Reservasi Hotel di Batu untuk Jelang Libur Lebaran Baru Mencapai 50 Persen
Pandemi berlalu, pelaku wisata berharap kunjungan wisatawan ke Kota Batu selama libur Lebaran lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Kurang dari sepekan menjelang Idul Fitri 1444 H, reservasi hotel di Kota Batu, Jawa Timur, masih rendah. Pelaku wisata berharap kunjungan wisata selama Lebaran tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya yang terpuruk akibat pandemi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Batu Sujud Hariadi, Minggu (16/4/2023), mengatakan, hingga pekan ketiga puasa, tingkat okupansi hotel masih rendah. Rata-rata masih di bawah 30 persen.
”Hanya satu atau dua tempat yang okupansinya 50-60 persen, sedangkan untuk reservasi hotel masa Lebaran di atas 50 persen. Harapannya, dalam beberapa hari ini angkanya bisa terus bertambah,” ujarnya. Padahal, beberapa hari sebelum Lebaran, reservasi hotel biasanya sudah di atas 70 persen.
Kondisi ini, menurut Sujud, tidak hanya terjadi pada akomodasi, tetapi juga wisata secara keseluruhan. Pada Lebaran 2021, kunjungan wisatawan hanya 30 persen dari situasi normal di atas 500.000 orang. Sementara tahun 2022, angkanya naik menjadi 50 persen.
”Tahun 2023 ini kami prediksi baru 60-70 persen jika melihat kondisi tiga bulan pertama 2023,” katanya.
Menurut Sujud, kondisi ekonomi yang belum benar-benar pulih setelah pandemi berdampak pada dunia wisata. Hal ini bisa diketahui dari tiga bulan pertama tahun 2023 (Januari-Maret). Saat itu, pendapatan pelaku wisata dan kegiatan pendukungnya baru mencapai 60 persen dari kondisi normal.
”Saya juga tanya ke teman-teman pedagang kaki lima di sekitar alun-alun (Batu), situasinya belum normal. Tempat-tempat perbelanjaan pakaian saat ini juga tidak seramai biasanya ketika menjelang Idul Fitri,” katanya.
Oleh karena itu, Sujud berharap cuti panjang yang diberikan pemerintah berdampak pada kunjungan wisata. Pemerintah menetapkan masa cuti bersama Lebaran pada 19-25 April.
Minimnya reservasi ini dibenarkan beberapa pemilik vila dan homestay di kawasan Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Batu. Sejauh ini, belum banyak wisatawan yang memesan tempat untuk libur Lebaran.
Subur (55), penyedia vila, mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab masih sepinya reservasi. Pertama, kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya. Kedua, banyak bermunculan homestay dan vila. Akibatnya, persaingan di antara penyedia penginapan semakin ketat.
”Karena kondisi ekonomi dan persaingan ketat, kami tidak berani mematok harga tinggi. Saat ini satu kamar hanya Rp 150.000 per malam. Nanti, saat Idul Fitri mungkin naik jadi Rp 250.000 per malam,” kata Subur yang memiliki vila dengan delapan kamar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto mengatakan, ada 150 daya tarik wisata di wilayahnya. Tempat itu diharapkan bisa menarik ratusan ribu wisatawan selama Lebaran.
”Kurang lebih 200.000 pengunjung selama satu pekan masa Lebaran,” ujarnya.