164.305 Pemudik Menyeberang di Selat Sunda dalam Sehari, Tertinggi Selama Masa Mudik Lebaran
Selama 24 jam terakhir, total penumpang mencapai 164.305 orang, naik dari 129.403 orang pada hari sebelumnya. Jumlah kapal yang beroperasi juga ditambah dari 45 pada hari sebelumnya menjadi 50 kapal.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·4 menit baca
CILEGON, KOMPAS — Memasuki dua hari menjelang Lebaran 2023, jumlah penumpang yang menyeberang di Selat Sunda menuju Sumatera mencapai 164.305 orang. Angka ini merupakan yang tertinggi selama masa mudik Lebaran 2023, bahkan tahun sebelumnya. Kepadatan dan antrean panjang di dalam area pelabuhan terjadi hingga pagi.
Berdasarkan data Posko Merak per Kamis (20/4/2023) pukul 08.00, terjadi lonjakan jumlah kendaraan sepeda motor, roda empat, dan penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera. Selama 24 jam terakhir, total penumpang mencapai 164.305 orang, naik dari 129.403 orang pada hari sebelumnya.
Jumlah ini merupakan yang paling tinggi selama periode mudik Lebaran dua tahun terakhir. Pada periode 2022, jumlah penumpang paling tinggi sebanyak 155.812 orang dalam sehari. Hal itu menyebabkan jumlah kapal juga ditambah dari 45 pada hari sebelumnya menjadi 50 kapal yang beroperasi hingga Kamis pagi.
Kenaikan itu juga terlihat pada pemudik sepeda motor pada Rabu pagi hingga Kamis pagi, yaitu 18.753 unit, dari hari sebelumnya yang sebanyak 11.724 unit. Pada periode yang sama, kenaikan kendaraan roda empat menjadi 18.542 unit dari 16.020. Adapun jumlah truk logistik yang menyeberang mengalami penurunan dari 1.643 unit pada hari sebelumnya menjadi 1.064 hingga Kamis pagi. Total kendaraan yang menyeberang meningkat dari 30.001 unit pada periode sebelumnya menjadi 39.129 unit hingga Kamis pagi.
Sejak Rabu malam hingga Kamis subuh, antrean kendaraan roda empat, seperti mobil, minibus, dan bus, di pelabuhan eksekutif Merak mencapai 400-500 meter. Mereka mengantre di area tunggu kendaraan hingga masuk pada dermaga 6. Namun, antrean ini tidak sampai menyebabkan kemacetan di jalan luar pelabuhan.
Kepadatan kendaraan juga terjadi di area tunggu kendaraan roda empat di pelabuhan reguler. Di dermaga 1, misalnya, antrean terpanjang terjadi pada Kamis pukul 02.00-03.00. Dua blok ruang tunggu yang mampu menampung 100-150 kendaraan roda empat juga hampir penuh. Area ini kemudian lengang setelah kendaraan memasuki kapal menuju Bakauheni yang datang sekitar pukul 03.00.
Hendro (38), warga Serang, Banten, sudah mengantre selama 2 jam untuk masuk ke dalam kapal. Bersama tiga anggota keluarga yang lain, ia mudik menuju Palembang, Sumatera Selatan. ”Berangkat hari ini karena baru dapat cuti kemarin, siap-siap dulu beli oleh-oleh sebelum mudik,” ujarnya.
Karyawan swasta ini mengeluhkan banyak toko makanan di area pelabuhan yang tutup. Keluarganya hanya membawa sedikit makanan, sedangkan antrean berjam-jam di pelabuhan menyebabkan mereka harus menunggu hingga waktu sahur tiba. Alhasil, kedua anaknya memakan mi instan yang dijajakan pedagang asongan.
Kepadatan di area tunggu enam dermaga reguler memang cepat datang dan pergi karena area tunggu relatif luas dan jumlah dermaga banyak. Sementara itu, di pelabuhan eksekutif hanya disediakan satu dermaga dengan ruang tunggu tiga hingga empat kali lebih besar dari ruang tunggu reguler.
Di Pelabuhan Ciwandan, peningkatan jumlah kendaraan mengakibatkan ratusan sepeda motor dan truk ditahan di jalur lingkar selatan karena kapasitas ruang tunggu kendaraan di dalam pelabuhan penuh. Sejak malam hingga dini hari, antrean paling panjang mencapai 1,5 kilometer. Adapun antrean sepeda motor sudah terurai pada Kamis pagi.
Sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengapresiasi upaya PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry meningkatkan pelayanan. ”Merak jauh lebih baik dan nyaman dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Menurut Muhadjir, hal ini salah satunya disebabkan pelayanan penyeberangan untuk pemudik sepeda motor dan truk sudah dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan. Pengaturan pemudik jauh lebih tertata dan mudah. Petugas di Pelabuhan Merak pun dapat leluasa memberikan pelayanan kepada pengguna mobil, minibus, dan bus.
”Pelayanan di Ciwandan juga sudah bagus dan rapi,” kata Muhadjir.
Total seluruh kendaraan yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-4 Lebaran mencapai 30.001 unit atau turun 6 persen dibandingkan dengan periode tahun lalu yang sebanyak 31.934 unit. Adapun total penumpang 129.403 orang atau selisih 400 orang dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang sekitar 129.866 orang. Mereka dilayani 45 kapal yang beroperasi di Ciwandan dan Merak.