Sebelum Tinjau Jalan Rusak di Lampung, Presiden Joko Widodo Cek Harga Pangan di Pasar Tradisional
Presiden Joko Widodo tiba di Provinsi Lampung pada Jumat (5/5/2023) pukul 08.00. Sebelum meninjau jalan rusak di Kabupaten Lampung Tengah, Presiden Jokowi mengecek harga pangan di pasar tradisional.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo tiba di Provinsi Lampung pada Jumat (5/5/2023) pukul 08.00. Sebelum meninjau jalan rusak di Kabupaten Lampung Tengah, Presiden Jokowi didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengecek harga pangan di pasar tradisional.
Kedatangan Presiden Jokowi ke Lampung disambut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Lampung di Bandara Raden Inten II, Bandar Lampung. Selanjutnya, Presiden Jokowi menuju Pasar Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Berdasarkan pantauan di Pasar Natar, sejumlah harga bahan pokok, di antaranya bawang merah dan bawang putih, mulai merangkak naik. Harga dua komoditas itu saat ini Rp 30.000 per kilogram.
Presiden menyampaikan, pemerintah terus berupaya mengendalikan harga bahan pokok dan inflasi. Menurut presiden, pasokan yang mencukupi menjadi kunci untuk mencegah kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Selain itu, kondisi infrastruktur jalan yang bagus juga penting untuk menurunkan biaya logistik.
”Kuncinya di situ, jangan sampai pasokannya kurang. Oleh sebab itu, pentingnya Infrastruktur jalan dalam rangka menurunkan biaya logistik dalam rangka menurunkan biaya logistik di pasar,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pada media.
Seusai meninjau harga bahan pokok di pasar, Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan ke gerbang Tol Itera Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan. Dari sana, Presiden dijadwalkan bertolak ke Lampung Tengah untuk meninjau langsung jalan rusak di Jalan Raya Rumbia di Kecamatan Seputih Banyak dan Kecamatan Rumbia.
Jalan Raya Rumbia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, yang didatangi Presiden Joko Widodo adalah salah potret buruknya infrastruktur jalan di Lampung. Kondisi jalan yang menghubungkan Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulang Bawang ini dalam kondisi rusak parah.
Padahal, jalan itu menjadi akses utama untuk warga beraktivitas. Jalan itu juga menjadi jalur vital untuk mengangkut logistik hingga komoditas pertanian, khususnya singkong. Bahkan, jalan itu juga menjadi penghubung ke salah satu sentra tambak udang Bratasena di Kabupaten Tulang Bawang.
Pantauan Kompas pada Rabu (3/5/2023) dan Kamis (4/5/2023), kerusakan parah nyaris merata di jalan sepanjang 25 kilometer mulai dari Simpang Ringga Seputih Surabaya. Jalan yang melewati enam kecamatan ini harus ditempuh dalam waktu lebih dari dua jam.
Kondisi jalan terparah tampak di Kecamatan Way Seputih hingga Kecamatan Rumbia sepanjang 10 kilometer. Di sepanjang ruas jalan ini, sebagian besar aspal jalan tidak terlihat lagi dan menyisakan batu, kerikil, dan lubang-lubang besar menganga. Sebagian jalan berlubang masih digenangi air hujan, sedangkan sebagian lagi sudah kering menyisakan jalan berdebu.
Sejak dua hari jelang rencana kunjungan Presiden Joko Widodo di lokasi itu, sebagian titik jalan berlubang mulai diperbaiki. Petugas menimbun lubang jalan menggunakan batu dan meratakannya dengan alat berat. Namun, masih banyak hamparan jalan rusak yang masih berlubang.
Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Lampung Tengah tidak hanya dinanti warga setempat. Sejumlah warga dari luar kabupaten juga datang ke Lampung Tengah demi bisa bertemu Presiden.
Saah satunya adalah pasangan suami istri I Gede Sadguna (67) dan Nengah Satri (59). Petani karet asal Desa Wono Rejo, Kecamatan Gedong Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, ini rela menempuh perjalanan selama 2,5 jam dari rumahnya ke Rumbia. Bahkan, di perjalanan ia mengalami pecah ban dua kali.
Menurut Gede, ia ingin bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan aspirasi agar jalan di desanya juga dibangun. Menurut dia, kondisi infrastruktur jalan di Tulang Bawang juga banyak yang rusak parah. Bahkan, menurut Gede, jalan rusak di rumahnya jauh lebih buruk.