Keripik Tempe Sanan Malang Diserbu Pembeli Selama Lebaran
Keripik tempe Sanan, oleh-oleh khas Malang, laris manis diserbu pembeli selama libur Lebaran. Ramainya pembeli diprediksi terus mengalir dari dalam dan luar kota hingga tiga minggu ke depan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Keripik tempe Sanan, oleh-oleh khas Malang, laris manis diserbu pembeli selama libur Lebaran. Ramainya pembeli diprediksi terus mengalir dari dalam dan luar kota hingga tiga minggu ke depan.
Solikan (55), pedagang keripik tempe Si Imoet Sanan, misalnya, mengaku dari dua gudang stok keripik tempe yang telah disiapkannya untuk kebutuhan Lebaran, saat ini hanya tersisa setengah. ”Semoga saja akan cukup karena pembeli akan terus ramai hingga tiga minggu setelah Lebaran,” katanya, Kamis (27/4/2023).
Sebelum Lebaran, Solikan mengatakan sudah menggenjot produksi dan ditampung khusus untuk melayani tingginya permintaan. Stok disiapkannya bahkan bisa mencapai 3 ton keripik tempe atau sekitar empat kali lipat dari kondisi normal.
”Produksi terus dilakukan, tapi untuk kepentingan Lebaran harus sudah disiapkan terlebih dahulu. Karena banyaknya peminat, itu tadi, stok kami tinggal setengah. Kini saya harus mengumpulkan keripik tempe dari produsen rumahan lain satu per satu untuk terus menambah pasokan stok,” katanya.
Sekretaris Paguyuban Keripik Tempe Sanan, Rudi Ikhwan, mengatakan, keripik tempe Sanan memang selalu diburu orang sebagai makanan atau oleh-oleh khas Malang, termasuk saat Lebaran tahun ini.
”Sejak sebelum Lebaran, kami sudah mulai menambah produksi. Saya biasanya produksi keripik 30 kilogram (kg) per hari, maka saya tambah 10-30 kg lagi per harinya. Ini untuk memenuhi besarnya permintaan selama Lebaran,” katanya.
Rudi mengaku, meski setiap hari sudah memproduksi banyak keripik tempe, hampir semua keripik buatannya sudah dipesan orang. ”Saya full melayani kebutuhan mereka yang memesan sehingga tidak ada yang saya jual di toko. Saya kirim ke Bali, Jombang, Surabaya, dan lainnya,” ujarnya.
Dia mengatakan, hampir setiap produksi akan selalu langsung diserap pasar. Rudi juga menjual produknya melalui marketplace atau pemasaran daring yang memungkinkan sistem pesan terlebih dahulu.
Rudi mengatakan, dirinya sudah menyimpan persediaan keripik tempe sejak 15 hari sebelum Lebaran untuk mengantisipasi tingginya permintaan. Mulai Rabu (26/4/2023) saat libur PNS usai, ia kembali lagi berproduksi.
”Anggota paguyuban pengusaha keripik tempe Sanan ada 300-an orang. Rata-rata untuk keperluan Lebaran, semua menambah produksi 10-20 kg setiap harinya. Dan semua terserap pasar,” kata Rudi.
Kawasan Sanan adalah sentra produksi dan penjualan keripik tempe di Kota Malang sejak lama. Lokasinya berada di RW 014, RW 015, dan RW 016, Kelurahan Sanan, Kecamatan Blimbing. Terdapat lebih dari 300 perajin keripik tempe di sana.
Keripik tempe Sanan mulai berkembang dan dikenal luas seperti sekarang sejak tahun 1990-an. Keripik tempe Sanan dikenal luas dengan berbagai rasa, mulai dari original, jagung manis, udang, seafood, keju, hingga rumput laut.