Tersisa 19,5 Persen Pemudik, Puncak Arus Balik Kedua Diprediksi Besok
Sebanyak 22,65 persen atau 465.473 kendaraan belum kembali ke Jabotabek pada arus balik Lebaran 2023.
Oleh
Mis Fransiska Dewi, FAKHRI FADLURROHMAN
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Sebanyak 19,05 persen atau 400.673 kendaraan diprediksi belum kembali ke Jabotabek pada arus balik Lebaran 2023. Puncak arus balik gelombang kedua diprediksi terjadi pada Senin (1/5/2023) besok.
Sejak Minggu (30/4/2023) sore, kepolisian kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah mulai dari Kilometer 414 Gerbang Tol Kalikangkung sampai dengan Km 72, Cikampek. Sementara sistem lawan arus diberlakukan dari Km 72 hingga Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebelumnya, skema lawan arus sempat diberhentikan sejak pukul 09.56 WIB, tetapi kembali dibuka mulai pukul 15.02.
”Masih diberlakukan skema satu arah dan lawan arus hingga pukul 24.00, tetapi situasional kondisi di lapangan,” kata Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Aan Suhanan, Minggu.
Aan memprediksi puncak arus balik gelombang dua akan terjadi pada Senin karena hingga saat ini data belum menunjukan peningkatan yang signifikan. ”Kalau lihat data belum puncak arus balik untuk gelombang kedua, sepertinya besok, 1 Mei 2023,” ujar Aan.
Berdasarkan pantauan Kompas hingga pukul 17.00 di Posko Pantau Jasa Marga Km 70 Gerbang Tol Cikampek Utama, lalu lintas dari arah timur menuju Jakarta terpantau lancar. Hal itu karena kembali diberlakukannya skema lawan arah dari Km 70 sampai Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Namun, sebaliknya, di Km 70 terjadi kepadatan dari arah Jakarta menuju timur karena hanya dua Gerbang Tol Cikampek Utama 1 yang dibuka. Sejumlah kendaraan dapat melintas dengan kecepatan 80 kilometer per jam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno mengatakan, 19,5 persen atau 400.673 kendaraan belum kembali ke Jabodetabek dari empat gerbang tol utama, yakni Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi. Data tersebut diperbarui pada H+7 atau 30 April 2023 pukul 14.00 sampai dengan H+8 atau 1 Mei 2023.
Sementara kendaraan yang sudah balik melalui empat gerbang tol tersebut sebanyak 1.654.299 atau sekitar 80,5 persen kendaraan.
Sementara itu, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menyampaikan, saat ini telah dilakukan penyesuaian periode arus balik hari raya Idul Fitri. Sebelumnya, periode arus balik dihitung sejak H+1 sampai H+7 (24-30 April 2023) atau selama tujuh hari lalu menjadi H+1 sampai H+8 (22 April-1 Mei 2023) atau selama sepuluh hari.
Hal ini sesuai rapat koordinasi antara Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Jasa Marga yang mempertimbangkan bahwa pada H+1 dan H+2 Idul Fitri terdapat kendaraan yang telah kembali ke Jabotabek. Selain itu, perhitungan ini mengingat H+8 yaitu 1 Mei 2023 yang merupakan hari libur nasional serta mempertimbangkan tingginya jumlah pengguna jalan yang belum kembali ke Jabotabek.
Hal tersebut juga memengaruhi perhitungan pada periode arus mudik yang semula dihitung sejak H-7 sampai H-1 (7 hari) menjadi periode yang sama dengan arus balik sehingga seimbang, yaitu dimulai pada H-8 hingga H-2 (10 hari). Oleh karena itu, prediksi arus balik saat ini sekitar 2 juta kendaraan pada periode H+1 sampai H+8 Idul Fitri di empat gerbang tol utama, dari sebelumnya 1,6 juta kendaraan.