Jabar Targetkan 4 Juta Anak Balita Imunisasi Polio
Temuan satu kasus polio di Jawa Barat perlu diantisipasi. Pelaksanaan imunisasi polio yang menyasar 4 juta anak di provinsi itu diharapkan mencegah persebaran penyakit yang bisa mengakibatkan kelumpuhan ini.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Vaksin polio didistribusikan Bio Farma, Bandung, ke seluruh provinsi di Indonesia untuk Pekan Imunisasi Nasional putaran pertama pada 30 Agustus 2005.
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 4 juta anak balita di semua daerah diimunisasi polio pada awal April 2023. Upaya ini dilakukan setelah ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Purwakarta dengan pasien berumur 4 tahun.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di Kota Bandung, Selasa (28/3/2023), menyatakan, pihaknya terus memantau polio di Jabar setelah ditemukan satu kasus dari Purwakarta. Untuk mengantisipasi persebaran, imunisasi polio akan menyasar 4 juta anak balita se-Jabar dan dimulai pada 3 April 2023.
”Terkait polio tidak usah khawatir, kasusnya cuma satu dan itu terjadi di Purwakarta. Sebagai perlindungan, kami melakukan vaksinasi kepada 4 juta anak kecil dan balita. Tindakan ini dalam dua kali vaksinasi. Karena itu, saya minta ibu-ibu untuk membawa anaknya imunisasi mulai 3 April 2023,” ujar Gubernur yang kerap dipanggil Emil ini.
Emil juga meminta kepala daerah untuk mendukung pelaksanaan imunisasi polio agar persebaran penyakit ini bisa ditanggulangi. Apalagi, dia menargetkan imunisasi dengan metode tetes ini selesai dalam satu bulan.
IVAN DWI KURNIA PUTRA
Dokter di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat, menunjukkan vaksin polio suntik (IPV), Rabu (07/12/2022).
”Saya meminta bupati dan wali kota bersama-sama menyukseskan vaksinasi ini. Jadi, dengan ini anak-anak bisa dilindungi sehingga penyebaran virus polio ini bisa dikendalikan dengan baik,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar Rochady Hendra Setya Wibawa menambahkan, imunisasi yang lebih dikenal dengan Sub-Pekan Imunisasi Nasional ini untuk seluruh anak balita di Jabar. Dia berharap seluruh orangtua bersedia melakukan imunisasi berdasarkan pengalaman dari kasus sebelumnya.
Menurut Rochady, untuk melaksanakan vaksinasi dalam dua fase ini, Jabar telah menyediakan 9 juta dosis vaksin polio tetes. Imunisasi tahap kedua menurut rencana digelar pertengahan Mei 2023 dan akan menyasar seluruh wilayah.
”Dari kasus yang ada di Purwakarta kemarin, anak ini ternyata belum memiliki riwayat imunisasi. Ini menjadi pelajaran untuk orangtua yang ada di Jabar dan lainnya, bahwa imunisasi ini sangat penting. Apalagi, kita tidak tahu bagaimana penyakit ini berkembang seiring waktu,” ujarnya.
Rochady menjelaskan, kondisi pasien saat dirawat mengalami penyusutan massa otot. Selain itu, dari riwayat pertumbuhannya, anak perempuan berumur 4 tahun ini termasuk lambat, terutama dalam fungsi anggota geraknya. Karena itu, saat ditangani oleh petugas kesehatan, ada kecurigaan pasien terkena polio.
”Setelah pemeriksaan dan pengetesan di laboratorium, anak ini menderita polio tipe 2. Ini mengejutkan kami karena penyakit ini sudah lama tidak ditemukan di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, vaksinasi tahap pertama di awal April 2023 ini perlu dilakukan untuk menghadapi aktivitas masyarakat selama Ramadhan. Menurut Rochady, aktivitas warga berupa mudik dan silaturahmi selama Idul Fitri berpotensi menyebarkan penyakit ini sehingga patut diwaspadai.