Bazar Ramadhan yang diikuti 200 peserta ini diharapkan dapat menekan laju inflasi selama bulan puasa dan Lebaran.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar Bazar Ramadhan pada 11-14 April 2023 di pelataran parkir kantor gubernur. Bazar yang diikuti 200 peserta itu diharapkan bisa berkontribusi menekan laju inflasi selama bulan puasa dan Lebaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Novrial di Padang, Selasa (11/4/2023), mengatakan, 200 peserta bazar antara lain 120 usaha mikro, kecil, dan menengah, serta sejumlah dinas, Bulog, tim Pencegahan dan Pengendalian Inflasi, pedagang sembako, sejumlah distributor produk, serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah.
Menurut Novrial, selama Ramadhan, biasanya permintaan terhadap kebutuhan pokok naik. Tingginya permintaan akan sangat berkorelasi terhadap kenaikan harga. Oleh sebab itu, bazar ini menjadi alternatif tempat berbelanja warga selain pasar dan toko.
”Distributor bahan pokok dan kebutuhan harian menyediakan produk yang harganya di bawah pasaran. Diharapkan ini meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan demikian, secara keseluruhan bisa menekan laju inflasi selama Idul Fitri 1444 Hijriah,” kata Novrial.
Selain Bazar Ramadhan ini, beberapa waktu lalu dinas juga mengadakan pasar murah di sejumlah daerah, yaitu Padang 3 lokasi, Payakumbuh 1 lokasi, dan Sijunjung 1 lokasi.
Gubernur Sumbar Mahyeldi yang membuka Bazar Ramadhan mengatakan, bazar ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga lebih rendah dibandingkan biasanya. Harga barang bisa lebih rendah karena pedagang difasilitasi tempat secara gratis oleh pemerintah provinsi.
”Kami adakan bazar ini untuk mengintervensi pasar sehingga masyarakat dapat harga lebih bersahabat,” kata Mahyeldi.
Ia menambahkan, beberapa hari lagi atau H-7 Idul Fitri, tunjangan hari raya pegawai pemerintah daerah akan cair. Diharapkan pula itu dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
”Berdasarkan pantauan pasar dan diskusi dengan pedagang, daya beli masyarakat memang turun dibandingkan Lebaran sebelumnya,” ujarnya.
Pantauan di sekitar lokasi bazar, stan pedagang berderet-deret. Produknya antara lain pakaian, kebutuhan pokok, kue lebaran, dan produk UMKM lainnya. Adapun jumlah pengunjung tidak begitu ramai dan kebanyakan pegawai kantor-kantor pemerintahan di sekitar lokasi. Bazar dibuka pukul 09.00-16.00.
Nining (50), pedagang sayur dan buah, mengatakan, untuk hari pembukaan, jumlah pembeli sangat merosot dibandingkan tahun lalu. Salah satu faktor pemicunya diduga dari menurunnya ekonomi masyarakat sehingga menurunkan daya beli. Selain itu, pegawai juga belum menerima THR.
”Tiga hari ke depan diharapkan lebih ramai dibandingkan hari ini, apalagi nanti kalau THR sudah cair,” kata Nining. Terlepas dari itu, Nining berterima kasih Pemprov Sumbar sudah menyediakan tempat berdagang secara gratis.
Emi (63), salah satu pembeli, mengatakan, ia berkunjung dan berbelanja di bazar ini karena lokasinya mudah diakses dan harga barang yang dijual murah. Pensiunan pegawai salah satu badan usaha milik daerah ini berbelanja minyak goreng dan gula.
”Minyak 2 liter biasanya Rp 35.000, di sini dijual Rp 33.500. Gula 1 kilogram biasanya Rp 15.000 di sini dijual Rp 13.500. Jadi, harganya memang lebih murah. Harapan saya bazar ini tetap diadakan setiap tahun,” ujarnya.