Saat Mobil Presiden Rusak dan Harus Ganti Kendaraan di Lampung
Meski sampai harus berganti kendaraan, Pesiden Joko Widodo hanya tersenyum ”kecut” saat ditanya kesannya setelah melintasi jalan rusak di Lampung. Ia malah menyebut kondisi jalan di Lampung ”mulus”.
Oleh
VINA OKTAVIA, NINA SUSILO
·4 menit baca
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan turun dari mobil kepresidenan jenis Mercedes-Benz S600 Pullman Guard berpelat merah Indonesia 1 dan berbendera Merah Putih di Desa Raman Nirwana, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Jumat (5/5/2023) sekitar pukul 16.00.
Presiden pun berjalan melihat lubang menganga dan lumpur di ruas jalan Kota Gajah-Simpang Randu. Pesiden lantas meladeni wawancara dengan para jurnalis yang menunggu di sana.
Ternyata, turunnya Presiden di ruas jalan itu tidak hanya untuk meninjau jalan rusak dan wawancara dengan para jurnalis. Presiden harus pindah ke mobil lain karena mobil pertama yang digunakannya bermasalah.
Salah satu lampu indikator di mobil kepresidenan yang dibeli di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menyala. Pasukan Pengamanan Presiden pun menyarankan Presiden berganti menggunakan Toyota Land Cruiser.
Land Cruiser ini dibawa dari Jakarta sebagai mobil cadangan dan terpaksa digunakan untuk melanjutkan perjalanan dari Seputih Raman menuju Simpang Randu. Dari Simpang Randu, Presiden Joko Widodo bersama rombongan kembali ke Bandar Lampung. Selanjutnya, Presiden bertolak ke Jakarta.
Jalannya mulus. Enak. Dinikmati. Sampai Pak Zul tidur, saya juga tidur. (Presiden Jokowi)
Meski sampai harus berganti kendaraan, Pesiden Joko Widodo hanya tersenyum ”kecut” saat ditanya kesannya setelah melintasi jalan rusak di Lampung. Ia malah menyebut kondisi jalan di Lampung ”mulus”.
Sebuah sindiran Presiden untuk mengungkapkan buruknya kondisi infrastruktur di Lampung. ”Jalannya mulus. Enak. Dinikmati. Sampai Pak Zul tidur, saya juga tidur,” ujar Presiden Jokowi.
”Kalau ada yang hamil, bisa melahirkan,” celetuk Zulkifli menimpali Presiden.
Saat meninjau jalan rusak di Lampung, Presiden Jokowi memang memilih hanya menggunakan mobil kepresiden. Meski telah disiapkan helikopter, Presiden memilih lewat jalur darat yang ia tentukan sendiri rutenya.
Ia didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Lampung Ainal Djunaidi. Selain itu, juga ada Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdaganagn Zulkifli Hasan yang berasal dari Lampung.
Perjalanan Presiden dimulai dengan meninjau jalan rusak di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, pada Jumat pagi menggunakan mobil jenis Mercedes-Benz S600 Guard berpelat merah Indonesia 1 dan berbendera Merah Putih. Kendaraan kepresidenan itu berguncang-guncang saat melewati jalan berlubang di Lampung.
Seusai shalat Jumat dan makan siang, Presiden melanjutkan peninjauan jalan rusak menuju Kabupaten Lampung Tengah menggunakan mobil yang sama. Dari Bandar Lampung, Presiden melalui Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan keluar di Gerbang Tol Gunung Sugih, Lampung Tengah.
Dari situ, Presiden melanjutkan perjalanan meninjau jalan ruas Kota Gajah-Seputih Raman-Simpang Randu yang rusak parah. Dibutuhkan waktu lebih dari tiga jam bagi Presiden untuk melintasi jalan sekitar 60 kilometer itu. Presiden lantas berganti kendaraan di Kecamatan Seputih Raman.
Presiden sempat menyambangi Pasar Natar di Kabupaten Lampung Selatan. Di pasar ini, Presiden memantau harga serta pasokan sejumlah komoditas. Presiden menyebut kondisi infrastruktur jalan berkaitan dengan harga pangan dan logistik lainnya.
Naik heli
Berbeda dengan Presiden yang memilih jalur darat saat mengecek jalan rusak, Gubernur Lampung justru naik helikopter dari Bandar Lampung menuju Lampung Tengah, Senin (1/5/2023). Kunjungan Arinal ke Lampung Tengah kala itu untuk menyiapkan rencana kunjungan Presiden.
Saat itu, Arinal bersama Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad baru melanjutkan meninjau jalan rusak di ruas Simpang Randu-Rumbia menggunakan mobil dari Kecamatan Seputih. Banyaknya jalan rusak di wilayah itu sempat menjadi sorotan di media sosial beberapa pekan terakhir.
Dua hari sebelum kunjungan Presiden, jalan yang rusak parah di kecamatan tersebut ditimbun dengan batu dan diratakan dengan alat berat. Namun, perbaikan hanya di beberapa titik. Lubang besar menganga masih banyak terlihat. Saat Presiden ke Lampung, jalan yang sempat ditimbun sementara itu justru tidak dilalui.
Jalan ruas Kota Gajah-Seputih Raman-Simpang Randu di Kabupaten Lampung Tengah yang dilalui Presiden merupakan potret buruknya infrastruktur jalan di Lampung. Selain itu, sebenarnya masih banyak ruas jalan yang rusak parah, antara lain Jalan Simpang Randu-Rumbia-Seputih Surabaya.
Padahal, jalan provinsi itu menjadi akses utama untuk warga beraktivitas. Jalan itu menjadi jalur vital angkutan logistik hingga komoditas pertanian, khususnya singkong. Akses itu juga menjadi penghubung ke salah satu sentra tambak udang Bratasena di Kabupaten Tulang Bawang.
Berdasarkan hasil pantauan Kompas, pada Rabu dan Kamis (3-4/5/2023), kerusakan parah nyaris merata di sepanjang jalan. Sebagian besar aspal jalan tidak terlihat lagi dan menyisakan batu, kerikil, dan lubang-lubang besar menganga. Sebagian jalan berlubang digenangi air hujan, sementara sebagian lagi sudah kering menyisakan jalan berdebu.
Seusai menyusuri jalan rusak, Presiden menyatakan pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp 800 miliar untuk perbaikan jalan di Lampung. Perbaikan jalan dimulai pada Juni 2023 seusai tender selesai.
Pernyataan itu disambut riuh ribuan warga yang sudah menunggu kedatangan Presiden. Jalan bagus yang dinanti publik lebih dari satu dekade pun diharapkan terwujud.