Kepadatan Arus Balik Terlihat di Bandara Soekarno-Hatta
Kebanyakan pemudik yang menggunakan pesawat telah memesan tiket pergi-pulang jauh-jauh hari sebelum Lebaran 2023. Oleh karena itu, mereka tidak terpengaruh dengan imbauan Presiden untuk menunda balik ke perantauan.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepadatan arus balik Lebaran sudah terlihat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada periode puncak arus balik pertama dari 23 sampai 26 April 2023. Imbauan Presiden Joko Widodo untuk menunda perjalanan demi mengurai arus balik Lebaran tidak berlaku bagi penumpang pesawat karena kebanyakan dari mereka sudah memesan tiket sebelum imbauan itu disampaikan.
Dedi Irawan (31), pemudik asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, tetap harus kembali ke Jakarta pada Rabu (26/4/2023) karena sudah memesan tiket sebelum arus balik. Pegawai swasta di salah satu perusahaan manufaktur di Cibubur ini pun hanya mendapatkan waktu cuti sampai hari ini. Oleh karena itu, imbauan Kepala Negara tidak berlaku bagi Dedi yang harus segera kembali masuk kantor.
Dedi tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 13.15 setelah menempuh penerbangan dengan maskapai Lion Air selama 1,5 jam dari Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. Setelah mendarat, dia menunggu sekitar setengah jam untuk mengambil satu koper dan delapan dus empek-empek oleh-olehnya di ruang pengambilan bagasi.
”Imbauan Pak Presiden mungkin hanya untuk pemudik dengan kendaraan pribadi. Kalau saya yang naik pesawat sudah susah mau ganti jadwal penerbangan, nambah uang lagi. Bos juga cuma kasih cuti sampai hari ini, susah urus cuti lagi. Besok kerja lagi, deh,” kata Dedi yang sedang menunggu dijemput temannya di area kedatangan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Rabu (26/4/2023).
Meski begitu, dia merasa perjalanan mudik tahun ini lebih lancar dan tidak serumit naik pesawat saat masa Lebaran 2022. Sebab, tahun lalu, pemudik masih diwajibkan melampirkan sejumlah syarat terkait protokol kesehatan Covid-19. Untuk mudik tahun ini, Dedi menghabiskan sekitar Rp 3 juta untuk tiket pesawat pergi-pulang.
Hal yang sama juga dirasakan Arya Tampubolon (29), pegawai di salah satu bank BUMN di Jakarta. Ia juga tetap harus pulang ke Jakarta hari ini meski diizinkan kerja dari rumah oleh kantornya. Pemudik asal Medan, Sumatera Utara, ini tidak mau mengganti jadwal penerbangannya sehingga dia memilih bekerja dari indekos saja.
”Daripada ribet mau ganti jadwal mending saya kerja dari kos sekalian bersih-bersih kos. Sudah cukuplah delapan hari ketemu orangtua, cari uang lagi sekarang,” ucap Arya.
Situasi di pintu kedatangan Bandara Soekarno-Hatta terlihat ramai sejak pagi hari, beberapa dari penumpang membawa dus yang bertuliskan oleh-oleh khas dari daerah masing-masing. Kepadatan juga terlihat di antrean kendaraan penjemput yang memenuhi dua lajur di jalan depan area kedatangan. Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta pun sibuk melayani penumpang yang akan menuju Ibu Kota.
PT Angkasa Pura II mencatat, jumlah penumpang pesawat yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada periode puncak arus balik pertama dari 23 sampai 26 April 2023 mencapai lebih dari 300.000 orang. Angka ini lebih baik dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni 229.247 orang. Walaupun naik, geliat transportasi udara belum kembali pulih seperti sebelum pandemi.
"Jumlah penumpang pada angkutan Lebaran 2023 ini hampir menyamai tahun 2019 saat sebelum pandemi Covid-19. Ini adalah hal yang sangat positif. Pada Lebaran 2023, operasional bandara dan pesawat berjalan optimal. Tingkat keterisian maskapai mencapai 90 persen. Kami optimistis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat dihubungi, Rabu.
Tidak hanya jumlah penumpang, jumlah pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan 5 persen dibandingkan tahun 2022. Pada masa Lebaran 2023 ini, jumlah penerbangan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta mencapai di atas 1.000 penerbangan per hari dalam tiga hari berturut-turut, yakni pada 19-21 April. Sebelum pandemi, rata-rata hanya 1.200 penerbangan per hari.
Di samping itu, jumlah penumpang pesawat di 20 bandara yang mereka kelola mencapai 2,43 juta orang dengan total 16.645 penerbangan pada periode arus balik Lebaran dari 24 April sampai 3 Mei 2023. Sebanyak 10.743 penerbangan yang mengangkut 1,52 juta penumpang di antaranya dilayani oleh Bandara Soekarno-Hatta.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia sepanjang periode Lebaran 2023 diperkirakan akan menembus 397.000 penumpang dengan lebih dari 2.600 penerbangan.
”Dengan peningkatan ketersediaan kursi pada musim Lebaran 2023 sebesar 32 persen dibandingkan dengan tahun lalu, tentunya potensi peningkatan pendapatan angkutan penumpang pada Lebaran kali ini kami prediksikan akan tumbuh positif diatas 20 persen hingga periode puncak mudik Lebaran berakhir pada awal Mei 2023 nanti,” tutur Irfan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, geliat transportasi udara semakin pulih pada tahun ini dengan dicabutnya pembatasan sosial Covid-19. Kenaikan harga tiket saat musim libur juga dinilai masih dalam batas wajar, bahkan beberapa maskapai memberikan diskon sesuai anjuran pemerintah agar masyarakat bisa mudik lebih awal.
”Walaupun belum sama dengan tahun 2019, secara ekonomi sudah terjadi pergerakan yang memberikan manfaat bagi operator bandara dan maskapai. Ini berita baik buat kita,” kata Budi seusai meninjau Bandara Soekarno-Hatta, kemarin.
Budi juga menyatakan, puncak arus balik kedua pada 30 April sampai 1 Mei 2023 akan lebih padat daripada puncak pertama 24 sampai 25 April. Hal itu karena Presiden Jokowi telah mengimbau instansi pemerintah dan perusahaan swasta memberikan perpanjangan waktu cuti atau bisa bekerja kampung halaman kepada pegawainya demi mengurai kepadatan arus balik.