Akhir Libur Lebaran, 40 Persen Pemudik Diprediksi Balik ke Merak
Puncak arus balik di Pelabuhan Bakauheni-Merak diperkirakan terjadi pada Minggu (30/4/2023). Walakin, volumenya diyakini tak akan melebihi puncak arus balik pertama dengan 123.232 penumpang dan 28.252 kendaraan.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
CILEGON, KOMPAS — Pelabuhan Merak, Banten, terpantau lengang pada H+6 Lebaran 2023 seiring belum adanya lonjakan volume kendaraan ataupun penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa. Pergerakan sisa 40 persen pemudik yang belum kembali diperkirakan akan terdistribusi hingga Senin (1/5/2023) dengan puncak arus balik pada Minggu (30/4/2023).
Berdasarkan pantauan Kompas, pada Sabtu (29/4/2023) malam, Pelabuhan Merak tidak dipadati penumpang. Alur keluar kapal tergolong lancar sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang. Pelabuhan Merak termasuk yang diandalkan untuk melayani arus balik Lebaran 2023.
Pada pukul 20.47, di dermaga 6 terminal eksekutif Pelabuhan Merak, KMP Batu Mandi baru bersandar setelah perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni pukul 19.34. Kapal penyeberangan berjenis roll on roll off (ro-ro) ini hanya membawa sekitar 20 penumpang dan 100 kendaraan. Kapal tersebut membutuhkan waktu bersandar 45 menit untuk bongkar muat. Tak lebih dari 15 menit kemudian, KMP Legundi bersandar.
”Saat ramai, seperti waktu awal arus balik pada Selasa (25/4/2023), KMP Batu Mandi bisa mengangkut sampai 300 penumpang dan lebih dari 100 kendaraan. Ini belum ramai lagi,” kata petugas tiket Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Viska.
Salah satu penumpang KMP Batu Mandi, Alissa Suryani (37), mengatakan, ia bersama suami dan satu anaknya sengaja memilih pulang pada Sabtu (29/4/2023) guna menghindari kepadatan pada dua hari setelah Lebaran. Ia juga ingin punya waktu lebih lama untuk istirahat sebelum cutinya habis dan kembali bekerja di Subang, Jawa Barat, pada Selasa (2/5/2023).
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, memang belum ada peningkatan signifikan jumlah penumpang dan kendaraan arus balik pada Sabtu (29/4/2023). Malah, kata Shelvy, jumlah penumpang dan kendaraan menurun dibandingkan hari sebelumnya. ASPD memprediksi, puncak arus balik baru terjadi Minggu (30/4/2023).
”Sebab, pada Selasa (2/5/2023) sudah mulai masuk kerja dan sekolah sehingga orang-orang sudah ingin sampai di rumah pada Senin,” ujarnya.
Berdasarkan data Posko Bakauheni pada H+5 Lebaran 2023 atau selama 24 jam dari Jumat (28/4/2023) pukul 08.00 hingga Sabtu (29/4/2023), tercatat 90.031 penumpang yang meninggalkan Sumatera menuju Jawa. Total penumpang tersebut turun 6 persen dibandingkan hari sebelumnya. Adapun realisasi kendaraan tercatat 19.596 unit yang telah menyeberang dari Sumatera ke Jawa atau turun 8,6 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara itu, total penumpang selama arus balik yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mulai Senin (24/4/2023) hingga Jumat (28/4/2023) tercatat 557.400 penumpang dan kendaraan sebanyak 124.428 unit. Padahal, pada arus mudik lalu, total mobilitas penumpang dan kendaraan yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada arus mudik H-10 (12 April 2023) hingga hari-H Lebaran (22 April 2023) ialah 920.054 penumpang dan 213.737 kendaraan. Artinya, masih ada sekitar 40 persen penumpang dan kendaraan yang belum kembali dari Sumatera ke Jawa melalui angkutan penyeberangan.
Menurut Shelvy, sisa pemudik tersebut akan terdistribusi hingga Senin (1/5/2023) dengan lonjakan diperkirakan terjadi sehari sebelumnya. Kendati demikian, iacmeyakini volume penumpang dan kendaraan pada Minggu tidak akan melebihi jumlah pada puncak arus balik pertama, yakni Selasa (25/4/2023). Pada hari itu, 123.232 penumpang dan 28.252 kendaraan menyeberang dari Sumatera ke Jawa. Itu merupakan jumlah pergerakan tertinggi selama periode arus balik.
Adapun untuk mengantisipasi kepadatan pada puncak arus balik gelombang kedua, kata Shelvy, pihaknya akan mengambil langkah seperti saat arus mudik. Salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat untuk menjadwalkan kapal-kapal berkapasitas besar.
”Selain itu, jika pada situasi ketika tidak ada kepadatan kami mengoperasikan paling banyak hanya 39 kapal, maka saat ada kepadatan kami siapkan hingga 50 kapal,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, antisipasi untuk menghindari kepadatan selama puncak arus balik kedua pada akhir pekan ini, antara lain, berupa penutupan sementara lintasan kapal penyeberangan dari Merak menuju Bakauheni. Dengan demikian, kapal akan langsung kembali ke Bakauheni untuk memobiliasi pemudik arus balik.
Selain itu, pengguna sepeda motor dialihkan ke Pelabuhan Panjang, Lampung, dan diterapkan sistem penundaan kendaraan di area istirahat Tol Trans-Sumatera (Kompas, 29/4/2023).