Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Disiapkan untuk Layani Pemudik
Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Pelabuhan Panjang disiapkan untuk melayani pemudik.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dinas Perhubungan Provinsi Lampung memprediksi sebanyak 3,8 juta orang akan melakukan perjalanan mudik selama masa libur Hari Raya Idul Fitri tahun 2023. Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pemerintah menyiagakan Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, sebagai jalur alternatif penyeberangan.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo memaparkan, jumlah pemudik yang akan menggunakan angkutan penyeberangan diprediksi sebanyak 1,16 juta penumpang. Jumlah itu meningkat sekitar 3 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 1,14 juta penumpang.
”Jumlah kapal yang disiapkan untuk mengangkut pemudik sebanyak 65 unit dengan kapasitas tersedia 2,12 juta orang. Selain rute Merak-Bakauheni, akan disiapkan juga rute Ciwandan-Bakauheni dan Ciwandan-Panjang,” kata Bambang di Bandar Lampung, Rabu (5/4/2023).
Menurut dia, rute Ciwandan-Bakeuheni rencananya akan digunakan untuk melayani pemudik sepeda motor pada masa arus mudik. Sementara rute Ciwandan-Panjang akan dioperasikan untuk melayani pemudik sepeda motor pada masa arus balik.
Hingga saat ini, Dinas Perhubungan Lampung terus berkoordinasi dengan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) untuk mematangkan rencana pembukaan dua rute tersebut sebagai jalur alternatif untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di Bakauheni.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan melakukan mudik diprediksi 123,8 juta orang tahun ini. Dari jumlah itu, potensi pergerakan orang di wilayah Lampung ditaksir mencapai 3,8 juta orang.
Bambang menambahkan, pihaknya bersama Badan Pengelola Transportasi Darat Kementerian Perhubungan telah melakukan pemeriksaan kapal yang akan digunakan untuk mudik. Selain kapal laut, pemeriksaan juga dilakukan pada kereta api, pesawat, dan bus.
Selain memastikan armada dalam kondisi siap beroperasi, Dinas Perhubungan juga menyiapkan 20 unit bus tambahan selama arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2023. Bus tersebut akan dioperasikan untuk mengangkut pemudik dari Pelabuhan Bakauheni menuju Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, saat terjadi penumpukan penumpang.
Jika gunung api itu mengalami erupsi selama masa mudik Lebaran, aktivitas erupsi GAK dapat menimbulkan gelombang tinggi di wilayah perairan Selat Sunda. (Rudi S Sugiarto)
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Lampung untuk melakukan pengawalan terhadap rombongan pemudik sepeda motor yang tiba di Pelabuhan Bakauheni pada malam hari. Para pemudik akan dikawal sampai Bandar Lampung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan di pelabuhan dan memastikan keamanan pemudik selama melakukan perjalanan pada malam hari.
Gunung Anak Krakatau
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Rudi S Sugiarto menhgatakan, potensi bencana yang dapat mengganggu perjalanan kapal di Selat Sunda bisa berasal dari aktivitas Gunung Anak Krakatau. Jika gunung api itu mengalami erupsi selama masa mudik Lebaran, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dapat menimbulkan gelombang tinggi di wilayah perairan Selat Sunda. Gelombang tinggi inilah yang bisa mengganggu perjalanan kapal.
Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung terus memantau kondisi cuaca dan gelombang tinggi di wilayah perairan Lampung. Aktivitas Anak Krakatau juga terus dipantau dari pos pantau di Kabupaten Lampung Selatan.
Hingga kini, aktivitas gunung api itu masih fluktuatif. Anak Krakatau terpantau mengalami erupsi cukup besar pada 28 Maret 2023. Saat itu, Anak Krakatau tercatat empat kali erupsi dan melembutkan abu vulkanik hingga ketinggian 2.500 meter dari atas kawah. Meski begitu, tidak ada gangguan berarti yang dirasakan warga di kawasan pesisir Lampung Selatan.