Pemudik Mulai Ramaikan Lampung, Jalan Rusak dan Minimnya Penerangan Dikeluhkan
Kondisi jalan yang masih dalam perbaikan membuat pemudik hanya bisa melalui satu lajur jalan. Sementara lajur kanan jalan masih ditutup karena pembetonan belum selesai. Akibatnya, kemacetan kerap terjadi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Empat hari menjelang hari raya Idul Fitri 2023, pergerakan pemudik dari Jawa ke Sumatera yang melalui Lampung mulai ramai. Sejumlah pemudik mengeluhkan kondisi jalan yang rusak hingga gelapnya Jalan Lintas Sumatera pada malam hari.
Berdasarkan pantauan Kompas di Jalan Terusan Ryacudu, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, kendaraan pribadi yang keluar dari Gerbang Tol Kotabaru Itera cukup ramai. Jalan itu menjadi akses keluar kendaraan dari Gerbang Tol Kota Baru Itera menuju Kota Bandar Lampung.
Namun, kondisi jalan yang masih dalam perbaikan membuat pemudik hanya bisa melalui satu lajur jalan. Sementara lajur kanan jalan masih ditutup karena pembetonan belum selesai. Akibatnya, kemacetan kerap terjadi di jalan itu, khususnya pada sore hari.
Lina Pratiwi (30), warga Bandar Lampung yang merantau ke Jawa Barat, menuturkan, perjalanan mudik dari Bogor menuju Lampung lancar pada Selasa (18/4/2023). Menurut dia, tidak ada kemacetan berarti di sepanjang jalan tol. Namun, ia harus menunggu kapal selama dua jam.
Ia mengeluhkan kondisi jalan di Lampung yang belum disiapkan untuk menghadapi arus mudik tahun ini. Menurut dia, kondisi Jalan Terusan Ryacudu bergelombang dan berdebu. Jalan yang bisa dilalui pemudik juga hanya satu lajur. ”Bagaimana jika nanti puncak arus mudik, pasti akan terjadi kemacetan di jalan ini,” ujar Lina.
Selain kondisi jalan rusak, sejumlah pemudik juga mengeluhkan gelapnya kondisi jalan lintas Sumatera pada malam hari. Lampu jalan yang terpasang banyak yang mati sehingga pandangan pengemudi menjadi terbatas.
Seperti diungkapkan Tatang (45), pemudik asal Banten yang hendak pulang kampung halaman istrinya di Kabupaten Lampung Tengah. Ia harus lebih berhati-hati ketika berkendara di jalan lintas Sumatera pada malam hari.
”Sudah banyak lubang, kondisi jalan juga gelap. Ini bisa membahayakan pemudik,” katanya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo menerangkan, lampu jalan di sepanjang jalan lintas merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Menurut dia, Pemerintah Provinsi sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengoptimalkan penerangan jalan. Apalagi, saat ini memasuki masa mudik Lebaran.
Ia menambahkan, Dishub Lampung juga menambah petunjuk arah di sekitarPelabuhan Panjang untuk memudahkan pemudik.
”Kami menyiapkan papan atau spanduk petunjuk arah di titik tertentu, seperti di arah jalan raya menuju pelabuhan. Jasa Raharja juga membantu menyiapkan papan informasi mengenai jalur menuju Pelabuhan Panjang bagi pemudik motor,” katanya.
Dia menjelaskan penambahan petunjuk arah di sekitar Pelabuhan Panjang tersebut diharapkan dapat membantu pemudik motor mendapatkan berbagai informasi tambahan mengenai jalur masuk dan keluar pelabuhan, alur pemesanan tiket, dan berbagai informasi lainnya.
”Meski Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan pengiriman barang sudah sering digunakan sebagai pelabuhan penyeberangan alternatif. Namun memang banyak yang masih belum terbiasa masuk area tersebut. Jadi, butuh tanda petunjuk arah,” ucapnya.
Dalam perbaikan
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Lampung Febrizal Levi Sukmana mengatakan, sejumlah ruas jalan provinsi dekat gerbang rol memang masih proses perbaikan. Pemerintah daerah menghentikan sementara pekerjaan konstruksi dan perbaikan selama masa mudik Lebaran. Sejumlah jalan yang saat ini masih dalam masa perbaikan disiapkan agar bisa dilalui secara fungsional.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Lampung, ada empat ruas jalan provinsi di dekat gerbang tol yang saat ini masih dalam perbaikan. Empat ruas jalan yang sedang diperbaiki itu salah satunya adalah simpang Korpri-Purwotani sepanjang 2,4 kilometer yang menjadi akses menuju Gerbang Tol Itera Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dari Kota Bandar Lampung. Kondisi kemantapan jalan tersebut mencapai 68,3 persen.
Sudah banyak lubang, kondisi jalan juga gelap. Ini bisa membahayakan pemudik. (Tatang)
Ruas jalan lain yang masih dalam perbaikan adalah ruas jalan simpang Daya Murni-Gunung Batin sepanjang 0,9 kilometer. Jalan itu menjadi akses menuju Gerbang Tol Gunung Batin dari Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Lampung Tengah. Saat ini, kondisi kemantapan jalan itu mencapai 77,3 persen.
Selain itu, perbaikan juga dilakukan di ruas Jalan Bujuk Tenuk-Penumangan sepanjang 3,1 km. Jalan yang menjadi akses menuju Gerbang Tol Penumangan dari Kabupaten Tulang Bawang itu saat ini kondisi kemantapan jalannya sudah mencapai 95,1 persen.
Selanjutnya, ruas jalan provinsi yang diperbaiki adalah jalan Adi Jaya-Tulung Randu sepanjang 6,0 kilometer. Jalan itu yang menjadi akses menuju Gerbang Tol Lambu Kibang dari Kabupaten Mesuji itu saat ini kondisinya masih rusak parah. Kondisi kemantapan jalan baru mencapai 35,1 persen.
Berdasarkan survei yang diakukan Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan melakukan mudik diprediksi 123,8 juta orang tahun ini. Dari jumlah itu, potensi pergerakan orang di wilayah Lampung ditaksir mencapai 3,8 juta orang.
Berdasarkan data PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Pelabuhan Bakauheni, hingga H-5 Lebaran atau 17 April 2023, jumlah pemudik dari Jawa yang sudah tiba di Sumatera sebanyak 339.340 penumpang. Sementara jumlah penumpang dari Sumatera yang menyeberang ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni sebanyak 205.948 orang.
Adapun menurut data PT Hutama Karya selaku pengelola Jalan Tol Trans-Sumatera, pada H-7 Hinga H-5 Lebaran 2023 atau Sabtu (15/4/2023) hingga Senin (17/4/2023), total ada 61.841 kendaraan yang masuk ke Sumatera melalui Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Pergerakan kendaraan paling banyak masuk ke arah Lampung dan Palembang melalui Gerbang Tol Bakauheni Selatan sebanyak 32.836 kendaraan.