logo Kompas.id
NusantaraOrang Rimba yang Gamang
Iklan

Orang Rimba yang Gamang

Kasus dukun gadungan yang menjerat Orang Rimba di Jambi menguak minimnya perhatian negara. Mulai dari lambannya penanganan hukum hingga absennya layanan kesehatan. Gambaran diskriminasi berulang pada komunitas adat.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
· 5 menit baca
Penyakit kulit dialami warga komunitas adat Orang Rimba di Koto Boyo, Kecamatan Batin XXIV, Batanghari, Jambi, Senin (18/10/2021), menyusul masifnya aktivitas tambang batubara. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena tak tahan oleh pekatnya debu yang beterbangan di udara dan kondisi air sungai yang tercemar.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Penyakit kulit dialami warga komunitas adat Orang Rimba di Koto Boyo, Kecamatan Batin XXIV, Batanghari, Jambi, Senin (18/10/2021), menyusul masifnya aktivitas tambang batubara. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena tak tahan oleh pekatnya debu yang beterbangan di udara dan kondisi air sungai yang tercemar.

Orang Rimba panik. Penyakit campak melanda anak-anak di wilayah Terab, perbatasan Batanghari dengan Sarolangun, Jambi, tetapi layanan kesehatan keliling tak kunjung hadir.

Rupanya, absennya layanan puskesmas keliling sudah sejak awal tahun. ”Lamohopi ado (sudah lama tidak ada) dokter (puskesmas keliling),” ujar Temenggung Ngelembo, pimpinan Orang Rimba di wilayah Terab, Selasa (25/4/2023).

Editor:
HAMZIRWAN HAMID
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000