Semburan Api Belum Padam, Penutupan ”Rest Area” 86 Tol Cipali Berlanjut
Semburan api di Rest Area Kilometer 86 Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali dalam dua hari terakhir belum padam. Pengelola jalan tol pun masih menutup tempat itu hingga waktu yang belum ditentukan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI, Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
SUBANG, KOMPAS — Semburan api di Rest Area Kilometer 86 Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali dalam dua hari terakhir belum padam. Pengelola jalan tol pun masih menutup tempat itu hingga waktu yang belum ditentukan. Pengendara diimbau memanfaatkan area istirahat lain.
Semburan api di Rest Area Km 86 B arah Jakarta di Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu muncul sejak Rabu (26/4/2023) pukul 08.32. Hingga Kamis (27/4/2023) sore, api dari sumur bor di area terbuka itu masih menyala. Selama ini sumur itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan air.
Direktur Operasional Astra Tol Cipali Agung Prasetyo memastikan, semburan api berasal dari sumur bor lama, bukan yang baru. ”Untuk meningkatkan layanan karena penambahan toilet, kami meningkatkan kapasitas pompa. Tadinya, yang keluar air, terus berubah jadi api,” katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dua petugas kebersihan yang sedang bekerja di sekitar sumur bor mengalami luka bakar ringan. Saat itu, petugas juga mengevakuasi pemudik yang sedang beristirahat di area tersebut. Tempat istirahat itu pun ditutup sementara.
Pengelola tol juga tengah memasang pagar perisai spandeks yang mengelilingi area tempat makan sepanjang 156 meter. Jarak pagar itu dari semburan api 4–5 meter. ”Semburan api itu membahayakan, apalagi kalau ada angin. Makanya, kami pasang pagar di sekitarnya,” ujar Agung.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jabar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Subang, Kepolisian Resor Subang, dan pemadam kebakaran setempat. Penanganan semburan api tersebut juga mendapat bantuan dari tim PT Pertamina.
”Waktu penanganannya belum bisa kami tentukan. Pembukaan rest area juga kemungkinan agak lama. Namun, kami akan terus berupaya menangani semburan api itu secepatnya,” ujar Agung. Pihaknya memohon maaf kepada pengguna jalan atas penutupan sementara rest area itu.
Ia mengimbau pengguna jalan yang hendak beristirahat untuk memanfaatkan Rest Area Km 102 atau Rest Area Km 62 di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Jarak kedua tempat itu hanya sekitar 20 kilometer dari Km 86. Pengendara juga dapat rehat setelah keluar di gerbang tol terdekat.
Agung mengeklaim, penutupan sementara Rest Area Km 86 tidak akan memicu penumpukan kendaraan saaat arus balik Lebaran. ”Perjalanan arus balik itu beda dengan mudik. Kalau mudik, ada fase sahur dan buka puasa. Ini yang jadi padat. Kalau arus balik, tidak ada fase itu,” katanya.
Kepala Divisi Operasi Astra Tol Cipali Sri Mulyo menambahkan, volume kendaraan saat arus balik di Cipali masih di atas 100.000 kendaraan per hari. Pada Rabu (26/4/2023) atau tiga hari setelah Lebaran, tercatat 104.608 kendaraan melintas di tol sepanjang 116,7 km tersebut.
”Astra Tol Cipali memprediksi volume lalu lintas pada hari ini, Kamis, 112.000 kendaraan yang melintas,” ujar Mulyo dalam keterangan tertulis. Dalam kondisi normal, volume kendaraan yang melalui Cipali sekitar 50.000 unit per hari.
Volume kendaraan di Cipali diperkirakan masih tinggi hingga puncak arus balik gelombang kedua pada Sabtu-Minggu (29-30/4/2023), saat berakhirnya liburan Lebaran dan penambahan cuti. Saat puncak arus mudik pekan lalu, lebih dari 131.000 kendaraan melalui jalan tol itu.
Mulyo mengatakan, hingga Kamis siang, polisi masih memberlakukan sistem satu arah atau one way di Cipali. Pihaknya masih berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri terkait kelanjutan rekayasa lalu lintas itu. Jadwal itu, lanjutnya, sesuai diskresi Korlantas dan kondisi di lapangan.