Transportasi Sungai Masih Menjadi Andalan Pemudik di Kalbar
Pemudik melalui jalur sungai dari Pelabuhan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menunjukkan peningkatan. Bagi sebagian orang, sungai jauh lebih praktis ketimbang jalur darat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Angkutan sungai di Kalimantan Barat masih menjadi pilihan utama sebagian orang untuk mudik Lebaran tahun ini. Dari hari biasa hanya lebih kurang 500 orang per hari, kali ini ada sedikitnya 1.000 pemudik per hari.
Arus mudik tampak di Pelabuhan Rasau Jaya di Kabupaten Kubu Raya, Selasa (18/4/2023). Pemudik menggunakan motor air atau kelotok, perahu cepat, hingga feri penyeberangan. Selain tas berisi baju hingga oleh-oleh untuk kerabat di kampung halaman, penumpang juga ikut membawa sepeda motor.
Dari Pelabuhan Rasau Jaya, pemudik akan menuju sejumlah daerah pesisir di Kabupaten Kubu Raya hingga Kecamatan Taluk Batang, Kabupaten Kayong Utara.
Kepala Pos Pengawasan Angkutan Sungai dan Danau Pelabuhan Rasau Jaya Arafik, menuturkan, sejauh ini, jumlah penumpang tertinggi tercatat pada 15 April 2023 dengan 1.000 orang. Diperkirakan, jumlahnya akan kembali tinggi pada 19 April. Saat itu, berbarengan dengan cuti bersama dan libur sekolah.
Suriani (21), pemudik kapal motor, menuturkan, hendak mudik Lebaran ke Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Dia bakal menempuh perjalanan sekitar empat jam. Sejauh ini, transportasi sungai menjadi andalan untuk segera tiba di rumahnya yang berada di kawasan pesisir.
Pemudik tujuan Padang Tikar lainnya, Agustina (20), mengatakan transportasi sungai lebih praktis ketimbang jalur darat. Lama perjalanan pun bisa dihemat lebih cepat.
”Dengan menumpang transportasi umum, saya juga leluasa membawa oleh-oleh dari Pontianak,” ujar Agustina.