Peningkatan jumlah kedatangan penumpang terjadi pada stasiun ataupun terminal, di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Itu menandai dimulainya arus mudik pada masa Lebaran tahun ini.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Peningkatan jumlah kedatangan penumpang terjadi pada stasiun ataupun terminal, di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Itu menandai dimulainya arus mudik pada masa Lebaran tahun ini. Gelombang kedatangan pemudik akan bertambah banyak setiap hari dalam beberapa waktu ke depan.
Di Terminal Tipe A Tirtonadi, jumlah penumpang yang turun setiap hari bertambah dari 14.000 orang per hari menjadi 16.000 per hari. Penambahan memang belum signifikan. Namun, angka kedatangan merangkak naik setidaknya sejak Sabtu (15/4/2023).
”Sesuai pantauan lapangan, lumayan terjadi peningkatan, baik untuk penumpang yang datang maupun turun dari terminal ini,” kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tirtonadi Bandiyono, saat ditemui, di Terminal Tipe A Tirtonadi, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (17/4) siang.
Di sisi lain, Bandiyono menyatakan, jumlah penumpang itu meningkat drastis apabila dibandingkan masa mudik Lebaran tahun lalu. Peningkatannya bisa melebihi dua kali lipat. Adapun jumlah penumpang pada masa mudik sebelumnya hanya berkisar 7.000 orang hingga 8.000 orang per hari. Lonjakan itu dimungkinkan oleh melonggarnya pembatasan seiring dengan Covid-19 yang mulai bisa dikendalikan.
Untuk puncak arus mudik, lanjut Bandiyono, baru akan terjadi pada 19 April 2023 hingga 20 April 2023. Diprediksi, jumlah penumpang yang turun di terminal tersebut bisa mencapai 20.000 orang per hari. Lonjakan itu didukung oleh sejumlah program mudik gratis yang diadakan beberapa instansi pemerintahan selama masa angkutan Lebaran ini.
”Kami dapat alokasi mudik gratis setidaknya dari tiga instansi, yaitu Kementerian Perhubungan 59 bus, Pemprov DKI Jakarta 35 bus, Jasa Raharja 15 bus, dan Dinas Perhubungan Kota Surakarta tiga bus. Kurang lebih penumpangnya ada sekitar 4.000 orang dari semua rombongan itu,” kata Bandiyono.
Bandiyono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lokasi parkir khusus bagi rombongan bus mudik gratis. Itu bertujuan untuk melancarkan pergerakan lalu lintas di dalam terminal sehingga bus-bus reguler juga tidak terganggu. Sebab, jumlah angkutan mudik gratis cukup banyak.
”Ada juga posko informasi yang buka selama 24 jam di terminal. Ini nanti untuk memudahkan pemudik jika ada kendala-kendala bisa langsung bertanya dengan petugas yang berjaga di posko,” kata Bandiyono.
Koordinator Lapangan Lalu Lintas Terminal Tipe A Tirtonadi, Sunardi, menyampaikan, tes kesehatan bagi awak bus juga dilakukan untuk menjamin kenyamanan para penumpang selama perjalanan. Tes itu meliputi tekanan darah, urine, hingga buta warna. Pengecekan kesehatan melibatkan jajaran dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Bidang Dokter Kesehatan Polres Kota Surakarta.
”Sejauh ini tesnya baik. Belum ada yang terindikasi pengguna obat-obatan. Soalnya itu membahayakan perjalanan jarak jauh. Tes-tes ini biar penumpang merasa lebih nyaman dan aman. Jadi, mudik itu benar-benar aman dan berkesan,” kata Sunardi.
Dihubungi terpisah, Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta Franoto Wibowo mengungkapkan, volume penumpang juga merangkak naik pada semua stasiun yang terdapat di daerah operasinya, mulai dari Yogyakarta hingga Surakarta. Peningkatan terjadi sejak 14 April 2023.
Menurut data dari PT KAI Daop VI, total penumpang yang turun di stasiun tersebut hanya mencapai 7.000 orang hingga 9.000 orang per hari selama 12-13 April 2023. Pada 14 April 2023, jumlahnya melonjak drastis hingga 15.350 penumpang dalam sehari. Angkanya terus meningkat hingga pada 16 April 2023 tercatat penumpang yang datang 15.647 orang pada hari tersebut.
”Secara keseluruhan, Daop VI Yogyakarta ini memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu pada masa angkutan Lebaran. Peningkatannya mencapai 43 persen,” kata Franoto.
Franoto memprediksi puncak kedatangan pemudik bakal jatuh pada 19 April 2023 dan 20 April 2023. Berdasarkan data tiket yang terbeli, tiket paling banyak dibeli untuk keberangkatan pada dua hari tersebut. Jumlahnya bisa mencapai 16.000 orang hingga 17.000 orang per hari.