Pelabuhan pendukung, penundaan perjalanan, zona penyangga, dan opsi lain akan dilakukan untuk kelancaran arus mudik di Banten.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Merak akan beroperasi melayani mudik Lebaran 2023 agar tak terjadi antrean penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten. Dua pelabuhan itu didukung penerapan sistem menunda perjalanan di dua area peristirahatan Jalan Tol Tangerang-Merak.
Pelabuhan Ciwandan akan mengangkut sepeda motor tujuan Bakauheni, Lampung, mulai H-7 sampai H-1 dan tujuan Panjang, Lampung, sejak H-3 hingga H-1. Untuk angkutan truk golongan VB mulai H-4 sampai H-1 dan truk golongan VI B sejak H-7 hingga H-1.
Pelabuhan Merak dikhususkan untuk kendaraan mobil dan bus tujuan Sumatera serta truk Golongan VB mulai H-7 sampai H-5.
”Pelabuhan Indah Kiat akan difungsikan sebagai alternatif jika diperlukan,” kata Kepala Biro Operasi Polda Banten Komisaris Besar Dedi Suhartono, Minggu (9/4/2023).
Polda Banten turut menyiapkan jalur alternatif menuju pelabuhan Merak. Arus kendaraan akan dipecah melalui Jalan Lingkar Selatan menuju Pelabuhan Merak atau Ciwandan.
Dedi menambahkan, sistem menunda perjalanan bakal berjalan di Km 43 dan Km 68 Jalan Tol Tangerang-Merak. Disiapkan pula zona penyangga di Km 97 untuk menampung truk supaya dekat dengan area pelabuhan.
”Upaya itu agar dapat meningkatkan kinerja layanan pelabuhan, khususnya kelancaran,” ujar Dedi.
Pada mudik Lebaran 2022, Polda Banten memetakan titik rawan kemacetan dan kecelakaan di Jalan Tol Tangerang-Merak dan jalan arteri serta potensi gangguan keamanan. Titik rawan kemacetan ada di Gerbang Tol Cikupa dan Gerbang Tol Merak. Sementara titik rawan kecelakaan di Kilometer 87 dan Kilometer 97 karena permukaan jalan yang bergelombang.
Petugas di lapangan bakal mengalihkan arus lalu lintas di pintu keluar tol, mengatur pasar tumpah dan arus kendaraan saat pergantian shift buruh/pekerja di jalur arteri, pembatasan kendaraan atau ganjil genap ke tempat wisata, serta antisipasi razia oleh ormas, aksi intoleransi, dan pungutan liar.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong masyarakat agar bisa menyesuaikan diri dengan mengambil cuti dan mudik lebih awal. Sebab, hal tersebut menjadi salah satu strategi mengurai arus mudik pada 13-19 April 2023.
Diperkirakan 123,8 juta penduduk Indonesia akan mudik untuk menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah. Jumlah ini naik dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebanyak 85,5 juta orang. Imbauan mudik lebih awal ini untuk mencegah penumpukan arus yang puncaknya diperkirakan terjadi pada 18-20 April.
”Kalau bisa mengatur waktu mudik sebelum 19 April, insya Allah kendaraan bisa jalan. Kalau baru mudik tanggal 19 April, kecepatan kendaraan paling bagus hanya 40 kilometer per jam. Perjalanan Jakarta-Semarang, misalnya, akan ditempuh 8-10 jam dari yang biasanya lima jam,” ucap Budi (Kompas, Kamis 6/4/2023).