Layanan Puskesmas di Surabaya Tetap Berjalan Selama Cuti Bersama Lebaran
Puskesmas dan rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur, tetap siaga selama masa Lebaran 2023 untuk penanganan sekaligus antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Layanan puskesmas di Surabaya, Jawa Timur, tetap berjalan saat masa cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah. Rumah sakit juga siaga guna mengantisipasi potensi lonjakan penularan Covid-19.
Cuti bersama Lebaran berlangsung kurun 19-23 April 2023. Adapun di Surabaya terdapat 23 puskesmas dengan fasilitas rawat inap umum, persalinan, dan unit gawat darurat. Beberapa di antaranya Balongsari, Banyu Urip, Bulak Banteng, Dukuh Kupang, Gunung Anyar, Jagir. Selain itu, ada juga di Tanah Kali Kedinding, Tanjungsari, Tenggilis, Wiyung, dan Simomulyo.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina, Kamis (20/4/2023), mengatakan, pada Jumat (21/4/2023), puskesmas akan buka pukul 08.00-11.00. Saat libur hari raya atau 22-23 April, layanan berlangsung pukul 08.00-12.00.
”Setelah libur hari raya, waktu pelayanan kembali seperti biasa, pukul 07.30-14.30,” katanya.
”Operasional waktu pelayanan tadi untuk puskesmas yang tidak memiliki fasilitas khusus,” ujar Nanik. Puskesmas khusus membuka layanan nonstop atau 24 jam untuk penanganan kedaruratan termasuk persalinan.
Selain itu, Dinkes Surabaya juga mendirikan tujuh Posko Tim Gerak Cepat. Keberadaannya ada di Jalan Kaswari, SMP Ganesya Jalan Gembong, Pasar Nambangan, Kelurahan Tandes, dan area parkir Jalan Adityawarman. Selain itu, ada juga di kantor Dinas Perhubungan Surabaya dan Kelurahan Dukuh Kupang.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, mengatakan, pihaknya telah menyiagakan unit gawat darurat selama masa mudik dan balik Lebaran 2023. Fasilitas itu sebagai antisipasi kenaikan kasus Covid-19 subvarian arcturus.
”Kami siagakan UGD khusus untuk penyakit menular,” kata Joni. Selain itu, juga menyiapkan tiga ruang operasi khusus bagi pasien Covid-19 yang memerlukan layanan tersebut dan 29 dipan di ruang intensif khusus (RIK).
Kesiagaan tetap tinggi setidaknya sampai arus balik mereda dan diperkirakan pada 2 Mei 2023. Kesiagaan pelayanan akan ditingkatkan dengan melihat tren kasus Covid-19.
Menurut Joni, selama masa mudik dan balik itu, RSUD Dr Soetomo menyiagakan 1.100 tenaga kesehatan. ”Kesiagaan berlangsung 24 jam untuk menjamin layanan kesehatan kepada masyarakat diberikan secara cepat dan tepat,” ujarnya.