Lombok Timur dan Lombok Utara diguncang gempa bermagnitudo 4,8 pada Kamis pagi. Berdasarkan laporan yang diterima BMKG, belum ada dampak kerusakan atau korban akibat kejadian tersebut.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
DOKUMENTASI BMKG
Lokasi episenter dan hiposenter gempa bumi yang mengguncang Lombok pada Kamis (30/3/2023) pagi.
MATARAM, KOMPAS — Gempa bumi tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (30/3/2023) dini hari. Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat peristiwa yang dipicu aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores tersebut.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, di Mataram, mengatakan, gempa terjadi pukul 02.10 Wita. Gempa terasa di Lombok Utara dan Lombok Timur. Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa itu bermagnitudo 4,8.
Titik permukaan gempa (episenter) terletak pada koordinat 8,31 derajat Lintang Selatan dan 116,79 derajat Bujur Timur, atau berlokasi di laut pada jarak 19 kilometer barat laut Pulau Panjang, Sumbawa Barat. Adapun pusat gempa (hiposenter) ada di kedalaman 10 kilometer.
Data tentang gempa bumi yang mengguncang Lombok pada Kamis (30/3/2023) pagi.
Menurut Ardhianto, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).
Sesar Naik Busur Belakang Flores adalah sesar yang membentang mulai dari utara Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Flores Nusa Tenggara Timur. Aktivitas sesar ini pernah mengakibatkan gempa Lombok pada 2018 dan tsunami Flores pada 1992.
Dampak
Hingga Kamis pukul 10.00 Wita, BMKG belum menerima laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Gempa kali ini tidak berpotensi tsunami.
Akan tetapi, sebagian warga NTB merasakan gempa cukup kuat. ”Guncangannya lumayan besar. Saya dan tetangga sampai berhamburan keluar rumah,” kata Sopian Hadi, warga Wanasaba, Lombok Timur, saat dihubungi dari Mataram.
Tim Basarnas Mataram dan TNI-Polri, Senin (6/8/2018) sore, bekerja keras mengevakuasi ratusan korban yang tertimbun reruntuhan masjid di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Gempa yang mengguncang Pulau Lombok pada Minggu (5/8/2018) itu meruntuhkan bangunan masjid berlantai dua tersebut.
BMKG mencatat, guncangan di wilayah Lombok Utara dan Lombok Timur berada pada skala III Modified Mercalli Intensity (MMI). Pada skala itu, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getarannya terasa seperti ada truk yang melintas.
Selain di Lombok Utara dan Lombok Timur, guncangan juga dirasakan di Sumbawa, Mataram, dan Sumbawa Barat pada skala II hingga III MMI. Pada skala itu, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang hingga getaran seperti pada skala III MMI.
Ardhianto menambahkan, tidak ada gempa susulan atau aftershock. Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak benar. Masyarakat juga diminta memastikan informasi terkait gempa bumi berasal dari kanal-kanal terverifikasi milik BMKG.