Tol Cibitung-Cilincing Rampung, Siap Dukung Arus Mudik
April mendatang, Jalan Tol Cibitung-Cilincing siap beroperasi secara fungsional sebagai bagian dari jaringan jalan yang mendukung akses transportasi, terutama dalam menghadapi arus mudik Lebaran.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan Proyek Strategis Nasional atau PSN Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 4 yang menghubungkan Tarumajaya-Cilincing sepanjang 7,4 kilometer telah rampung. Keseluruhan Jalan Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34,7 kilometer ini siap beroperasi fungsional untuk menunjang arus mudik dan mobilitas barang menjelang dan sepanjang Lebaran tahun 2023.
”Pengadaan tanah dan pekerjaan konstruksinya sudah tuntas. Saat ini tinggal fokus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan akhir. Targetnya, satu-dua minggu ini Seksi 4 bisa difungsikan,” ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagian saat meninjau pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 4 bersama tim dari Sekretariat Kabinet dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (31/3/2023).
Jalan Tol Cibitung-Cilincing terdiri atas empat seksi, yaitu Seksi 1 ruas Cibitung-Telaga Asih, Seksi 2 ruas Telaga Asih-Gabus, Seksi 3 ruas Tambelang-Tarumajaya, dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing. Seksi 1, 2, dan 3 telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 September 2022. Jalan Tol Cibitung-Cilincing merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road-2 (JORR-2).
Saat ini, dari tiga seksi yang sudah beroperasi, tercatat lalu lintas harian rata-rata (LHR) berkisar 23.000-25.000 kendaraan per hari. Jika keempat seksi Jalan Tol Cibitung-Cilincing telah beroperasi secara penuh, LHR diperkirakan dapat mencapai 30.000-35.000 kendaraan per hari.
Menurut Helson, pengoperasian Jalan Tol Cibitung-Cilincing akan mendukung sistem logistik nasional menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini terutama karena Jalan Tol Cibitung-Cilincing menghubungkan kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Terminal Kalibaru di Jakarta Utara.
”Kita berharap tol ini tidak hanya memacu konektivitas, tapi juga menguntungkan para pelaku usaha dan sektor industri. Bagaimanapun, penurunan biaya logistik harus menjadi perhatian utama,” tambah Helson.
Ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP) yang dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Pelindo Solusi Logistik.
Direktur Utama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways Ari Sunaryono mengatakan bahwa ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung dan Jalan Akses Terminal Kalibaru (New Priok Eastern Access). ”Selanjutnya pengelola akan mengembangkan rest area yang terintegrasi dengan hub logistik milik Pelindo,” tambah Ari.
Dalam keterangan pers tertulis, Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL, Joko Noerhudha, di Jakarta, Rabu lalu, mengatakan bahwa proses uji laik fungsi telah selesai dilaksanakan oleh tim Kementerian PUPR, Perhubungan Darat, dan Korlantas Polri dua pekan lalu. Pada April mendatang, Jalan Tol Cibitung-Cilincing siap beroperasi secara fungsional.
”Sebagai bagian dari jaringan jalan yang mendukung akses transportasi terutama dalam menghadapi arus mudik Lebaran,” kata Joko.
Ia menambahkan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 4 akan beroperasi secara fungsional tanpa dipungut tarif atau gratis. Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap kelancaran lalu lintas kendaraan pada saat arus mudik dan mobilitas barang yang berpotensi meningkat menjelang ataupun sepanjang Lebaran tahun 2023 di jalan tol.
Dengan demikian, pelaksanaan mudik diharapkan dapat berjalan lancar, nyaman, dan aman baik untuk masyarakat maupun mobilitas barang. Jalan Tol Cibitung-Cilincing juga akan memperlancar akses logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di timur Jakarta dan sebaliknya.
”Sehingga dapat saling terhubung secara lebih baik dengan hinterland dan kawasan industri di timur Jakarta. Hal ini diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh kendaraan angkutan, membantu menurunkan biaya logistik nasional, serta memberikan dampak multiplier effect berupa peningkatan daya saing nasional,” ujar Joko.
Beroperasinya Jalan Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34,7 kilometer ini merupakan salah satu bagian dari pembangunan jalan tol di Indonesia yang saat ini telah mencapai 2.620,01 kilometer dengan 70 ruas jalan tol. Jalan tol ini dikelola oleh 49 badan usaha jalan tol (BUJT).