Wapres Ma’ruf Amin: Kita Harus Ikhlas dan Ini Bukan Kiamat bagi Sepak Bola Indonesia
Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tidak boleh membuat Indonesia pesimistis.
Oleh
ZULKARNAINI, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALONO
·2 menit baca
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menyampaikan tausiah seusai menunaikan ibadah shalat Isya dan sebelum shalat Tarawih berjemaah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Rabu (29/3/2023) malam.
BANDA ACEH, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta semua pihak ikhlas menerima keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan tersebut, katanya, tidak berarti kiamat bagi persepakbolaan Indonesia.
”Saya kira ini memang sudah terjadi. Indonesia tidak menjadi penyelenggara untuk (Piala Dunia) U-20. Ini sudah menjadi keputusan. Apa pun harus kita terima dengan ikhlas, tetapi tidak berarti itu kemudian kiamat bagi dunia persepakbolaan kita,” kata Wapres Amin di Banda Aceh, Aceh, Kamis (30/3/2023).
Wapres mengatakan hal itu pada sesi keterangan pers seusai kuliah umum dan peluncuran buku KH Ma’ruf Amin: Bapak Ekonomi Syariah Indonesia di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin rapat mengenai desain besar olahraga nasional di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (12/5/2022). Ditargetkan Indonesia meraih peringkat kelima di Olimpiade dan Paralimpiade 2044.
Wapres menegaskan, pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 bukan akhir, melainkan bagian dari proses. Masih ada kegiatan lain yang bisa diikuti pesepak bola Indonesia. Oleh karena itu, keputusan batalnya Piala Dunia U-20 tidak boleh membuat Indonesia pesimistis atau patah semangat.
”Saya dengar FIFA ingin membina, bahkan ingin berkantor di Jakarta. Dia melihat semangat sepak bola kita besar dan kemudian talenta yang dimiliki besar. Insya Allah, mudah-mudahan tidak ada sanksi. Tapi, kesempatan untuk kita bangkit itu selalu terbuka,” kata Wapres Amin.
Pada kesempatan tersebut, Wapres pun menuturkan agar nantinya sepak bola Indonesia mempunyai reputasi yang baik. ”Desain Besar Olahraga Nasional kita tidak boleh terganggu, harus berjalan dan pembinaan harus terus,” kata Wapres, yang juga Ketua Tim Koordinasi Pusat Desain Besar Olahraga Nasional.
”Saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden (Joko Widodo), pencinta sepak bola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter. Namun, karena kita adalah anggota (FIFA) dan FIFA sudah memutuskan (membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia), maka kita harus tunduk. Saya sudah berjuang maksimal,” ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir melalui keterangan resminya.