Pariwisata Jabar Selatan Naik Kelas Bersama Cycling de Jabar
Pendaftaran untuk ajang sepeda Cycling de Jabar 2023 telah dibuka pada 4 Mei hingga 4 Juni 2023. Dengan menyajikan pesona Jabar bagian selatan, ajang ini diharapkan bisa membuat daerah tersebut naik kelas.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA, CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Ajang balap sepeda Cycling de Jabar 2023 diyakini mampu membuat berbagai destinasi wisata di Jawa Barat selatan naik kelas hingga taraf internasional. Selain membangkitkan gairah balap sepeda, ajang ini juga bakal mendongkrak kesejahteraan daerah dan kualitas hidup warga di sekitarnya ke tahapan yang lebih baik.
Setelah sukses digelar tahun lalu oleh Pemerintah Provinsi Jabar, BJB, dan harian Kompas, Cycling de Jabar 2023 bakal kembali digelar 8-9 Juli 2023. Kali ini, tema yang diangkat adalah ”Nyambungkeun Sumanget” atau dalam bahasa Indonesia berarti menyambungkan semangat. Harapannya, semangat pemerintah, swasta, hingga warga bisa berjalan beriringan memajukan Jabar selatan melalui pariwisata olahraga.
Seperti sebelumnya, rute yang ditempuh tetap sama. Sebanyak 160 pesepeda akan memulai acara dari Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, dan berakhir di Pantai Panglapang, Kabupaten Pangandaran, sejauh 368,3 kilometer. Pendaftaran peserta Cycling de Jabar dibuka pada 4 Mei-4 Juni 2023.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, di Bandung, Kamis (4/5/2023), menyatakan, kawasan selatan memiliki potensi pariwisata yang sudah mendunia. Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi yang menjadi titik awal merupakan destinasi wisata yang diakui PBB. Sementara Pantai Pangandaran disebut sebagai salah satu dari 10 pantai terindah di Indonesia. Bersama Cycling de Jabar, dia yakin berbagai potensi lain di selatan provinsi itu akan ikut terdongkrak menjadi lebih baik.
”Potensi wisata sepanjang jalan Jabar selatan tiada henti, mulai dari wisata bahari hingga pegunungan. Ini sangat luar biasa. Namun, banyak yang tidak tahu. Dengan kegiatan ini potensi wilayah selatan akan terangkat, bahkan naik kelas dari wisata nasional menuju kelas dunia,” ujar Uu saat membuka pendaftaran Cycling de Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung.
Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo mengatakan, promosi pariwisata saat ini sangat bisa dikemas lewat ajang olahraga. Dengan begitu, pesertanya terbuka datang dari berbagai kalangan dan wilayah.
Selain itu, publikasi perlombaan yang berisi keindahan panorama hingga kenyamanan layanan wisatanya juga sangat potensial mengundang wisatawan. ”Di selatan, Cycling de Jabar sangat potensial menjadi jembatan penghubung antara keindahan alam dan minat wisatawan,” katanya.
Selain sektor pariwisata, lanjut Adi, pengembangan bibit atlet sepeda unggulan Jabar, bahkan Indonesia, bisa muncul dari Cycling de Jabar. Apalagi, Jabar ingin mempertahankan prestasi sebagai juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) berturut-turut dalam dua ajang terakhir.
Menurut Adi, cabang olahraga sepeda bisa menjadi ladang medali bagi Jabar karena sebelumnya menjadi daerah dengan atlet-atlet sepeda tingkat nasional. Cycling de Jabar ini bisa menjadi momen untuk melatih para atlet sehingga bisa mendapatkan pencapaian lebih baik.
”Jabar itu kawah candradimuka pebalap nasional. Pada PON DKI 1981, kontingen Jabar mendominasi balap sepeda. Jadi, juara umum bertahan itu bukan impian kosong karena ladang medali bisa dari tim balap sepeda,” ujarnya.
Kami akan melibatkan 1.000-2.000 orang untuk memeriahkan ajang fun bike menjelang finis.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar Asep Sukmana menjamin Cycling de Jabar bakal memuaskan dahaga pesepeda pada event besar di Jabar. Setelah memiliki ajang Tour de Jabar hingga Tour de Java, belum ada ajang serupa hadir di Jabar.
”Padahal, dari ajang-ajang itu banyak pesepeda hebat yang bermunculan, seperti Tonton Suprapto, Yusuf Kibar, dan Enceng Durachman,” katanya.
Akan tetapi, ajang ini tidak hanya ingin mencari atlet terbaik. Berbagai potensi daerah milik warga di semua daerah yang akan dilintasi juga bakal mendapat porsi sangat besar. Tidak seperti tahun lalu, dia menjanjikan akan lebih banyak pentas seni hingga pameran produk khas selatan ditampilkan sebelum, saat, dan sesudah lomba digelar.
”Kami akan melibatkan 1.000-2.000 orang untuk memeriahkan ajang fun bike menjelang finis. Nantinya, mereka akan berada di belakang 160 pesepeda, bersepeda sejauh 21 km dari Parigi menuju Pangandaran. Itu semua bakal menjadi dukungan luar biasa bagi acara ini,” katanya.