralamat di Jalan Limbung Jati RT 005 RW 006, Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
”Setelah menerima informasi adanya kondisi membahayakan manusia di Pantai Buton tersebut, kami berangkatkan tim aju (pendahulu) menggunakan rescue motorcycle untuk melakukan koordinasi dengan aparat setempat. Selang beberapa menit kemudian, kami berangkatkan kembali 1 tim rescue untuk melakukan pencarian di Pantai Buton lengkap dengan peralatan SAR di air,” paparnya.
Selain di Cilacap, lanjut Adah, Basarnas Cilacap juga menerima laporan adanya kondisi membahayakan manusia di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Empat remaja terseret arus ombak dan tenggelam di Pantai Gili Anyar, Desa Sidoharjo, Kecamatan Puring.
Dari keterangan yang diterima, kata Adah, kejadian bermula pada Sabtu sekitar pukul 15.30 WIB. Keempat remaja itu sedang berenang di Pantai Gili Anyar. Saat sedang mandi di laut, keempatnya terseret arus ombak di lokasi palung (disebut juga boleran).
Dua remaja bernama Abdul Gani dan Muhamad Fatih dapat menyelamatkan diri hingga ke tepi pantai dan satu remaja bernama Irsan Hakim dapat diselamatkan warga sekitar. Adapun satu remaja lainnya bernama Andika belum ditemukan hingga saat ini.
Andika berasal dari Desa Podoluhur, RT 002 RW 003 Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. ”Mendapatkan informasi tersebut, kami selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kebumen dan memberangkatkan satu tim rescue dari Unit Siaga SAR (USS) Banyumas menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dengan dilengkapi peralatan SAR di air,” katanya.
Terseretnya pengunjung di pantai selatan Jawa baru-baru ini juga terjadi di Kebumen. Dari catatan Kompas, pada Minggu (23/4/2023), Wahyu (17) warga Bonorowo, Kebumen, terseret di Pantai Lembupurwo. Kemudian, pada Senin (24/4/2023), Risky Pratama (18), warga Buluspesantren, Kebumen, terseret ombak di Pantai Setrojenar. Sehari kemudian, pada Selasa (25/4/2023), Adi Waluyo (55), warga Madukara, Banjarnegara, terseret ombak di Pantai Mliwis.
Sebelumnya, dosen Biologi Laut Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Romanus Edy Prabowo mengingatkan, karakteristik arus laut pada pantai berombak yang landai biasanya terdapat rip currents atau arus retas. Fenomena yang juga disebut arus balik itu cukup berbahaya bagi orang.
”Pada pantai yang lebar, ombak terus mendorong air ke pantai karena ada dorongan angin dari perairan ke pesisir. Kemudian, pasti ada air yang balik. Yang balik ini, kalau pantainya rata, itu pasti pergi-pulangnya (arus ombak) relatif sama, tetapi karena pada daerah tertentu ada kontur yang lebih rendah atau lebih dalam sehingga air baliknya memilih di situ,” papar Romanus.