Tol Solo-Yogyakarta Dibuka Fungsional untuk Lebaran 2023
Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan dioperasikan secara fungsional untuk mendukung arus mudik Lebaran 2023. Jalan tol sepanjang 6 km ini membentang dari pintu Tol Colomadu hingga Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Boyolali.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan dibuka secara fungsional untuk mendukung arus mudik Lebaran 2023. Jalur sepanjang 6 kilometer itu akan dipakai untuk memecah kemacetan yang biasanya terjadi di pertigaan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Selama masa operasional terbatas itu, pengguna jalan tidak dikenai biaya.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yongki Triono berharap ruas tol fungsional tersebut bisa memecah kemacetan di pertigaan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. ”Walau hanya sepanjang 6 kilometer, pemudik sudah dapat menghindari tujuh lampu lalu lintas yang jadi beban (kemacetan) di ruas jalan nasional Kartasura ke Klaten,” tutur Yongki saat konferensi pers terkait Kesiapan Sarana dan Prasarana Jalan Tol Menghadapi Idul Fitri 1444 H, di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Jalan Tol Solo-Yogyakarta membentang dari kawasan Kartasura di Kabupaten Sukoharjo hingga Kecamatan Sawit di Kabupaten Boyolali. Yongki menjelaskan, saat ini jalan tol masih dalam proses pembangunan. Namun, jalan tol itu ditargetkan dapat digunakan secara fungsional sebelum cuti bersama yang ditetapkan pemerintah, yaitu 19 April 2023.
Selama arus mudik dan arus balik nantinya akan ada pos pantau selepas exit tol fungsional di daerah Sawit. Kemudian, akan ada pos gabungan di daerah Sanggung. Untuk jam operasional tol fungsional tersebut dimulai pukul 06.00-17.00 WIB. Ruas jalan tol tersebut akan dibuka satu arah bagi pemudik dengan kendaraan roda empat.
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama libur Lebaran 2023, pemerintah telah menyiapkan sarana-prasarana yang dibutuhkan oleh pemudik. Seluruh ruas jalan tol sepanjang 2.624 kilometer yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali siap dioperasikan. Selain itu, sebanyak 127 tempat istirahat dan pelayanan di sepanjang jalan tol juga sudah siap. Terdapat penambahan tiga rest area baru untuk fungsional serta satu holding area di Km 81 A dan Km 81 B di Tol Cipali. Tiga rest area baru fungsional itu terdapat di ruas Pemalang-Batang Km 38 A, Tol Pemalang Batang di Km 319 B, dan Jakarta Cikampek Km 19 B.
”Ada sebanyak 11 ruas jalan tol fungsional yang siap digunakan. Tujuh berada di Pulau Jawa dan tiga di Pulau Sumatera dengan total keseluruhan sepanjang 222 km. Tol fungsional tersebut kami buka sejak pagi sampai siang hari dan kami sudah memastikan jalan tol tersebut aman digunakan,” tuturnya.
Direktur Penegak Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Aan Suhanan menyampaikan, selain penambahan kapasitas jalan, pihaknya juga memberlakukan kebijakan satu arah dan contraflow di sejumlah ruas jalan. Adapun potensi kemacetan terdapat di jalan Tol Cipali terjadi setelah Km 66 dari Jakarta yang mengarah ke timur karena ada penyempitan dari empat lajur menjadi dua lajur.
Untuk itu, polisi akan melakukan sistem rekayasa lalu lintas contraflow dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 72 Tol Cipali, serta skema satu arah dari Km 72 Tol Cipali sampai Km 414 Gerbang Tol Kali Kangkung, dan dari Km 422 sampai Km 442 Tol Semarang-Bawen.
Selanjutnya, apabila terjadi arus padat di Gerbang Tol Cimalaka, akan dilakukan sistem buka tutup. Arus mudik akan dialihkan melalui pintu keluar Sumedang. Namun, apabila pintu keluar Sumedang masih padat, arus akan dialihkan melalui pintu keluar Pamulihan.
Aan mengatakan, untuk arah dari Jakarta menuju Merak, pihaknya akan memberlakukan penundaan sementara (delaying system) di rest area Km 43 dan di area istirahat Km 68. Hal ini bertujuan untuk mengatur kendaraan yang akan mengarah ke Pelabuhan Merak dan ke Pelabuhan Ciwandan untuk truk angkutan barang.
Berkaca tahun lalu
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta para pengembang tol untuk menyiagakan tambahan sumber daya manusia dan sarana-prasarana, seperti mobil derek, petugas jaga tol, dan mobil bensin keliling. Pihak tol juga dapat selalu berpatroli dan bersiaga untuk mengimbau para pemudik supaya mengecek kapasitas bahan bakarnya agar tidak mogok dan mati mesin.
Seperti pengalaman tahun lalu bahwa terjadi kepadatan di tempat istirahat sehingga menghambat lalu lintas jalan tol. Oleh karena itu, dilakukan penambahan area istirahat di beberapa titik serta memperlebar jalan di pintu masuk area istirahat.
Muhadjir juga mengimbau agar para pemudik mengecek kesehatan dan keamanan kendaraannya agar tidak terjadi hal yang berakibat fatal dalam perjalanan mudik. Termasuk juga kesehatan dan kesiapan para pengemudi sebelum berangkat mudik.