Banjir Bandang Seret Satu Mobil, Jalan Medan-Berastagi Macet Parah
Banjir bandang terjadi di Sibolangit, Deli Serdang, Minggu sore. Satu mobil terseret arus bandang. Beruntung, wisatawan di sungai sudah naik saat bandang menyapu gubuk. Banjir juga membuat Jalan Medan-Berastagi lumpuh.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Banjir bandang terjadi di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/4/2023) sore. Satu mobil yang diparkir terseret arus bandang. Beruntung, wisatawan di Sungai Sembahe sudah naik ke tempat tinggi sebelum banjir menyapu sungai dan gubuk. Banjir juga membuat Jalan Medan-Berastagi sempat lumpuh.
”Banjir menyeret satu mobil yang sedang parkir di pinggir sungai dan tidak ada penumpang di dalamnya. Hingga Minggu malam tidak ada laporan korban jiwa atau korban terluka akibat banjir bandang itu,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Deli Serdang Amos Karo-Karo.
Banjir bandang terjadi sekitar sekitar pukul 16.00 dari hulu Sungai Sembahe di Kabupaten Karo dan Deli Serdang. Arus banjir meluap ke Jalan Medan-Berastagi di sekitar Pabrik Aqua Berastagai, Kabupaten Karo. Banjir bandang lalu turun hingga mengempas daerah wisata Sungai Sembahe di Kecamatan Sibolangit.
Amos menyebut, hujan deras terjadi di hulu Sungai Sembahe. Ketinggian banjir bandang cukup besar hingga sekitar 4 meter. Arus air naik hingga mengempas gubuk di tempat pemandian di Sungai Sembahe. Pengelola sudah meminta pengunjung naik dan menjauh dari sungai saat arus sungai perlahan naik dan hujan deras turun di hulu sungai.
Namun, sebuah mobil yang diparkir di pinggir sungai tidak terselamatkan sehingga terseret arus. Pada Minggu malam, kata Amos, ketinggian sungai sudah turun hingga sekitar 2 meter. Namun, mereka tetap meminta warga waspada dan menjauhi sungai.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Medan Budiono mengatakan, mereka langsung menurunkan tim untuk menyisir semua tempat wisata di sepanjang Sungai Sembahe.
Ada puluhan tempat wisata yang tersebar di sepanjang sungai itu dan sedang ramai dikunjungi wisatawan karena hari libur. ”Hingga Minggu pukul 20.00, kami tidak menerima laporan orang hilang,” kata Budiono.
Pada Minggu malam, Jalan Medan-Berastagi sudah dibuka dua jalur setelah dilakukan sistem buka tutup. (Bevan Raga)
Budiono menyebut, mereka juga memastikan tidak ada orang di dalam mobil yang terseret arus banjir. Tim SAR langsung turun ke lokasi mobil yang sudah hancur untuk melihat apakah ada korban di dalamnya.
Hingga Minggu malam, tim juga masih siaga di sekitar Sungai Sembahe. Pantauan mereka, hampir semua tempat wisata di Sungai Sembahe itu tersapu banjir bandang.
Arus lalu lintas
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Medan-Berastagi lumpuh total sekitar pukul 16.00 karena banjir yang meluap ke jalan. Setelah banjir mulai surut, kendaraan mulai bisa melintas. Namun, arus lalu lintas yang sudah sempat menumpuk membuat kemacetan parah tidak terhindarkan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Karo Ajun Komisaris Bevan Raga Utama mengatakan, mereka membuat sistem buka tutup untuk mengurai kendaraan yang sudah menumpuk selama jalan tidak bisa dilalui.
Titik kemacetan berada di sekitar pabrik Aqua. ”Pada Minggu malam, Jalan Medan-Berastagi sudah dibuka dua jalur setelah dilakukan sistem buka tutup,” katanya.
Bevan mengimbau agar pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan di sepanjang Jalan Medan-Berastagi karena masih ada potensi banjir dan longsor khususnya di jalur perbukitan. Hingga Minggu malam, gerimis masih turun di jalur tersebut. Pengemudi diimbau berhenti di tempat yang aman sampai kondisi lebih baik jika hujan deras turun.