Hanya Sembilan Jam Per Hari, Tol Indralaya-Prabumulih Digunakan untuk Mudik Lebaran
Ruas Tol Indralaya-Prabumulih sejauh 63,5 kilometer mulai difungsikan, Sabtu (15/4/2023). Tol ini diharapkan bisa melancarkan arus lalu lintas pada masa mudik mendatang kendati hanya dibuka selama sembilan jam per hari.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Ruas Tol Indralaya-Prabumulih sejauh 63,5 kilometer mulai difungsikan, Sabtu (15/4/2023). Kendati hanya dibuka sembilan jam per hari, ruas ini diharapkan bisa melancarkan arus lalu lintas pada mudik Lebaran tahun ini.
Branch Manager Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih PT Hutama Karya Syamsul Rijal mengatakan, ruas Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari Tol Palembang-Muara Enim. Selama arus mudik Lebaran tahun 2023, ruas itu akan difungsikan selama dua minggu, Sabtu (15/4) sampai Sabtu (30/4).
Waktu operasionalnya dibatasi hanya pukul 07.00-16.00. Selain itu, jalan tol hanya boleh digunakan untuk kendaraan golongan I (kendaraan kecil seperti sedan, minibus). Pembatasan ini dilakukan karena tol belum beroperasi penuh.
”Selama masa fungsional ini, pemudik tidak dikenai tarif tol,” ujarnya. Pengenaan tarif tol hanya berlaku untuk Tol Palembang-Indralaya.
Demi keselamatan, Syamsul berharap pemudik mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol serta mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan 40-60 kilometer per jam. ”Pengemudi juga tidak menggunakan bahu jalan kecuali darurat,” ujarnya.
Jalan Tol Indralaya-Prabumulih memiliki dua rest area, Km 56 di jalur A dan jalur B. Namun, untuk penerapan fungsional kali ini hanya beberapa layanan yang dibuka, seperti toilet, mushola, dan sejumlah tempat makan.
Manajer Pengendalian Pelaksanaan Ruas Tol Indralaya-Muara Enim dari Hutama Karya Budi Binawan menuturkan, akan ada rekayasa lalu lintas berupa contra flow di ruas jalan Km 65- Km 73. Skema ini diterapkan lantaran satu ruas jalan masih berupa tanah merah dan belum siap dilewati.
”Itu juga alasan mengapa pengoperasian tol fungsional ini dibatasi hanya sampai sore karena masih ada standar keamanan yang mesti dikerjakan,” ujarnya.
Budi berharap ruas jalan tol ini dapat memberikan kemudahan dengan waktu yang lebih cepat bagi pemudik, terutama yang hendak melewati jalur lintas tengah. Dirinya pun mengimbau agar pemudik juga mempersiapkan bahan bakar serta saldo uang elektronik ketika masuk ke dalam tol agar tidak terjadi hambatan ketika melaju di jalan tol.
Manajer Operasional Waskita Sriwijaya Tol Sabdo Hari Mukti mengatakan, pihaknya siap menyambut para pemudik melintasi ruas Palembang-Kayu Agung yang merupakan bagian dari Tol Palembang Lampung. Perbaikan jalan pun terus berlangsung. Saat ini 52 lokasi jalan rusak sudah diperbaiki.
”Kami menyadari kemantapan jalan belum 100 persen sehingga perbaikan akan terus dikebut sampai H-7 Lebaran,” ujar Sabdo.
Perbaikan jalan di ruas tol tersebut terkendala beberapa hal, seperti terus melintasnya truk kelebihan dimensi dan muatan serta kontur tanah ruas tol yang hampir semuanya adalah rawa. ”Meskipun demikian, kami akan berusaha maksimal agar jalan tol nyaman untuk dilewati,” ujar Sabdo.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumsel Budiamin menuturkan, keberadaan tol memberikan alternatif bagi pemudik selain jalan nasional (jalur arteri). Di sisi lain, tol juga akan mengurangi beban di jalan arteri yang selama ini ”penuh sesak” ketika mudik Lebaran berlangsung.
Ia mencontohkan, saat Tol Palembang-Indralaya belum dibangun, untuk memasuki Jalur Lintas Tengah Sumatera kerap terjadi kemacetan panjang. Hal yang sama terjadi di rute Palembang-Lampung (Jalur Lintas Timur Sumatera). Namun, khusus untuk ruas Palembang-Jambi masih terkendala karena belum ada tol di kawasan tersebut.
”Risiko kemacetan masih tinggi di ruas itu, terutama di kawasan Betung,” ungkapnya. Karena itu, ia berharap ruas Tol Kayu Agung-Betung yang merupakan bagian dari ruas Tol Palembang-Jambi bisa selesai tahun ini.