Kendaraan yang Melewati Tol Palembang-Kayuagung Melonjak Dua Kali Lipat
Pergerakan kendaraan di ruas Tol Palembang-Kayuagung meningkat hingga dua kali lipat. Puncak arus mudik diprediksi terjadi esok dan lusa. Pada masa puncak, lalu lintas tol diprediksi bisa mencapai 19.000 kendaraan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pergerakan kendaraan di ruas Tol Palembang-Kayuagung meningkat lebih dari dua kali lipat. Puncak arus mudik diprediksi terjadi esok dan lusa. Di masa puncak, lalu lintas kendaraan diprediksi bisa mencapai 19.000 kendaraan per hari. Beragam persiapan pun dilakukan untuk mengantisipasi risiko kemacetan.
”Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada Rabu dan Kamis (19-20 April 2023). Karena itu, berbagai persiapan sudah kami lakukan,” ungkap Manajer Operasional Ruas Tol Palembang-Kayu Agung Sabdo Hari Mukti, Selasa (18/4/2023).
Sabdo menuturkan, sejak tiga hari terakhir, rata-rata kendaraan yang melintas di ruas tol sepanjang 42 kilometer (km) ini terus meningkat. Dari 9.000-10.000 per hari pada tiga hari lalu, kini terus melonjak dan telah mencapai 14.000 unit per Selasa ini.
Jumlah ini meningkat 120 persen dibanding kendaraan yang melintas di hari normal yakni berkisar 8.000 kendaraan per hari. ”Dalam satu jam terdata ada sekitar 700 kendaraan yang melintas di tol ini,” ungkap Sabdo.
Dari rata-rata jumlah itu, sekitar 60 persen di antaranya kendaraan yang melaju dari Lampung ke arah Palembang. Jika ditakar, ujar Sabdo, kepadatan kendaraan biasanya terjadi antara sore hingga malam hari.
Karena itu berbagai persiapan terus dilakukan. Mulai dengan menambah kapasitas gardu di gerbang tol. ”Jumlah gardu masuk ditambah dari 2 unit menjadi tiga unit, sedangkan untuk gardu keluar ditambah menjadi empat unit,” katanya.
Sapu lubang
Sabdo menuturkan, sampai saat ini kondisi jalan sudah aman untuk dilalui. Memang ada beberapa titik yang berlubang dan bergelombang. Akan tetapi itu bersifat minor. ”Sebanyak 44 lubang besar yang selama ini ada di tol sudah ditambal,” ungkapnya.
Untuk memastikan kondisi jalan tetap aman untuk dilalui pemudik, ujar Sabdo, pihaknya membentuk tiga tim sapu lubang yang akan mengawasi kondisi jalan sepanjang angkutan Lebaran. ”Mereka akan melakukan patroli selama 24 jam untuk melihat apakah ada lubang yang membahayakan. Jika ada maka akan ditambal segera,” kata Sabdo.
Kondisi jalan tol masih bergelombang dan berlubang. Kondisi ini sangat berbahaya kala kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. (Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo)
Kerusakan jalan tol di ruas Palembang-Kayu Agung memang menjadi perhatian. Bahkan Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo menjadikan ruas tol ini sebagai sebagai salah satu kawasan paling rawan kecelakaan. ”Kondisi jalan tol masih bergelombang dan berlubang. Kondisi ini sangat berbahaya kala kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Saya berharap masalah itu bisa diselesaikan,” ucap Rachmad. Ia meminta pengelola tol meminimalisasi risiko kecelakaan.
Berdasarkan data pemerintah, ada sekitar 123 juta pemudik yang akan pulang kampung tahun ini. Sebagian besar mengarah ke Sumatera dan Jawa.
Oleh sebab itu, persiapan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik sangat diperlukan. Apalagi saat ini pergerakan kendaraan di tol sudah melonjak dua kali lipat dibanding hari normal.
Direktur Lalu lintas Polda Sumsel Komisaris Besar Pratama Adhyasastra menuturkan, untuk mengurangi risiko kepadatan di angkutan mudik kali ini, truk pengangkut komoditas dilarang melintas sementara sejak Senin (17/4/2023) sampai H+7 Lebaran. Hanya truk pengangkut bahan bakar minyak dan bahan pangan yang boleh melintas.
Dengan begitu, kerusakan jalan dan kepadatan akibat rangkaian truk, baik di jalan tol maupun di jalur arteri, dapat diminimalisasi. ”Dengan ini saya berharap arus mudik dan balik bisa lebih lancar,” ucapnya.