Menjelang hari raya Idul Fitri, jalan Tol Palembang-Kayu Agung diperbaiki. Pengelola tol menargetkan proses perbaikan tuntas pada H-10 Idul Fitri. Perbaikan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Menjelang hari raya Idul Fitri, jalan Tol Palembang-Kayu Agung diperbaiki. Pengelola tol menargetkan proses perbaikan tuntas pada H-10 Idul Fitri. Perbaikan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di dalam tol, termasuk guna memperlancar arus mudik dan balik Lebaran.
Manajer Operasi PT Waskita Sriwijaya Tol Sabdo Hari Mukti, Senin (3/4/2023), menuturkan, saat ini perbaikan tol yang merupakan bagian dari jalan Tol Trans-Sumatera Palembang-Lampung ini terus berlangsung. Sejumlah alat berat dan personel dikerahkan untuk memperbaiki jalan yang berlubang. ”Kami menargetkan proses perbaikan jalan dapat diselesaikan pada H-10 Idul Fitri,” ujarnya.
Pantauan Kompas, sejumlah alat berat digunakan untuk memperbaiki sejumlah sisi jalan yang mengalami kerusakan berat. Beberapa ruas yang diperbaiki adalah di titik Km 338, Km 349, dan Km 354. Sejumlah perbaikan minor serta pemasangan rambu juga dilakukan. Selama proses perbaikan berlangsung, kendaraan juga tetap melintas seperti biasa.
Proses perbaikan berupa pelapisan jalan berlubang menggunakan aspal. Adapun untuk jalan yang mengalami kerusakan berat dilakukan pengikisan aspal dan dilanjutkan dengan pelapisan ulang. ”Kami bekerja 24 jam agar proses perbaikan jalan dapat selesai tepat waktu,” ucapnya.
Pengecatan marka jalan dan penanaman pohon di sejumlah titik juga dilakukan untuk menambah kenyamanan pengemudi. Tidak hanya perbaikan jalan, dua tempat istirahat atau rest area juga dibangun bagi para pemudik. Tempat istirahat itu berlokasi di Km 347 jalur A dan Km 360 jalur B dengan fasilitas minimal masing-masing terdapat toilet, parkir, mushala, dan tenan UMKM.
Perbaikan jalan ini dilakukan agar pemudik tidak terhambat. Sabdo memprediksi pada arus mudik Lebaran kali ini situasinya akan lebih padat mengingat aktivitas sudah kembali normal setelah dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Covid-19. ”Kami memprediksi bakal ada peningkatan volume kendaraan yang cukup signifikan,” katanya.
Untuk volume kendaraan pada arus balik dan arus mudik, diperkirakan mencapai 14.455 kendaraan per hari. Adapun di masa puncak, jumlah kendaraan yang masuk dan keluar tol di arus mudik mencapai 19.015 kendaraan.
Sementara untuk masa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 20 Mei 2023. Adapun untuk puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 1 Mei 2023 dengan jumlah kendaraan yang melintas di jalan Tol Palembang-Kayu Agung mencapai 23.102 kendaraan. ”Jumlah ini meningkat 10 persen dari lalu lintas arus balik dan mudik Lebaran tahun 2022,” tutur Sabdo.
Untuk mengantisipasi kepadatan, terutama di pintu tol, pihaknya sudah menyiapkan tambahan gardu portable di gerbang Tol Keramasan dari yang semula hanya dua gardu masuk dan dua gardu keluar akan menjadi tiga gardu masuk dan empat gardu keluar. ”Penambahan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yang masuk dan keluar tol,” ujar Sabdo.
Selain itu, di lokasi itu juga akan dilengkapi dengan delapan alat penjualan uang elektronik berkapasitas lebih dari 5.000 kartu, serta alat pembaca uang elektronik sebanyak 8 unit. Jumlah petugas pun akan ditambah agar proses transaksi berjalan lancar.
Untuk menunjang kelancaran lalu lintas dan mengoptimalkan pelayanan, pihaknya telah menyiapkan 20 kendaraan operasi, 42 kamera pemantau, dan 4 papan pengumuman elektronik yang akan dioperasikan 24 jam. ”Dengan cara ini diharapkan segala kejadian yang terjadi di jalan tol dapat diantisipasi segera,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menuturkan, Tol Palembang-Kayu Agung menjadi perhatian karena kerap kali dikeluhkan masyarakat lantaran sering rusak. ”Kerusakan ini terjadi karena sebagian besar jalan tol memang dibangun di kawasan rawa,” ujarnya.
Menurut dia, perlu perlakuan khusus, termasuk perbaikan berkali-kali, sampai sudah pada posisi yang baik untuk kemudian dicor beton. Namun, perbaikan kualitas jalan sudah menjadi kewajiban pengelola. Apalagi, jalan tol ini adalah jalan berbayar sehingga kenyamanan dan keselamatan pengguna tol adalah yang utama. ”Jangan sampai akibat jalan tol rusak terjadi kecelakaan,” ucap Herman.