Konsolidasi Dukungan di Luar Mesin Partai lewat ”Open House” Ganjar
Ganjar Pranowo menggelar ”open house” pascaperayaan Idul Fitri di kediaman masa kecilnya. Momen kultural dijadikan upaya konsolidasi dukungan di luar partai politik.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar open house setelah perayaan Idul Fitri, di kediaman masa kecilnya, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023). Antusiasme publik begitu besar pada gelaran itu. Momen kultural itu sekaligus menjadi bentuk konsolidasi dukungan dari luar mesin partai.
Ganjar ditemani istrinya, Siti Atiqoh, menerima ribuan tamu yang berdatangan sejak pukul 09.00. Senyum merekah dilemparkan Ganjar beserta istri kepada setiap hadirin yang mereka jabat tangannya. Pria berambut putih itu mengucapkan banyak terima kasih bagi semua pihak yang berkenan datang dalam acara tersebut.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Tamu yang hadir terentang mulai dari warga setempat, pejabat publik, tokoh lintas agama, hingga sejumlah kelompok sukarelawan pendukung Ganjar untuk maju dalam pencalonan presiden. Beberapa pejabat publik yang terlihat dalam kesempatan itu ialah Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto, dan anggota DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan, Paryono.
Ini babak ketiga dan yang ada di sini luar biasa. Saya tidak menduga karena banyak sekali di tempat ini. Saya kira ini yang terbanyak.
Open house itu menjadi yang ketiga kalinya diadakan Ganjar dalam masa Idul Fitri tahun ini. Sebelumnya, ia sudah menghelat gelaran serupa, baik secara daring maupun luring, di dua daerah lainnya, yaitu Purbalingga dan Kutoarjo.
”Ini babak ketiga dan yang ada di sini luar biasa. Saya tidak menduga karena banyak sekali di tempat ini. Saya kira ini yang terbanyak. Senang sekali, saya bertemu teman SD dan tetangga yang sekarang sudah embah-embah (lansia). Ternyata mereka sahabat bapak dan ibu saya. Ya, senang dan mengharukan,” kata Ganjar, di sela-sela kegiatan itu.
Rumah yang dijadikan lokasi open house, di Kecamatan Tawangmangu, sekaligus menjadi tempat kelahiran Ganjar. Dahulu, bangunan itu adalah rumah kontrakan. Ia tinggal di daerah tersebut hingga sekitar 1980-an, sebelum akhirnya berpindah ke Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah. Ketika dewasa, ia bersama saudara-saudaranya membeli rumah kontrakan masa kecilnya tersebut. Saat ini, bangunan itu dijadikan rumah keluarga dengan nama Griya Sri Suparni. Adapun Sri Suparni ialah nama ibu Ganjar.
Ketua Panitia Lokal Open House di Tawangmangu Dowik Usantoro menyampaikan, semula tamu yang datang diperkirakan mencapai 6.000 orang. Situasi berubah tiba-tiba setelah adanya pengumuman dari PDI-P bahwa Ganjar ditunjuk sebagai bakal calon presiden. Menurut dia, jumlah peserta yang datang bertambah banyak. Dari laporan yang diterimanya, ada sekitar 8.000 orang yang berencana datang.
”Sebenarnya ini dijadwalkan hanya sampai jam 18.00. Tetapi, kalau nanti masih ada tamu yang datang, Pak Gubernur (Ganjar) siap melayani sampai selesai. Mungkin itu dipengaruhi pengumuman 21 April lalu. Padahal, acara direncanakan sejak sebelum ada pengumuman itu,” kata Dowik.
Ganjar mengaku, kurang mengetahui jika faktor penunjukkan sebagai bakal calon presiden memengaruhi banyaknya kunjungan. Ia hanya berusaha menerima sebaik mungkin segenap tamu yang hadir. Ia tidak akan membeda-bedakan semua tamu.
“Yang paling tahu, mereka yang mau datang. Tetapi, sebagai tuan rumah, kalau mereka datang, tentu mereka raja-raja yang harus kita terima. Tamu kan raja, to?” kata Ganjar.
Pelaksana Tugas Koordinator Nasional Ganjarist, Kris Tjantra, menyampaikan, pihaknya hadir karena ingin menemui langsung Ganjar. Organisasi sukarelawan yang dipimpinnya telah mempunyai hampir 10.000 anggota sejak terbentuk 2021. Dalam acara silaturahmi itu, ia membawa 300-400 orang di antaranya. Setelah ini, ia ingin segera menggencarkan lagi gerakan demi melancarkan Ganjar menuju Pilpres 2024.
”Mungkin kami akan bersama-sama dengan partai pengusung beliau. Kami akan bergerak bersama, bersinergi, bagaimana memastikan langkah agar bisa memenangkan Ganjar Pranowo,” kata Kris.
Dihubungi terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Wawan Mas’udi mengungkapkan, acara silaturahmi selama Idul Fitri bukan sekadar peristiwa kultural. Momentum semacam itu juga dapat digunakan untuk melakukan konsolidasi elektoral. Khususnya bagi kekuatan-kekuatan yang berada di luar partai politik seperti komunitas sukarelawan. Itu karena mereka akan saling bertemu pada satu ruang dan waktu yang sama guna memantapkan gerakan ketika kontestasi kelak.
Lebih lanjut, kata Wawan, lokasi digelarnya perempuan juga cukup tepat. Sebab, Ganjar mengadakan pada daerah yang memang mempunyai kedekatan emosional terdekat. Tawangmangu adalah tempatnya lahir, Kutoarjo menjadi tempatnya tumbuh besar, sedangkan Purbalingga merupakan tempat asal sang istri.
”Ini saya kira strategi beliau untuk menunjukkan ke masyarakat di wilayah ini. Bahwa saya (Ganjar) berasal dari sini dan akan siap untuk berkontestasi sekaligus minta dukungan,” kata Wawan.