Pelaku UMKM di Banyumas mendapat pelatihan juga promosi produk lewat pameran Parsel Ramadhan. Program ini diharapkan bisa mengangkat produk-produk UMKM Banyumas.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar Pameran Parsel Ramadhan untuk membangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah. Lewat pembinaan, pelatihan, juga promosi kepada organisasi perangkat daerah, perbankan, rumah sakit, serta lembaga-lembaga di Banyumas, diharapkan produk UMKM kian laris dan diminati masyarakat.
”Anggota Aspikmas ada sekitar 5.000 orang dan produk yang masuk ke galeri dan mendukung parsel ini ada sekitar 90 produk, mulai dari makanan ringan atau snack, kue, kopi, dan lain sebagainya,” kata Ketua Aspikmas atau Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Banyumas Pujianto, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (31/3/2023).
Pujianto menyampaikan, program pameran dengan mengundang calon pembeli dari sejumlah instansi, seperti dinas, perbankan, rumah sakit, juga lembaga-lembaga di Banyumas ini, perlu digelar rutin karena berdampak positif bagi pelaku usaha UMKM.
”Ini program baru yang bagus karena tahun lalu hanya dengan surat edaran dan sifatnya imbauan. Diharapkan tahun depan jumlah undangannya lebih banyak,” tuturnya.
Bukan ke atasan
Bupati Banyumas Achmad Husein yang hadir didampingi sang istri, Erna Sulistyawati atau kerap disapa Erna Husein yang juga sebagai Bunda UMKM Banyumas, mengingatkan jajarannya untuk tidak memberikan parsel kepada atasan karena itu merupakan gratifikasi.
”Yang penting tidak mengirim (parsel) kepada atasan karena itu gratifikasi, tapi kalau mengirim untuk bawahannya boleh,” kata Erna.
Erna menyebutkan, jumlah pelaku UMKM di Banyumas ada lebih dari 80.000 orang. Mereka yang terlibat dalam pembuatan parsel ini sudah dipilih secara seleksi dan melalui pembinaan. Total ada sekitar 100 pelaku usaha yang terlibat.
”Kami melakukan pelatihan karena ada yang sebelumnya hanya dibungkus apa adanya. Acara promosi seperti ini juga nantinya akan dibuat di momen hari raya agama-agama lain, seperti Natal juga Tahun Baru,” paparnya.
Yang penting tidak mengirim (parsel) kepada atasan karena itu gratifikasi, tapi kalau mengirim untuk bawahannya boleh. (Erna Sulistyawati)
Dalam acara itu, dipamerkan sampel parsel, mulai dari harga Rp 150.000 hingga Rp 1,5 juta. Total pemesanan mencapai 200 parsel dari sejumlah instansi dan lembaga.
Suster Alberta, OP perwakilan dari RSU St Elisabeth Purwokerto, berencana membeli sekitar 100 parsel. ”Kami rencana mau membeli kira-kira 100 parsel karena memang ada banyak vendor,” tutur Alberta.
Indriyana (43), produsen brownies panggang dari Perkumpulan Pedagang Kecil Bintang Mandiri Sejahtera, mengaku senang bisa terlibat dalam pameran parsel yang digelar di Pendopo Si Panji Purwokerto ini. Setiap bulan dirinya memproduksi brownies 30-50 buah.
Dengan adanya momen Lebaran, per hari pesanan bisa mencapai 50 buah. ”Alhamdulillah bisa ikut dipromosikan di acara ini,” ujarnya.